Hairum FellayatiSaat bersiap memasuki dunia kerja, Anda tentu semakin familier dengan portofolio. Ya, bisa dibilang portofolio adalah gerbang awal agar kita dikenal secara profesional. Sebagian orang biasanya telah mengenal istilah ini sejak duduk di bangku perkuliahan. Namun, tak sedikit pula yang baru mengetahui istilah tersebut ketika mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan.
Lantas, apa itu portofolio? Berikut kami ulas pengertian, contoh, hingga cara membuat portofolio untuk Anda.
Pengertian Portofolio
Secara etimologi, portofolio terdiri dari dua kata, yaitu “port” (berasal dari kata report) yang artinya laporan, dan “folio” yang artinya lengkap. Jadi portofolio adalah dokumen yang berisi hasil karya atau pencapaian yang mempresentasikan pengembangan diri.
Dokumen tersebut dapat Anda isi dengan hasil karya pribadi (individu), kelompok, organisasi, lembaga, atau perusahaan.
Fungsi portofolio adalah sebagai acuan yang akan digunakan untuk melihat pencapaian atau pengalaman, yang telah dilakukan seseorang. Melalui portofolio ini, seseorang akan dinilai, apakah dirinya berkompeten atau tidak. Selain itu, portofolio juga dapat digunakan untuk menunjukkan karakter dan talenta seseorang.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah portofolio tidak dibuat untuk pamer pengalaman, namun untuk melihat sejauh mana pencapaian yang telah diraih seseorang selama ini. Oleh karena itu, hasil karya, atau pengalaman kerja yang bagus harus didokumentasikan melalui portofolio.
Dari pengertian dan fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa portofolio berbeda dengan CV. Jika CV berisi informasi seputar data pribadi, maka portofolio memuat informasi hasil karya yang telah dibuat selama ini.
Lalu, seperti apa sih portofolio itu?
Contoh Portofolio
Setelah memahami pengertian dan fungsinya, tentu anda ingin mengetahui secara lebih jelas seperti apa portofolio tersebut? Berikut beberapa contoh portofolio dari berbagai profesi.
- Contoh Portofolio 1: Social Media, Public Relations, Marketing, Freelance – Lauren Marinigh
- Portofolio 2: Writing Portfolio
- Portofolio 3: VERDENIUS PHOTOGRAPHY
Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mencontoh isinya secara keseluruhan. Hal ini karena masing-masing orang memiliki pengalaman dan hasil karya yang berbeda, meskipun berada di bidang yang sama.
Baca juga artikel : 9 Bisnis Startup Indonesia Paling Besar 2021
Cara Membuat Portofolio Online
Portofolio biasanya dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Word atau Adobe. Namun dengan perkembangan teknologi saat ini, ada lebih banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat portofolio, salah satunya secara online.
Anda dapat mengunjungi sejumlah situs yang sudah menyediakan template untuk memudahkan Anda dalam membuat portofolio. Beberapa situs yang dapat digunakan untuk membuat portofolio di antaranya behance.net, dribble, clippings.me, adobe portfolio, carbonmade.com, crevado, dan masih banyak lagi.
Sebelum membuat portofolio online hal pertama yang perlu Anda persiapkan adalah menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Kerangka portofolio adalah garis besar karya atau pengalaman yang akan dimasukkan, dan urutannya. Pembuatan kerangka ini akan memudahkan penyusunan portofolio agar lebih rapi.
Berikut daftar kerangkanya:
1. Daftar Isi
Poin ini bertujuan untuk memudahkan pembaca saat membaca portofolio, maupun mencari informasi tertentu yang dibutuhkan.
2. Data Diri
Bagian ini dapat diisi dengan CV atau resume singkat mengenai diri Anda. Biasanya untuk membuat tampilan portofolio lebih menarik, poin ini ditulis dengan gaya bercerita.
Dengan menggunakan gaya bercerita ini, Anda dapat menumbuhkan koneksi, menunjukkan kepribadian, serta membuat Anda terkesan lebih ramah.
Selain nama dan skill, jangan lupa untuk mencantumkan kontak seperti nomor telepon dan alamat email pada bagian data diri.
3. Pencapaian dan Tujuan
Pencapaian berisi penjabaran terkait apa yang telah Anda capai sebelumnya. Sedangkan tujuan berisi apa saja yang ingin Anda capai di masa depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang
4. Pengalaman dan Keterampilan
Portofolio adalah dokumentasi pengalaman dan hasil karya Anda. Oleh karena itu, pengalaman dan keterampilan menjadi poin penting dalam sebuah portofolio. Anda dapat mengurutkan secara detail pengalaman kerja yang pernah anda jalani.
Urutkan pengalaman kerja terbaru di urutan teratas, kemudian diikuti dengan pengalaman-pengalaman kerja sebelumnya, hingga yang paling awal.
Jangan lupa lampirkan keterampilan dan skill yang telah anda kuasai, sehingga pembaca tahu kemampuan profesional Anda terkait bidang yang tengah digeluti.
5. Lampiran
Poin ini berisi contoh karya atau pengalaman kerja yang telah Anda miliki. Bukti-bukti tersebut bisa dalam bentuk foto, video, piagam penghargaan, dan lain sebagainya. Anda juga dapat memasukkan testimoni dari perusahaan atau pihak yang pernah bekerja sama dengan Anda sebelumnya.
Jika anda sudah termasuk berpengalaman, tampilkan hasil karya terbaik anda terlebih dahulu, kemudian diikuti hasil-hasil karya lainnya.
Setelah selesai menyusun kerangka, selanjutnya Anda cukup mengakses salah satu situs di atas, membuat akun, pilih template yang disukai, lalu masukkan kerangka portofolio Anda.
Cara Membuat Website Portofolio
Tak hanya membuat portofolio secara online, lalu menyimpannya dalam bentuk pdf, image, atau dicetak secara fisik. Anda juga bisa membuat portofolio yang dapat diakses secara online. Ya, website portofolio menjadi salah satu andalan para profesional untuk mendokumentasikan hasill karya dan pengalaman mereka.
Tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk dapat membuat website portofolio, karena ada berbagai template yang dapat digunakan. Simak artikel berikut untuk mengetahui cara membuat website portofolio dengan mudah.
Berikut tadi pengertian, contoh, hingga cara membuat portofolio secara online yang dapat dilakukan dengan mudah. Pastikan untuk memasukkan pengalaman dan karya terbaik Anda guna menarik perhatian pembaca.
