Pandemi Covid-19 membuat ruang gerak masyarakat menjadi terbatas. Akibatnya, banyak orang mulai menekuni hobi baru untuk menghilangkan rasa bosan yang muncul akibat berlebihnya waktu luang. Misalnya, berkebun, mulai berolahraga, memasak, menggambar, membuat blog, dan sebagainya.
Berbagai kegiatan yang biasanya dapat dilakukan dimanapun kini harus dilakukan di dalam rumah, dengan mengandalkan koneksi internet sebagai media belajar. Salah satu tren populer yang kerap muncul belakangan ini adalah adanya webinar dan kelas online atau e-learning.
Tahukah Anda bahwa e-learning dapat dimanfaatkan sebagai salah satu strategi digital marketing? E-learning dapat meningkatkan traffic ke website, membangun brand awareness, dan menambah penjualan. Kuncinya, Anda harus membuat e-learning yang dapat menarik perhatian audiens untuk mengikutinya. Berikut lima tips yang dapat dilakukan untuk membuat e-learning yang menarik:
1. Kreatif dalam Memilih Topik
Ada banyak pengetahuan yang bisa didapatkan dengan mudah di internet. Oleh karena itu, selain menarik, Anda harus kreatif dalam memikirkan topik yang kira-kira sulit ditemukan secara gratis di YouTube atau Google.
2. Berikan Penawaran yang Jelas
Ketika memasarkan e-learning, pastikan Anda menjelaskan topik yang akan disajikan dan tujuannya. Hindari menggunakan clickbait untuk dalam melakukan pemasaran.
Berikan poin-poin tujuan e-learning dengan jelas. Misalnya, e-learning tersebut akan menambah skill yang menunjang karir, atau sekadar untuk hobi.
3. Tampilan yang User-Friendly
Saat ini, banyak orang yang mengandalkan ponselnya untuk mengakses internet, termasuk untuk mengikuti e-learning. Oleh karena itu, pastikan untuk membuat platform e-learning yang mobile-friendly.
Jangan memberikan terlalu banyak multimedia pada website. Terlalu banyak menampilkan gambar atau video dapat mengganggu fokus audiens. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda berfokus pada isi konten dan membagi topik yang panjang menjadi poin-poin singkat agar tidak membosankan.
Ada banyak cara belajar yang dapat digunakan, misalnya, visual, verbal, physical, logical, dan sebagainya. Pastikan untuk memberikan beberapa opsi konten e-learning agar audiens dapat memilih gaya belajar yang disukai.
Pertimbangkan juga audiens yang mungkin memiliki disabilitas. Pastikan untuk memberi subtitle pada video serta deskripsi audio pada gambar atau tulisan.
4. Berikan Harga yang Menarik
Menawarkan harga yang menarik bukan berarti Anda harus memberikan harga yang murah. Kualitas konten dapat menjadi salah satu patokan dalam memberikan harga, sehingga audiens akan merasa uang yang mereka keluarkan untuk mengikuti e-learning setara dengan ilmu yang didapatkan.
5. Buat Forum
Memberi fasilitas forum atau chatting room untuk audiens yang mengikuti e-learning akan meningkatkan pengalaman belajar sekaligus memberikan ruang diskusi bagi para audiens.
Selain itu, forum dapat menjadi saluran untuk audiens memberikan evaluasi atas proses e-learning yang berlangsung. Evaluasi dari audiens ini tentu akan berguna untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran.
E-learning Digital Marketing memiliki kelebihan fleksibilitas pada penggunanya untuk belajar sesuai dengan tempo mereka masing-masing, tanpa harus meninggalkan rumah. Selain beberapa pertimbangan di atas, pastikan Anda memiliki sumber daya manusia, fasilitas seperti kamera, tripod, smartphone, laptop/PC, dan sebagainya untuk menunjang pembuatan konten, serta platform e-learning yang memadai.
Demikian informasi tentang E-Learning sebagai Strategi Digital Marketing dari Rumahweb, semoga bermanfaat.