Rumahweb Blog
Banner - Apa itu Algoritma adalah - Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya

Apa itu Algoritma? Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya

Algoritma adalah salah satu istilah yang lekat dengan dunia komputer. Namun, apakah Anda sudah memahami benar tentang apa itu algoritma? Simak penjelasan lengkapnya, mulai dari sejarah singkat, pengertian, hingga contoh algoritma pada artikel berikut!

Algoritma sudah digunakan sejak masa Kekaisaran Babilonia, sebagai alat bantu pertanian. Pada tahun 780 masehi, lahirlah seorang anak manusia bernama al-Khawārizmī, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Aljabar, karena menurut beberapa sumber, turut berkontribusi memunculkan (atau mungkin mempopulerkan) algoritma.

Jauh setelah penemuan tersebut, Charles Babbage bersama kawan-kawannya menemukan komputer. Sekitar awal abad ke-20 perkembangan mesin-mesin pintar (komputer & software) berbasis teknologi otomasi semakin menggurita, dan perlahan menggantikan banyak peran manusia di lapangan. 

Kendati demikian, komputer tetap membutuhkan bimbingan/arahan manusia agar dapat melakukan langkah-langkah penyelesaian masalah. Bimbingan inilah yang kemudian disebut dengan algoritma.

Tentu saja, algoritma era komputer dengan zaman dahulu sudah banyak mengalami perkembangan, karena bahkan al-Khawārizmī, apalagi orang-orang Babilonia, jelas tidak tahu apa itu komputer.

Langkah dasar penyelesaian masalah menggunakan algoritma adalah dengan mengetahui langkah-langkah logis dan sistematis yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Lalu, apa sebenarnya algoritma dalam komputer? Sederhananya, algoritma adalah serangkaian instruksi yang diinformasikan kepada komputer tentang bagaimana mengubah sejumlah fakta tentang dunia menjadi informasi yang berguna.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa algoritma adalah sebuah sistem yang dibutuhkan untuk pengoperasian komputer. Untuk lebih memahami tentang apa itu algoritma, simak penjelasan selengkapnya berikut!

Apa itu Algoritma?

Saat bersekolah, Anda harus menjalani jenjang yang tersedia secara hierarkis alias berurutan. Jadi, tidak bisa bila setelah lulus dari kelompok bermain, Anda lantas memilih untuk melanjutkan ke program pendidikan doktor.

Selain akan dianggap tidak waras, Anda juga dinilai mencederai tingkatan-tingkatan pendidikan yang telah dibangun secara mapan selama puluhan tahun.

Sama seperti pendidikan yang memiliki jenjang hierarkis secara jelas, begitulah pula dengan algoritma. Segala aturan di dalamnya harus dilakukan secara berurutan jika tidak ingin menemui masalah dalam menjalankan sebuah sistem.

Jika Anda menuliskan pertanyaan “Apa itu algoritma?” melalui mesin pencari, maka akan muncul banyak jawaban dari berbagai sumber. Berikut Rumahweb rangkum beberapa penjelasannya untuk Anda:

  1. Al-Khawārizmī 

Menurut Al-Khawārizmī, algoritma adalah sebuah metode atau cara khusus yang bisa dipakai untuk menyelesaikan satu atau beberapa masalah.

  1. Situs Think Automation

Menurut situs Think Automation, algoritma adalah sebuah panduan urutan yang dibuat untuk menjalankan suatu aksi atau tugas komputer.

  1. Matematika dan Komputer

Dalam bidang matematika serta komputer, algoritma adalah prosedur kecil untuk memecahkan masalah berulang.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa algoritma adalah salah satu metode atau cara yang dipakai untuk menyelesaikan masalah dengan tahapan atau langkah-langkah yang logis dan sistematis.

BACA JUGA: Update Algoritma Google Tahun 2022

Fungsi Algoritma

Algoritma adalah hasil pemikiran terkonsep di mana perintah di dalamnya dapat dilaksanakan oleh komputer melalui bahasa pemrograman.

