Normalisasi database adalah salah satu proses maintenance database yang perlu dilakukan agar data dan tabel di database lebih terorganisir. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari proses maintenance ini dan bagaimana contohnya?
Database merupakan tempat penyimpanan data aplikasi dan web yang sangat krusial. Database berperan penting dalam pengelolaan dan pemrosesan I/O website berbasis management.
Selain itu, Database juga digunakan untuk menyimpan data milik server yang membutuhkan alokasi penyimpanan fleksibel dan dalam jangka panjang.
Pada umumnya, database dirangkai menjadi beberapa kelas. Sebagai contoh, database server dan database lokal. Database lokal lebih dikenal sebagai local-storage yang tersimpan sementara di dalam browser.
Local-storage bekerja hanya dalam browser client saja, dan tidak dapat dibagikan, sehingga perubahan yang dilakukan hanya tersimpan di local-storage dan hanya dapat dilihat oleh pengguna tersebut.
Ada kalanya, database memerlukan proses yang tinggi, meskipun data yang tersimpan masih sedikit. Dalam beberapa kasus, proses yang tinggi ini disebabkan karena kurang terorganisirnya relasi antar tabel dan query yang digunakan oleh script aplikasi web.
Efeknya dapat menyebabkan CPU dan RAM bekerja lebih ekstra untuk membantu mengelola transaksi database yang sedang berlangsung, agar request yang diminta script aplikasi web dapat segera ditampilkan.
Karena itulah, normalisasi database dibutuhkan sebagai proses maintenance database yang sedang digunakan.
Apa itu Normalisasi Database
Normalisasi database adalah proses redesign database dengan tujuan agar data dalam tabel database terorganisir secara rapi, untuk mengurangi redudansi dan menjaga integritas data.
Tidak hanya itu saja, normalisasi database juga dapat membantu Anda dalam memperbaiki anomali data, seperti inkonsistensi dan redudansi, agar proses I/O dapat berjalan lebih stabil.
Normalisasi database umumnya dilakukan dengan mengikuti serangkaian tingkatan berdasarkan class. Normalisasi yang paling umum digunakan adalah normalisasi tingkat pertama (1NF), normalisasi tingkat kedua (2NF), normalisasi tingkat ketiga (3NF), dan seterusnya.
Setiap tingkatan normalisasi memiliki aturan dan kriteria yang harus dipenuhi. Namun pada umumnya, seluruh tingkatan tersebut masih berkaitan dengan penyederhanaan masing-masing tabel, relasi, function, looping berlebih, dan lainnya, agar lebih efisien dalam memroses data.
Normalisasi database yang baik dapat menciptakan struktur database yang lebih fleksibel dan scalable.
BACA JUGA : Apa Itu MySQL? Pengertian, Fungsi, dan Tutorial Lengkapnya
Tujuan Normalisasi Database
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tujuan dari normalisasi db adalah untuk mengurangi anomali pada database, seperti tidak terstrukturnya antar tabel, functions yang tidak sesuai tempat, field over loop, dan masih banyak lagi tergantung pada level kelas normalisasi yang dijalankan.
Secara garis besar, tujuan normalisasi database ini adalah sebagai berikut:
1. Redudansi Data
Tujuan pertama adalah dapat membantu mengurangi redudansi data dengan memisahkan data yang berkaitan ke dalam tabel-tabel terpisah. Dengan cara ini, data tidak perlu diduplikat dan mengurangi kebutuhan penyimpanan yang tidak perlu.
Misalnya, Anda memiliki tabel database dengan isi field yang sama, data baru akan tersimpan dalam baris data yang telah ada sebelumnya. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa field table saling terikat dan tidak ada penyesuaian lanjutan, sehingga menyebabkan duplikasi data.
2. Integritas Data
Selain redudance data, normalisasi db juga bertujuan untuk memastikan bahwa data memiliki standar dan tingkat keakuratan. Pada bagian ini, struktur database dituntut agar tetap konsisten, dengan menerapkan batasan-batasan (constraints) tertentu.
