Bagi Anda yang sudah berkecimpung di dunia marketing, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah AIDA. AIDA adalah salah satu teknik marketing yang banyak digunakan brand atau perusahaan untuk meningkatkan penjualan produknya.
Tetapi, bisa jadi Anda baru mendengar istilah AIDA. Lalu, apa arti AIDA? Bagaimana penerapannya? Apa saja kelebihan dan kekurangan AIDA? Di dalam artikel Rumahweb Indonesia kali ini, Anda akan menemukan jawabannya. Yuk, disimak!
Arti Nama AIDA
Secara akronim, AIDA berasal dari kata Attention, Interest, Desire, dan Action. AIDA adalah suatu konsep yang banyak digunakan dalam dunia marketing. AIDA marketing bekerja dengan mengidentifikasi tahapan kognitif yang dialami seseorang dalam pembelian produk atau layanan.
Singkatnya, AIDA menjelaskan tahapan pembeli sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian.
BACA JUGA: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Domain
Konsep AIDA
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Berikut penjelasan keempat tahapan tersebut.
- Attention, atau perhatian, yang merujuk pada tahap memancing perhatian calon konsumen.
- Interest, atau minat. Istilah ini merujuk pada tahap menarik minat konsumen dengan membahas permasalahannya.
- Desire, atau hasrat, merujuk pada tahap menawarkan produk Anda sebagai solusi.
- Action, atau aksi, merujuk pada tahap mengajak calon konsumen untuk membeli produk Anda.
Kelebihan dan Kekurangan AIDA
Meskipun menjadi salah satu teknik marketing yang digemari, AIDA tetap memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Berikut Rumahweb Rangkum kelebihan dan kekurangan AIDA yang perlu Anda perhatikan.
1. Kelebihan AIDA
Ada beberapa kelebihan dari AIDA marketing, di antaranya adalah sebagai berikut:
Modelnya Timeless dan Banyak Turunannya
AIDA marketing telah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Meski begitu, model ini masih banyak digunakan hingga sekarang. Bahkan saat ini banyak model turunan dari AIDA, seperti DAGMAR, AIDAS, atau AISDALSLove.
Penggunaannya strategi AIDA dan turunannya ini pun dapat disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan.
Mengetahui Kelemahan Produk
Kelebihan lain dari AIDA adalah dapat membantu mengetahui kelemahan produk/layanan Anda. Hal ini dapat diketahui dari setiap tahapan yang diterapkan dalam model AIDA.
Mengonversi Audiens menjadi Konsumen
Jika berbicara content marketing, AIDA juga dapat membantu membuat atau merumuskan konten yang bisa mengubah audiens menjadi konsumen. Tentu ini akan sangat dipengaruhi kualitas konten tersebut.
BACA JUGA: Apa Itu Big Data? Arti, Konsep, Contoh, dan Manfaatnya
2. Kekurangan AIDA
Selain beberapa kelebihan di atas, ada juga berbagai kekurangan dari AIDA marketing, di antaranya adalah sebagai berikut:
Hanya Bisa Diterapkan pada Konsumen Baru
Kekurangan pertama AIDA adalah kemampuannya yang terbatas. Secara umum, AIDA hanya dapat diterapkan pada konsumen baru, karena masyarakat cenderung tertarik untuk mencoba produk yang baru dirilis.
Hanya Fokus pada Satu Tahap
Sejak awal, AIDA adalah model marketing berisi tahapan memperoleh konsumen. Artinya, penerapan AIDA harus dilakukan secara utuh.
Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang hanya fokus pada satu tahap saja dalam AIDA, dan membuat model ini terkadang menjadi tidak efektif.
Dianggap Terlalu Sederhana
Kekurangan lain dari AIDA adalah modelnya yang terlalu menyederhanakan proses pembelian, padahal ada banyak faktor lain yang memengaruhi, misalnya harga, ketersediaan barang, rekomendasi orang lain, dan banyak lagi.
Contoh Penerapan Konsep AIDA
Bagaimana penerapan konsep AIDA? Anggap saja seorang pengusaha bernama Wita ingin memulai usaha di bidang fashion. Untuk bisa mendapatkan konsumen, ia menerapkan AIDA marketing dalam bisnisnya.
1. Attention
Karena usahanya masih baru, Wita ingin agar produknya dikenal banyak orang. Caranya, dengan membuat akun media sosial dan memasukkan informasi terkait toko dan produk, mulai jam operasional, sistem pemesanan, model pakaian, hingga harganya.
Wita juga membuat tampilan media sosial bisnisnya semenarik mungkin agar banyak orang tertarik dengan produk yang ia jual.
2. Interest
Setelah berhasil menarik perhatian audiens, tahap selanjutnya adalah menarik minat audiens, dengan mengunggah foto-foto produk terbaik. Agar lebih meyakinkan dan menambah minat audiens, Wita juga menyewa model profesional atau influencer.
3. Desire
Tahap selanjutnya dari AIDA adalah desire. Setelah berhasil mendapat perhatian dan minat audiens, Wita masuk ke penerapan tahap desire, dengan memberikan promo atau diskon menarik bagi pelanggan untuk memicu hasrat membeli.
4. Action
Setelah hasrat timbul, langkah selanjutnya adalah dengan mendorong audiens melakukan aksi pembelian. Caranya bisa dengan menjelaskan alur pembelian yang sederhana, atau juga menjelaskan apa yang akan audiens dapatkan setelah melakukan pembelian.
BACA JUGA: Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan Untuk Membuat Website
Kesimpulan
AIDA adalah rangkaian tahapan dasar yang bisa diterapkan jika Anda ingin menjaring konsumen. Konsep ini relatif sederhana, namun jika diterapkan dengan maksimal bisa membawa hasil yang maksimal juga.
Di samping berbagai kelebihan yang dimiliki, AIDA adalah teknik marketing yang juga memiliki sejumlah kekurangan. Meski begitu, konsep ini tetap layak dicoba, terutama bagi Anda yang baru memulai usaha.
Itulah artikel dari Rumahweb tentang pengertian AIDA marketing, contoh penerapan, hingga kelebihan dan kekurangan. Semoga artikel ini bermanfaat!