Kehadiran algoritma dinilai memberi kemudahan sekaligus menjadi fungsi krusial dalam aktivitas pembuatan program, karena permasalahan yang ditemukan dapat dikonversi oleh programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Fungsi utama algoritma adalah memecahkan masalah. Namun selain itu, algoritma juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting. Berikut fungsi algoritma yang sudah Rumahweb rangkum:

  1. Memecahkan masalah secara sistematis menggunakan logika.
  2. Memudahkan pembuatan program untuk menyelesaikan masalah.
  3. Dapat dipakai berulang kali untuk menyelesaikan masalah serupa.
  4. Menyederhanakan program yang rumit dan besar.
  5. Mengatasi masalah yang ada secara hierarkis atau berurutan.
  6. Memecahkan program yang rumit dan memungkinkan adanya perhitungan tingkat tinggi.
  7. Memberi ejelasan alur kerja yang dapat memudahkan pelacakan kesalahan.
  8. Memudahkan proses modifikasi suatu program, karena bisa dilakukan hanya pada satu modul saja tanpa perlu melakukan perombakan secara keseluruhan.

Perbedaan Algoritma dengan Program

Masih banyak orang yang belum bisa membedakan algoritma dengan program. Meski saling berhubungan, tetapi  keduanya memiliki pemahaman yang berbeda.

Secara singkat, algoritma adalah panduan yang ditulis menggunakan bahasa manusia dengan istilah. Jenis bahasa yang digunakan oleh algoritma adalah natural language. Selain itu, algoritma tidak bergantung pada sistem operasi dan perangkat keras.

Program ditulis oleh seorang programmer dengan menggunakan berbagai jenis bahasa pemrograman. Selain itu, program sepenuhnya bergantung pada sistem operasi serta perangkat keras yang digunakan.

Berikut Rumahweb sajikan tabel perbedaan antara algoritma dengan program agar Anda lebih mudah memahami keduanya.

AlgoritmaProgram
Dalam rekayasa perangkat lunak,
algoritma adalah desain sebelum
membangun mesin.
Dalam rekayasa perangkat lunak,
sesudah memperoleh desain,
diperlukan implementasi kode untuk
membangun mesin.
Dibutuhkan seseorang dengan
pengetahuan domain tertentu
untuk bisa menulis suatu
algoritma.
Ditulis oleh programmer.
Tidak bergantung pada sistem
operasi dan perangkat keras.
Sepenuhnya bergantung pada sistem
operasi serta perangkat keras.
Bisa ditulis memakai bahasa apa
saja, seperti Prancis, Inggris, India,
Cina, dsb.
Menggunakan bahasa pemrograman,
seperti C, C#, C++, Python, Java, PHP, dsb.
Menggunakan teknik analisis untuk
memeriksa logika (bug
atau kesalahan). 
Menggunakan teknik pengujian/
testing techniques
untuk memeriksa bug atau kesalahan.

Ciri Algoritma

Setiap metode yang ada pasti memiliki ciri-ciri tersendiri, termasuk algoritma. Seorang ilmuwan komputer dan profesor emeritus di Universitas Stanford, Donald Ervin Knuth, mengatakan bahwa algoritma harus memiliki lima ciri penting yang saling berkaitan, yakni:

1. Finiteness (Keterbatasan)

Setiap seniman harus tahu arti kata selesai. Karena kalau tidak, mereka hanya akan berputar-putar mengikuti imajinasi tanpa tahu akan ke mana ujungnya. Hal yang sama juga berlaku kepada seniman kode.

Algoritma harus berhenti sesudah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. Program disebut berisi algoritma yang salah bila tidak pernah berhenti atau tidak memiliki ujung.

2. Definiteness (Kepastian)

Dibutuhkan kejelasan dan kepastian dalam mendefinisikan intruksi-intruksi pada setiap langkahnya. Hal ini berarti, instruksi tidak boleh bermakna ganda atau ambiguous, agar tidak terjadi kesalahan dalam menghasilkan output.

3. Input (Masukan)

Input dalam algoritma adalah masalah yang perlu dicarikan solusinya. Algoritma memiliki nol atau lebih input, yakni besaran yang diberikan kepada algoritma untuk diproses.

4. Output (Keluaran)

Algoritma memiliki nilai nol atau lebih keluaran, yang disebut output. Output ini bisa berupa pesan atau besaran yang berhubungan dengan input, dan tentunya harus berupa penyelesaian/solusi dari suatu masalah. 

5. Effectiveness (Efektivitas)

Algoritma tentu saja harus efektif. Artinya, setiap langkah atau urutan harus sesederhana mungkin, sehingga bisa dikerjakan dalam kurun waktu yang bisa ditargetkan atau masuk akal.