Batasan digunakan untuk memastikan bahwa data yang diinput pada database memenuhi aturan yang ditetapkan.
3. Kinerja Database
Normalisasi membantu meningkatkan kinerja database dengan mengurangi jumlah data yang perlu dicari dan dimodifikasi. Dengan desain database yang baik, operasi pengambilan data dan pembaruan data menjadi lebih efisien.
BACA JUGA: Apa Itu MariaDB? Pengertian dan Perbedaannya dengan MySQL
Tahapan Normalisasi Database
Normalisasi database memiliki beberapa tingkatan. Hingga saat ini terdapat 9 tingkatan normalisasi yang memiliki metode standarisasi masing-masing. Contoh tingkatan yang dimaksud yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF.
Berikut adalah dua contoh tingkatan normalisasi database beserta beberapa syarat untuk mencapai Normalisasi Tingkat Pertama (1NF) dan Normalisasi Tingkat Kedua (2NF):
Normalisasi Tingkat Pertama (1NF)
Syarat Normalisasi 1NF:
- Tabel harus memiliki struktur tabular dengan baris dan kolom.
- Setiap kolom harus memiliki nama yang unik.
- Setiap sel dalam tabel harus berisi satu nilai tunggal.
- Setiap tabel harus memiliki kunci utama (primary key) yang unik.
- Setiap nilai dalam tabel harus bersifat atomik, tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
- Tidak boleh ada duplikasi data dalam tabel.
Normalisasi Tingkat Kedua (2NF)
Syarat Normalisasi 2NF:
- Semua syarat Normalisasi 1NF terpenuhi.
- Setiap non-key kolom (kolom yang bukan bagian dari kunci utama) harus sepenuhnya tergantung pada kunci utama, secara fungsional.
- Jika ada dependensi fungsional parsial, yaitu jika bagian dari kunci utama mempengaruhi atribut non-key, atribut non-key tersebut harus dipindahkan ke dalam tabel terpisah.
Kesimpulannya, salah satu poin utama dalam mencapai Normalisasi Tingkat Kedua (2NF) adalah dengan mengidentifikasi dependensi fungsional di antara atribut-atribut dalam tabel.
Jika ada atribut non-key yang bergantung pada bagian kunci utama, atribut tersebut harus dipisahkan ke dalam tabel terpisah. Dengan demikian, setiap tabel dalam Normalisasi 2NF akan memiliki dependensi fungsional penuh pada kunci utama.
Sama seperti normalisasi 2NF, tingkatan normalisasi database lanjutan juga memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar database dianggap memenuhi standar.
Contoh Normalisasi Database
Pada contoh kasus tertentu, normalisasi database diawali dengan table unnormal dan diselesaikan dengan tingkatan normalisasi. Pada artikel ini, Rumahweb akan memberikan salah satu contoh normalisasi database sederhana dari tingkatan 1NF dengan detail di bawah:
Gambar di atas merupakan hasil normalisasi database 1NF. Dengan normalisasi yang dilakukan, isi field yang sama akan dibuat terpisah dengan baris data sendiri-sendiri.
Kesimpulan
Normalisasi database adalah proses desain yang bertujuan untuk mengorganisir struktur database agar data disimpan secara efisien, terhindar dari redundansi yang tidak perlu, dan memiliki keterhubungan yang baik antara entitas (tabel) yang berbeda.
Tujuan utama normalisasi database adalah untuk mengurangi atau menghindari anomali data, seperti masalah redundansi dan inkonsistensi, serta memastikan integritas data.
Bagi Anda yang membutuhkan layanan database dengan resource besar serta keamanan tingkat tinggi, Anda dapat menggunakan layanan Relational Database Service (RDS) dari Rumahweb.
Relational Database Service adalah layanan database hosting database MySQL yang infrastrukturnya di desain agar dapat scalable terhadap kebutuhan beban kerja tinggi.
Itulah penjelasan dari Rumahweb Indonesia mengenai pengertian hingga contoh normalisasi database. Jadi, dapat disimpulkan bahwa normalisasi database adalah proses maintenance yang wajib dilakukan untuk memperbaiki anomali data.