OOP adalah jawaban dari permasalahan bagi programmer yang ingin membuat suatu pemrograman secara lebih terstruktur, efisien, dan efektif, demi mempercepat durasi pembuatan aplikasi, serta meminimalisir timbulnya bug.
OOP adalah perkawinan dari beberapa komponen kecil yang sudah ada sebelumnya, untuk memudahkan programmer dalam melakukan pembuatan atau pengembangan suatu program atau aplikasi.
Bagaimana tidak, jika biasanya programmer merajut kode berdasarkan function dan logic, maka dengan OOP, programmer bisa mengembangkan software yang terbagi atas objek-objek tertentu.
Konsep OOP adalah konsep basic atau konsep utama dalam pemrograman. Banyak programmer menggunakan OOP dalam setiap pekerjaan mereka, Sehingga penting bagi para programmer untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang OOP.
Ringkasnya, OOP adalah metode pemrograman yang orientasinya terletak pada objek. OOP membuat programmer tidak perlu menuliskan kode berulang dalam satu script panjang. Rumahweb akan mengulas secara detail tentang apa itu OOP, konsep OOP, kelebihan OOP, serta kekurangan OOP. Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Apa itu OOP?
Dalam bahasa Indonesia, OOP adalah Pemrograman Berorientasi Objek (atau bisa disingkat PBO) yang merupakan metode pemrograman komputer dengan pengaturan desain perangkat lunak di sekitar data atau objek. Tujuan OOP adalah untuk mempermudah pengembangan suatu program.
OOP memiliki variabel dan fungsi yang dibungkus ke dalam objek ataupun kelas—objek-objek yang saling berkaitan dan disusun ke dalam satu kelompok. Selanjutnya, objek-objek itu akan saling berinteraksi menyelesaikan masalah program yang rumit.
Pemrograman yang mengandalkan konsep objek dan kelas dipakai untuk menyusun program perangkat lunak menjadi potongan-potongan kode blueprints sederhana dan nantinya dapat dipakai lagi atau kelas-kelas kode. Kelas-kelas ini nantinya dipakai untuk membuat objek individual dalam pemrograman.
Jika dahulu seorang programmer harus berfokus pada logic yang akan dimanipulasi, maka dengan adanya OOP, programmer bisa lebih fokus pada objek yang akan dimanipulasi atau bidang data yang memiliki atribut atau perilaku teknis unik.
Karena tujuan OOP untuk mengatasi kelemahan pendekatan pemrograman konvensional, wajar bila banyak yang mengatakan bahwa pendekatan ini menawarkan cara mudah menangani kerumitan suatu pemrograman.
Fokus OOP pada objek ini tentu sangat memungkinkan adanya manipulasi yang dilakukan oleh programmer. Hal tersebut juga cocok untuk pemrograman besar serta kompleks. Pendekatan OOP ini lebih mudah untuk pembaruan serta pemeliharaan.
OOP bisa dipakai dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti C++, JavaScript, Python, dan Java. Pemakaian kelas dalam pemrograman OOP ini bisa menentukan atribut apa yang akan dimiliki oleh instance objek, seperti warna dan lain sebagainya.
Baca juga artikel: Apa itu PHP? Arti, Contoh dan Tutorial Untuk Pemula
Konsep OOP
Secara proses teknis, OOP memiliki kaidah khusus berupa empat prinsip dasar seperti enkapsulasi, abstraksi, pewarisan, dan polimorfisme. Berikut kami uraikan empat prinsip dasar untuk membantu Anda memahami dasar-dasar program komputer OOP dan memahami kerangka kerja umum tentang cara kerjanya!
1. Encapsulation
Encapsulation atau pengkapsulan adalah konsep tentang pengikatan data atau metode berbeda yang kemudian disatukan, atau istilah gampangnya “dikapsulkan”, hingga menjadi satu unit data.
Ringkasnya, berbagai macam objek yang ada dalam kelas tersebut bisa berdiri sendiri tanpa terpengaruh oleh yang lain.
Programmer tidak harus mengetahui informasi yang disajikan secara rinci karena semua sudah menjadi satu kesatuan. Itulah mengapa proses enkapsulasi justru mempermudah dalam penggunaan sebuah objek dari suatu kelas, atau singkatnya, encapsulation mempermudah pembacaan kode.