Komponen Algoritma

Memiliki pengetahuan tentang \algoritma, fungsi, ciri, dan perbedaannya dengan program tentu belum cukup untuk bisa melakukan perancangan atau desain algoritma. Ada komponen-komponen algoritma yang juga penting untuk diketahui, antara lain:

1. Komponen Input

Komponen input dalam algoritma terdiri atas beberapa macam bentuk pemilihan variabel, jenis variabel serta berbagai bentuk tipe variabel, sampai konstanta serta parameter yang berbeda dalam suatu fungsi.

2. Komponen Output

Komponen output dalam algoritma adalah bentuk tujuan beberapa macam bentuk perancangan algoritma dan pemrograman.

3. Komponen Proses

Komponen proses dalam algoritma adalah bentuk utama sekaligus yang terpenting dalam sebuah perancangan algoritma. Ada beberapa macam bentuk logika algoritma, seperti semantik dan juga sintaksis, rumusan, lalu metode seperti rekursi, dalam komponen proses ini.

Contoh Algoritma

Algoritma tidak hanya diterapkan pada dunia pemrograman saja, melainkan juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita permudah pemahaman tersebut dengan contoh kasus membuat cireng. Algoritma memasak cireng adalah sebagai berikut:

  1. Didihkan air, lalu masukkan 2 sdm tepung tapioka. Setelah itu, aduk hingga mengental. Kemudian matikan api.
  2. Selanjutnya, campur bahan biang dengan 250 gram tepung tapioka, kaldu bubuk, garam, serta bawang putih.
  3. Uleni adonan tersebut sampai tercampur.
  4. Kemudian bentuk adonan akan menjadi pipih, dan diamkan 10 menit.
  5. Lalu panaskan minyak dengan api kecil. Selanjutnya, goreng cireng sampai matang. Kemudian angkat dan tiriskan.

Selain contoh di atas, Anda juga dapat melihat bagaimana algoritma bekerja pada mesin pencari ketika Anda menggunakannya.

  1. Tentukan informasi yang ingin dicari.
  2. Mengetik informasi tersebut melalui mesin pencari.
  3. Tunggu beberapa saat.
  4. Beberapa informasi muncul sesuai urutan, yakni artikel (atau video) yang dicari.
  5. Anda tinggal memilih artikel (atau video) yang sesuai dengan informasi yang dicari.

Studi Kasus Algoritma

Selain dua contoh di atas, Anda juga dapat melihat bagaimana algoritma bekerja pada sebuah contoh kasus. Pada contoh di bawah ini Rumahweb akan menggunakan algoritma Pseudocode untuk menyelesaikannya.

BACA JUGA: Apa Itu OOP? Pengertian, Konsep, Kelebihan dan Kekurangannya

Anda diberi data berupa nama-nama karyawan serta hasil penilaian kinerja. Apabila hasil penilaian kinerja lebih besar atau sama dengan 85, maka karyawan tersebut dinyatakan berhasil mencapai KPI. Namun, apabila nilainya lebih kecil dari 85, maka karyawan tersebut dinyatakan tidak berhasil mencapai KPI.

Dengan menggunakan algoritma Pseudocode, maka contoh penulisan algoritma adalah seperti berikut:

Deklarasi dari tipe datan:

  • Nama = string
  • Nilai = integer
  • Keterangan = string
  • Algoritmanya akan seperti berikut:
  • read (nama, nilai)
  • if nilai >= 85 then
  • keterangan = ‘berhasil’
  • else = jika bukan / jika tidak
  • keterangan = ‘tidak berhasil’
  • write (nama, keterangan)

Singkatnya, algoritma adalah sistem yang dibutuhkan untuk mempermudah proses berpikir. Itulah artikel dari Rumahweb mengenai apa itu algoritma, fungsi, ciri-ciri, komponen, contoh, dan perbedaan antara algoritma dengan program. Semoga artikel ini bermanfaat.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Murah Indonesia

Ahmad Mufid

Hai, saya Mufid. Bekerja di Rumahweb sebagai Freelance Content Writer. Saya suka membaca dan menulis. Semoga bisa membantu Anda memahami hal-hal teknis dengan lebih mudah melalui tulisan-tulisan yang saya bagikan.