Derasnya arus informasi yang diterima setiap hari, membuat kita mengetahui banyak hal. Tahukah Anda, bahwa database server adalah salah satu komponen yang membuat setiap informasi yang ada di internet dapat diakses?
Melalui artikel ini, Rumahweb mengajak Anda mengetahui pengertian database server, fungsi, dan juga cara kerjanya. Ikuti artikel ini sampai selesai, supaya Anda tidak terlewatkan informasi penting terkait database server!
Pengertian Database Server
Database server adalah program komputer (server) yang bertugas untuk mengelola, mendistribusikan, serta menyimpan database dengan menggunakan model klien server.
Dengan database server, lalu lintas data dapat berjalan dengan baik, kebutuhan data secara real time dapat didapatkan dengan mudah, dan integrasi data dari berbagai sumber berbeda bisa dilakukan.
Database server dapat diakses oleh beberapa sistem atau aplikasi dalam waktu bersamaan. Di dalam database server, ada sistem yang membantu pekerjaannya. Sistem tersebut sering disebut dengan DBMS (Database Management Server).
BACA JUGA : Apa Itu Database? Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya
Fungsi Database Server
Setelah mengetahui pengertian database server, selanjutnya kami akan membahas tentang fungsinya. Database server dikenal sebagai pusat pengelolaan dan penyimpanan data yang berguna untuk memfasilitasi interaksi antara aplikasi dan database.
Jika dijabarkan dengan lebih rinci, beberapa fungsi dari database server adalah sebagai berikut:
- Penyimpanan Data
Database server bertugas untuk menyimpan data dengan cara yang terstruktur, sehingga dapat diakses dan dimanipulasi secara efisien.
- Pengelolaan Data
Database server juga berfungsi untuk mengelola dan mengatur operasi data, seperti penambahan, penghapusan, pembaharuan data di database.
- Pemberian Akses
Selain menyimpan dan mengelola, database server juga memberi kontrol akses bagi aplikasi atau pengguna, membuat data yang sama dapat digunakan bersama-sama, dengan hak akses sesuai dengan peran yang diberikan.
- Keamanan Data
Database server juga memberikan perlindungan data dari akses yang tidak sah, dan tidak sesuai dengan otorisasi yang diberikan.
- Pemulihan Data
Database server akan melakukan backup secara berkala, sebagai antisipasi jika terjadi kegagalan atau kerusakan pada data yang ada.
- Kinerja dan Optimalisasi
Fungsi yang terakhir dari database server adalah untuk meningkatkan kinerja dan optimalisasi dalam penggunaan data di dalam database.
Cara Kerja
Database server menggunakan model klien server, yang berarti sistem membagi proses menjadi dua bagian. Server bertugas mengolah database, sedangkan klien yang menjalankan aplikasi. Cara ini dipakai untuk mengurangi beban akses data yang dilakukan klien ke server.
Database server dapat diakses oleh beberapa pengguna dalam waktu bersamaan karena data diambil dari satu sumber yang sama, yaitu database server.
Secara umum, cara kerja database server adalah sebagai berikut:
- Koneksi
Pengguna atau aplikasi melakukan koneksi ke database server melalui protokol khusus, seperti SQL atau protokol lain, yang digunakan oleh sistem database.
- Permintaan
Pengguna atau aplikasi melakukan permintaan ke database server melalui Query yang dikirimkan. Ada berbagai query yang dapat digunakan, seperti query untuk melihat data, menghapus, mengisi, ataupun mengupdate data.
- Eksekusi
Database server menerima permintaan dan mengeksekusi sesuai query yang dikirimkan.
- Pengambilan Data
Jika query tersebut adalah query pengambilan data, database server akan mengirimkan kembali datanya pada pengguna atau aplikasi yang melakukan permintaan.
- Pembaruan Data
Jika query yang diinputkan adalah query pembaruan data, database server akan melakukan perubahan data sesuai dengan query yang dikirimkan.
- Respon
Database server akan mengirimkan hasil query ke pengguna atau aplikasi yang memintanya. Hasil query ini dapat berhasil, error, ataupun berupa data, sesuai yang diminta.
- Keamanan dan Manajemen
Semua proses di atas dijalankan, sesuai dengan hak akses yang dimiliki oleh pengguna atau aplikasi, sehingga dipastikan data yang berada di database server aman.
Itulah gambaran cara kerja database server dalam merespon permintaan yang dikirimkan oleh pengguna atau aplikasi. Selanjutnya, mari kita mengenal tentang aplikasi database engine.
Aplikasi Database (Engine)
Ada beberapa macam database engine yang digunakan dalam membangun sistem database. Setiap database engine memiliki karakteristik, fitur dan kegunaan yang berbeda-beda dalam penerapannya. Berikut ini contoh aplikasi database engine yang banyak digunakan.
1. MySQL
MySQL adalah sistem database relasional gratis yang menggunakan bahasa SQL dan dikenal memiliki kinerja baik dan memiliki kecepatan tinggi.
Selain itu MySQL memiliki banyak pengguna dan komunitas, sehingga Anda dapat menemukan pengguna lain dengan mudah, serta berbagi pengalaman dengan pengguna.
2. PostgreSQL
PostgreSQL adalah sistem database relasional yang gratis, ringan, aman, dan mudah digunakan. Saat ini PostgreSQL juga mendukung beberapa bahasa pemrograman, seperti C/C++, Java, NodeJS, PHP, Python, Ruby, .NET, Delphi hingga Perl.
3. Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sistem database relasional yang dikembangan oleh Microsoft. Engine database ini terintegrasi dengan baik dengan jaringan/lingkungan Microsoft, dan tersedia dalam versi berbayar dan juga versi gratis.
4. Oracle
Oracle adalah sistem database relasional yang canggih. Database Oracle memiliki fitur skalabilitas tinggi, mendukung teknologi terbaru, seperti hybrid cloud, yang cocok untuk kebutuhan database dalam skala besar.
5. SQLite
SQLite adalah database engine yang ringan dan umumnya digunakan dalam aplikasi mobile, serta mudah untuk diintegrasikan.
6. MongoDB
MongoDB adalah sistem database NoSQL populer dengan jumlah unduhan hingga 300 juta kali. Kepopuleran MongoDB tidak terlepas dari fleksibilitas, kemudahan, serta kecepatan yang ditawarkan.
7. Cassandra
Cassandra adalah sistem database NoSQL yang dirancang untuk kebutuhan data dalam jumlah besar. Database Cassandra cocok untuk kebutuhan pengolahan data dengan skalabilitas tinggi.
8. Redis
Redi adalah sistem penyimpanan data di dalam memori yang digunakan sebagai database, cache, dan massage broker.
Redis termasuk salah satu database NoSQL Open Source (berlisensi BSD) yang sangat populer dan dirancang untuk menyediakan kinerja yang tinggi, skalabilitas, dan fleksibilitas dalam menyimpan atau mengakses data.
Setiap database engine memiliki kelebihan, kekurangannya masing-masing. Pemilihan database engine dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan proyek, fitur, dan juga karakteristik data yang diinginkan.
BACA JUGA : Apa itu Query? Pengertian dan Contoh Query Sederhana
Kesimpulan
Database server adalah komponen yang memiliki peran penting dalam pengelolaan dan penyimpanan data. Berkat database server, pengelolaan dan pendistribusian data bisa dilakukan dengan cepat, sehingga menghasilkan data dan informasi yang real time.
Demikian artikel kami tentang Database server mulai dari pengertian hingga cara kerjanya, semoga bermanfaat.