Semakin berkembangnya era digital, semua informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet. Namun, tidak semua informasi tersebut aman untuk diakses. Artikel ini akan membahas tentang bagaimana cara cek link berbahaya agar Anda terhindar dari potensi serangan malware dan phishing.
Umumnya, para pelaku menggunakan berbagai media untuk menyebarkan link phishing tersebut, seperti melalui sosial media, email, dan pesan pribadi. Mereka juga sering memalsukan link agar terlihat valid dan terpercaya untuk menipu orang lain.
Untungnya, saat ini sudah ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk cek link berbahaya. Di artikel kali ini, kami akan menjelaskan berbagai cara cek link berbahaya agar terhindar dari malware dan phishing untuk membantu Anda berselancar di internet dengan lebih aman. Apa saja caranya? Yuk simak penjelasannya.
Apa Itu Malware?
Malware adalah sebuah software yang dibuat dengan tujuan merusak suatu sistem, server, dan jaringan komputer tanpa sepengetahuan pengguna. Malware dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu dan biasanya akan menyamar sebagai software yang tidak berbahaya.
Biasanya, Malware dapat masuk ke dalam sistem melalui email, aplikasi bajakan atau ilegal, USB drive yang sudah terinfeksi virus, iklan pada situs internet, dan lain-lain.
Terdapat berbagai jenis malware yang tersebar di dunia digital. Untuk detail mengenai malware dan jenisnya dapat Anda baca pada artikel Apa itu Malware?
Apa Itu Phishing?
Phishing adalah bentuk tindakan kejahatan penipuan online yang bertujuan untuk mengelabui seseorang agar memberikan informasi penting yang sifatnya sensitif. Informasi yang dimaksud seperti data diri pribadi, username dan password, data keuangan rekening, kartu kredit, dan lain sebagainya.
Pelaku phishing umumnya menggunakan email untuk melancarkan aksinya, namun phishing juga dapat ditemukan melalui situs website, sosial media, telepon hingga sms.
Untuk mengetahui detail phishing dapat anda baca pada artikel berikut: Apa Itu Phishing?
Cara Cek Link Berbahaya
Lalu bagaimana agar dapat terhindar dari phishing? Tenang, pada artikel ini kami akan membahas mengenai cara cek link berbayar agar terhindar dari malware dan phishing.
1. Pastikan Link menggunakan HTTPS
Cara pertama untuk cek link berbahaya adalah dengan melihat URL pada link, dan pastikan URL menggunakan protokol HTTPS. Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) adalah metode transmisi data antara website dan browser pengunjung yang bersifat lebih aman.
Berbeda dengan HTTP yang lebih rentan terhadap ancaman keamanan, HTTPS menggunakan SSL atau TLS untuk melindungi transmisi data. Teknologi ini memastikan bahwa data yang dikirim dan diterima terenkripsi dengan aman, sekaligus memverifikasi otoritas server website melalui sertifikat digital.
Data yang ditransfer melalui protokol HTTPS akan diacak sedemikian rupa sehingga hanya SSL/TLS yang dapat mendekripsinya. Bahkan jika seorang hacker berhasil menyusup ke dalam proses transmisi, mereka tidak akan dapat membaca data asli karena sudah terenkripsi.
Untuk memastikan keamanan saat berselancar di internet, selalu periksa apakah situs yang Anda kunjungi memiliki status HTTPS di awal URL. Hindari mengakses situs dengan protokol HTTP karena cenderung tidak aman dan rentan terhadap pencurian data.
2. Menggunakan tool cek link
Terdapat cukup banyak tool berbasis web yang tersedia secara gratis, mudah diakses dan mudah untuk digunakan. Beberapa daftar tool yang bisa Anda gunakan seperti
Untuk menggunakan tool cek link berbahaya tersebut, Anda cukup akses website diatas kemudian memasukkan link ke dalam kolom yang disediakan. Selanjutnya, tool tersebut akan menampilkan status keamanan dan menampilkan peringatan jika ditemukan konten tidak aman. Anda dapat melihat laporan situs untuk menghindari potensi resiko phishing .
3. Menggunakan antivirus
Beberapa antivirus premium memiliki fitur perlindungan web yang berfungsi untuk melindungi perangkat dari situs web berbahaya seperti situs malware maupun phishing. Fitur perlindungan web pada antivirus umumnya menggunakan database yang berfungsi untuk mencocokkan kode pada situs website yang dikunjungi.
Apabila ditemukan kecocokan kode yang mengarah pada web berbahaya, antivirus dapat segera melakukan blokir pada situs web tersebut. Beberapa contoh antivirus yang memiliki fitur tersebut seperti Malware bytes, Bitdefender, Norton, Kaspersky, ESET, dan lain-lain.
4. Memeriksa informasi kontak valid
Harap untuk berhati-hati ketika menerima informasi mencurigakan melalui email atau pesan pribadi. Pastikan untuk mengecek terlebih dahulu detail kontak pengirim. Sebab, pelaku tindak kejahatan online dapat menggunakan metode email spoofing dengan menyamarkan kontak seolah dari rekan kerja atau bagian dari perusahaan Anda.
Strategi ini ditujukan supaya link phishing terlihat lebih meyakinkan untuk memancing korban agar mengisi data pribadi. Selain itu, mereka dengan sengaja membuat tampilan desain email dan website phishing dibuat semirip mungkin dengan yang asli.
Jika menerima informasi phising melalui email, silakan memeriksa informasi kontak melalui email header untuk memverifikasi email tersebut valid atau tidak. Sedangkan untuk phishing website, silakan periksa apakah menyediakan email, nomor telepon atau alamat asli pada websitenya. Kemudian bandingkan juga dengan situs website yang resmi, hal ini untuk memverifikasi apakah website yang dikunjungi aman.
5. Perhatikan nama domain
Cara cek link berbahaya selanjutnya adalah dengan memeriksa nama domain. Hal ini karena pelaku tindak kejahatan online seringkali memanfaatkan ketidaktahuan korban dengan membuat domain yang mirip dengan situs web aslinya.
Umumnya link berbahaya menggunakan nama domain yang hampir mirip dengan situs aslinya. Hanya saja terdapat perbedaan yang mencolok seperti penggunaan angka, menambah atau mengurangi huruf, menggunakan tanda hubung yang berlebihan, menggunakan nama acak.
Tidak jarang juga halaman phishing diletakkan pada subdomain misalnya tukar-point-brimo.hxixssd.xyz atau kupon-bca.hf89diod.my.id.
Selain itu, perhatikan juga extensi domain (TLD) yang digunakan. Karena link phishing lebih sering menggunakan extensi domain (TLD) yang tidak umum seperti .xyz, .site, .my.id, .biz.id, .cyou. Sedangkan situs resmi misalnya perbankan seharusnya menggunakan extensi domain .com atau .co.id.
Jika Anda menemukan nama domain yang terlihat mencurigakan, hindari untuk klik link tersebut.
Kesimpulan
Kewaspadaan adalah kunci utama untuk melindungi diri dari kejahatan cyber tersebut. Dengan menerapkan cara cek link berbahaya agar terhindar dari malware dan phishing tersebut, dapat meminimalisir resiko terkena serangan cyber dan juga dapat menjaga keamanan data pribadi Anda. Hal yang paling penting adalah hindari untuk klik link berbahaya tersebut.
Demikian artikel kami tentang cara cek link berbahaya untuk menghindari potensi malware dan phishing. Semoga bermanfaat.