2. Abstraction
Abstraction dalam konsep OOP adalah menyembunyikan detail latar belakang dan hanya mewakili informasi yang diperlukan untuk dunia luar saja. Jadi, programmer cukup memerintahkan suatu fungsi, tanpa perlu memiliki pengetahuan soal bagaimana fungsi itu bekerja.
Sama seperti ketika memakai gadget, Anda cukup memberi suatu perintah, tanpa harus tahu bagaimana proses terlaksananya perintah itu. Konsep ini merupakan proses penyederhanaan konsep dunia nyata menjadi komponen yang sangat diperlukan.
3. Inheritance
Inheritance merupakan kemampuan membentuk kelas baru yang mempunyai fungsi turunan atau serupa dengan fungsi yang sebelumnya sudah ada. Sistem dalam konsep ini berjenjang, sehingga semakin jauh subclass atau turunannya, semakin sedikit pula kesamaan fungsinya.
4. Polymorphism
Pertanyaan “Apa itu OOP?” sebenarnya dapat dijawab dengan satu kata, yakni polymorphism, karena salah satu ciri utama OOP adalah adanya polymorphism.
Suatu pemrograman tidak dapat dikatakan sebagai OOP tanpa adanya polymorphism. Sederhananya, polymorphism dalam OOP adalah konsep di mana suatu objek yang berbeda dapat diakses melalui interface yang sama.
Contoh penggunaan polymorphism dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat ketika Anda mempunyai fungsi untuk menghitung luas suatu benda, padahal benda itu berbentuk segitiga, lingkaran, serta persegi.
Fungsi dari polymorphism adalah ketika Anda memasukkan fungsi perhitungan luas ketiga benda tersebut, dimana setiap benda memiliki metode perhitungannya sendiri. Hal ini akan mempermudah perintah yang sama untuk beberapa class dan subclass tertentu, bukan?
Kelebihan dan Kekurangan OOP
Setiap hal tentu memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing, dan OOP adalah sesuatu yang juga tidak bisa lepas dari keharusan tersebut. Berikut kelebihan dan kekurangan OOP:
Kelebihan OOP
1. Parallel Development
Parallel development memungkinkan penghematan banyak waktu karena tidak perlu membangun class satu per satu.
Masing-masing programmer dapat membangun class sendiri saat bekerja sama dalam tim. Sehingga komponen yang sudah dibentuk, dapat digabung menjadi satu kesatuan.
2. Reusable
Kelebihan berupa reusable dalam OOP adalah kemungkinan Anda untuk dapat memakai berbagai class yang telah dibuat sebelumnya ke dalam project lain yang sejenis. Anda cukup mengubah class tersebut sesuai kebutuhan.
3. Scalability
Scalability dalam OOP akan memudahkan Anda untuk mengembangkan program yang sudah ada, seperti menambahkan beberapa fungsi, object, atau class lainnya. Hasilnya, program tersebut tetap berfungsi dengan baik.
Inilah tujuan prinsip yang dimiliki OOP, yakni mempermudah kebutuhan program yang lebih luas atau rumit.
Kekurangan OOP
1. Kurang Efisien
OOP memakan daya yang cukup besar pada CPU yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakan perangkat terbaru ketika melakukan pengembangan dengan OOP.
2. Kontrol Data yang Ketat
Diperlukan kontrol data yang sangat ketat terhadap kode-kode, karena OOP akan menampilkan kode-kode baru apabila terdapat kode-kode yang kurang berfungsi dengan baik.
3. Potensi Duplikasi
Salah satu kelebihan dari OOP adalah reusable, yakni kemungkinan untuk dapat memakai berbagai class yang telah dibuat sebelumnya ke dalam project lain yang sejenis. Selain menjadi kelebihan, hal tersebut juga merupakan kekurangan, karena dapat membuat berbagai project yang akan dibuat terasa seperti duplikasi saja.
Demikianlah artikel penting yang sudah Rumahweb rangkum terkait apa itu OOP, konsep OOP, kelebihan OOP, serta kekurangan OOP. Semoga membantu!