Bagi Anda yang bergelut di bidang bisnis, tentu tidak asing lagi dengan istilah brand equity. Singkatnya, brand equity adalah kekuatan yang dimiliki sebuah merek. Perusahaan dengan brand equity yang baik berarti telah dikenal oleh khalayak luas.
Brand equity sangat berguna bagi perusahaan, terutama ketika ingin meluncurkan produk baru. Perusahaan biasanya tidak perlu usaha keras karena brand equity bisa langsung membuatnya kebanjiran konsumen, bahkan sebelum produknya diluncurkan.
Pada panduan ini, kami akan mengulas secara lebih detail tentang apa itu brand equity, serta contoh penerapannya untuk Anda.
Pengertian Brand Equity
Brand equity adalah kekuatan atau keunggulan suatu brand yang membedakannya dengan brand lain. Menurut Wikipedia, brand equity adalah setiap aset dan keterpercayaan yang dimiliki sebuah brand atau merek, baik berupa nama atau simbol, yang dapat mengubah nilai yang diberikan atas suatu produk/jasa, baik untuk pihak pemasar maupun pelanggan.
Manfaat Brand Equity
Semakin tinggi nilai brand equity sebuah bisnis, maka semakin tinggi juga kemungkinan strategi pemasarannya berhasil. Tidak hanya itu, berikut ini beberapa manfaat lain dari brand equity:
1. Membuat Perusahaan Bertahan di Tengah Persaingan
Manfaat pertama brand equity adalah membuat suatu perusahaan bertahan di tengah daya saing pasar luas. Hal ini karena brand equity dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah merek.
Perusahaan dengan brand equity yang kuat biasanya tidak perlu khawatir jika banyak kompetitor baru bermunculan. Sebab, masyarakat telah mempercayai brand miliknya.
2. Tidak Kehilangan Pelanggan Walau Harga Naik
Manfaat brand equity adalah dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Jika konsumen sudah loyal terhadap suatu brand, biasanya mereka tidak mempermasalahkan jika suatu hari brand tersebut menaikkan harga jual.
Ini bisa terjadi karena konsumen sudah sangat percaya terhadap kualitas produk atau jasa brand tersebut.
3. Meningkatkan Customer Retention
Customer retention adalah upaya perusahaan untuk membuat pelanggan melakukan pembelian kembali (repeat order). Brand equity yang baik akan secara otomatis membuat konsumen melakukan pembelian lagi karena merasa puas dengan brand tertentu.
4. Menguatkan Eksistensi Perusahaan
Manfaat lain brand equity adalah dapat meningkatkan persentase eksistensi suatu perusahaan.
Hal ini karena brand equity sangat erat kaitannya dengan kesetiaan pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang bersikap loyal terhadap suatu merek, maka semakin kuat eksistensi merek tersebut di tengah masyarakat.
5. Dapat Melakukan Diferensiasi Produk
Manfaat berikutnya dari brand equity adalah membuat perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk.
Saat pelanggan sudah sangat percaya terhadap suatu brand, maka ia tidak hanya bisa meningkatkan harga jualnya, tetapi juga akan terdorong meluncurkan produk pembeda pada produk sejenis dengan kompetitornya.
Tahapan Brand Equity
Mengingat efeknya yang begitu dahsyat, tentu brand equity tidak bisa diperoleh begitu saja. Sebuah perusahaan perlu melewati sejumlah tahapan untuk bisa memperoleh brand equity.
1. Membangun Brand Awareness
Brand equity tidak akan bisa diperoleh, jika perusahaan tidak membangun branding yang kuat dan mengenalkannya ke calon konsumen. Tujuan dari brand awareness adalah untuk membuat pelanggan familiar dan mudah mengingat produk/jasa Anda.
2. Brand Association
Pada tahap ini, brand dan konsepnya sudah bersinergi sehingga mudah “nyantol” di ingatan masyarakat. Contohnya seperti brand Aqua yang sudah dikenal sebagai air mineral. Bahkan banyak orang menyebut air mineral merek lain sebagai Aqua. Di sini calon konsumen sudah menghafal brand Anda.
3. Perceived Quality
Tahapan selanjutnya dari brand equity adalah perceived quality. Hal ini erat kaitannya dengan kesan pelanggan terhadap produk/layanan Anda, puas atau justru kecewa.
4. Terbentuknya Brand Loyalty
Kualitas brand yang baik akan memicu terbentuknya brand loyalty. Pada tahap ini konsumen akan terus-menerus menggunakan brand Anda karena mereka telah mempercayainya. Mereka tidak akan mudah berpindah ke brand lain meski kompetitor terus bermunculan.
5. Proprietary Brand Assets
Tahap selanjutnya dari brand equity adalah memperluas brand assets. Aset brand ini meliputi hak paten, merek dagang, dan partnership. Penting bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan dalam hal aset brand untuk mempertahankan brand equity.
Contoh Brand Equity
Untuk lebih memahami brand equity, ada baiknya Anda juga mengetahui contoh perusahaan yang sudah memiliki brand equity yang baik, seperti Apple.
Apple merupakan perusahaan teknologi yang telah meluncurkan berbagai jenis produk unggulan seperti iPhone, MacBook, iPad, dan iPod. Meski harga produk-produk Apple terbilang mahal, namun brand ini tidak pernah sepi peminat, lantaran brand equity-nya telah terbentuk dengan baik.
Berdasarkan laporan dari Finex Investing, Apple bahkan telah mencapai penjualan iPhone hingga 1,85 miliar unit sejak produk tersebut dirilis pertama kali tahun 2007 silam.
Penerapan Brand Equity
Setelah mengerti apa itu brand equity, selanjutnya Anda bisa menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan brand yang sedang Anda bangun. Berikut beberapa poin diantaranya.
1. Membangun Awareness yang Kuat
Strategi pertama untuk menerapkan brand equity adalah dengan membangun awareness produk yang kuat. Perusahaan perlu memastikan calon pelanggan mengenali identitas brand-nya ketika mereka mencari produk/jasa yang diperlukan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun awareness, seperti membangun konten yang bersifat storytelling, membangun customer service yang baik, dan memanfaatkan logo dan elemen menarik di setiap konten.
2. Mengomunikasikan Visi Misi Brand
Brand juga perlu mengomunikasikan visi misinya kepada khalayak. Tujuannya agar brand dapat meninggalkan kesan yang baik di benak khalayaknya. Tak hanya itu, brand juga perlu memaparkan manfaat dan solusi yang dimiliki produk/jasanya.
3. Melakukan Uji Coba kepada Target Pasar
Penerapan selanjutnya dari brand equity adalah melakukan uji coba produk kepada masyarakat. Tujuannya agar perusahaan bisa menyaring masalah dan solusi yang dibutuhkan oleh target pasarnya.
Dari proses uji coba ini, perusahaan juga bisa memperoleh feedback terkait kekurangan dan kelebihan produk.
4. Meningkatkan Customer Experience
Langkah terakhir dalam penerapan brand equity adalah meningkatkan customer experience (CX). CX dapat berupa layanan kepada pelanggan hingga menjaga kualitas produk setelah diluncurkan. Membangun CX yang baik dapat membantu perusahaan menjaring pelanggan baru.
BACA JUGA: Customer Experience: Definisi, Contoh, dan Cara Mengukurnya
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu brand equity dari Rumahweb Indonesia. Semoga artikel ini membantu!