Di era media sosial seperti sekarang, content creator adalah pekerjaan yang dianggap menjanjikan. Lalu, sebenarnya apa itu content creator? Apa saja tugasnya, dan berapa gaji content creator, sampai-sampai banyak orang ingin berkarir di bidang tersebut?
Banyak anak muda yang mendambakan karir sebagai content creator. Dalam artikel Rumahweb Indonesia kali ini, kami akan mengupas tuntas seluk-beluk content creator, mulai dari pengertiannya, hingga cara menjadi content creator.
Apa itu Content Creator?
Content creator adalah seseorang yang membuat konten atau materi dengan menambahkan nilai edukasi/hiburan. Ada banyak konten yang dapat dibuat, mulai dari foto, video, podcast, tulisan, digital art, dan masih banyak lagi. Topik materi yang dapat dijajaki juga bisa bermacam-macam, sesuai dengan target audiens.
Jenis-jenis Content Creator
Di atas telah kami sampaikan bahwa ada banyak konten yang dapat dibuat. Beragam konten tersebut menggambarkan jenis-jenis content creator yang setidaknya bisa dibagi seperti berikut:
1. Penulis
Ada beberapa jenis content creator berdasarkan tipe konten yang dibuat, salah satunya penulis. Content creator satu ini dikenal terampil menyampaikan pesan lewat tulisan. Contoh penulis ini misalnya, blogger, penulis buku, content writer, dan lain-lain.
2. Pembicara
Jenis lain content creator adalah pembicara, yang lebih mengunggulkan kemampuan public speakingnya. Contoh content creator yang termasuk pembicara di antaranya seperti vlogger, podcaster, atau pengisi suara (voice over).
3. Visualisator
Jenis terakhir content creator adalah visualisator. Seperti namanya, content creator ini unggul di bidang visual. Tipe konten yang dibuat visualisator seperti infografis, designer, pembuat meme, atau animator.
BACA JUGA: 5 Strategi E-Commerce untuk Menjangkau Audiens yang Lebih Luas
Tugas Content Creator
Meski terlihat mudah, sebenarnya content creator memiliki tugas yang cukup “menantang”. Content creator perlu memiliki sejumlah skill yang mirip seperti digital marketer. Tugas content creator adalah sebagai berikut:
1. Membuat, Meninjau, dan Mengedit Konten
Tugas utama content creator adalah membuat konten. Tapi proses ini tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab content creator juga perlu perlu melakukan riset, meninjau, hingga melakukan editing supaya konten yang dibuat dapat diterima audiens.
2. Melakukan Riset untuk “Membaca” Tren
Sebelum membuat konten, seorang content creator profesional akan melakukan riset untuk membaca tren yang sedang berlangsung. Riset juga penting dilakukan jika ingin mengembangkan konten agar tidak membosankan.
3. Menyiapkan Materi Promosi Bersama Tim Kreatif
Content creator biasanya melakukan kerja sama dengan berbagai pihak/klien. Bentuk kerja sama ini contohnya dengan melakukan promosi. Dalam hal ini, content creator juga harus ikut menyiapkan materi promosi bersama tim kreatif.
4. Memanfaatkan Media Sosial untuk Tujuan Tertentu
Konten yang telah dibuat perlu disebarluaskan agar mendapat perhatian audiens. Seorang content creator juga harus mampu memanfaatkan media sosial untuk berbagai tujuan, misalnya meningkatkan engagement atau untuk promosi.
5. Meningkatkan Traffic Melalui Konten yang Dibuat
Pekerjaan content creator sangat ditentukan oleh traffic. Untuk mendapat traffic yang tinggi, seorang content creator harus bisa membuat konten yang menarik perhatian audiensnya.
BACA JUGA: Apa itu WordPress? Pengertian dan Kelebihannya
Skill yang Harus Dimiliki Content Creator
Ada beberapa kemampuan yang perlu dimiliki oleh content creator, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kreatif
Salah satu skill paling penting yang harus dimiliki content creator adalah kreativitas. Content creator harus bisa mengubah ide atau konsep menjadi konten yang bisa dinikmati banyak orang.
2. Research-driven
Tak hanya dituntut kreatif, seorang content creator juga harus bisa melakukan riset untuk keperluan pembuatan konten. Riset perlu dilakukan agar content creator memahami kondisi pasar, tren, serta kebutuhan audiensnya.
3. Copywriting dan Content Writing
Skill lain yang perlu dimiliki content creator adalah copywriting. Apapun bentuk kontennya, kemampuan menulis ini perlu dimiliki untuk membuat naskah, skrip, atau caption. Bentuk teks ini tentu akan ikut menentukan apakah konten Anda akan diminati atau tidak.
4. SEO Dasar
Meski tidak harus menjadi expert, tetapi content creator juga perlu memahami dasar-dasar SEO (Search Engine Optimization). SEO penting diketahui agar konten yang dibuat content creator lebih mudah ditemukan oleh audiens.
5. Fotografi dan Videografi
Konten visual maupun audio visual saat ini lebih banyak peminatnya. Karena itu, content creator juga perlu memahami dasar-dasar fotografi dan videografi agar dapat membuat konten yang menarik secara visual.
6. Editing
Meskipun banyak content creator besar yang sudah memiliki tim editor sendiri, namun untuk memulai karir sebagai content creator diperlukan skill dasar editing. Proses ini penting dilakukan sebelum mem-publish konten agar konten terhindar dari kesalahan.
Gaji Content Creator
Sebenarnya, gaji content creator sangat bervariasi. Saat ini banyak perusahaan yang membuka lowongan menjadi content creator, namun ada juga content creator yang berkarya dan memiliki tim sendiri untuk membuat beragam konten menarik.
Gaji content creator di perusahaan kisarannya antara Rp2.000.000 hingga Rp6.000.000 per bulan. Sedangkan untuk content creator independen, besarannya bisa jauh lebih besar, bahkan tidak terbatas.
Contohnya saja content creator Jerome Polin, yang lewat channel YouTube miliknya, ia bisa mengantongi ratusan juta hanya dari 1 video.
BACA JUGA: Apa itu Brand Awareness dan Cara Meningkatkannya
Cara Menjadi Content Creator
Sebelum memutuskan untuk menjadi content creator, beberapa hal di bawah ini perlu Anda ketahui:
1. Menentukan Niche/Target Audiens
Sebelum menjadi content creator, Anda perlu menentukan target audiens terlebih dahulu, untuk membantu mengerucutkan niche atau topik khusus pada setiap konten, sehingga nantinya Anda juga jadi lebih mudah dalam melakukan riset dan mendapat ide konten.
2. Melakukan Riset
Selanjutnya adalah melakukan riset mendalam. Riset penting dilakukan untuk mengetahui tren pasar, kecenderungan audiens, dan konten dari kompetitor. Hal ini dapat membantu Anda membuat konten yang informatif dan bernilai tinggi.
3. Membuat Konten Menarik
Pembuatan konten harus disesuaikan dengan target audiens. Inilah pentingnya melakukan riset. Dengan riset, Anda jadi tahu apa konten yang disukai oleh target audiens Anda, sehingga konten Anda akan diterima dan menarik perhatian.
4. Membangun Personal Branding
Selanjutnya adalah membangun personal branding. Hal ini penting agar Anda bisa bersaing dengan content creator lain. Personal branding bisa dibangun lewat logat/cara penyampaian, gaya penulisan, slogan, dan lain-lain.
5. Konsisten
Tahap lain yang juga penting adalah menjaga konsistensi. Bersikap konsisten penting dilakukan agar konten-konten Anda mudah diingat dan tidak mudah dilupakan.
Content creator adalah salah satu pekerjaan masa kini yang memiliki banyak potensi. Itulah penjelasan lengkap tentang content creator dari Rumahweb Indonesia. Semoga membantu Anda, terutama jika Anda ingin berkarir sebagai content creator!