Bagi Anda yang bekerja di perusahaan besar, mungkin sudah pernah mendengar istilah ERP. ERP adalah singkatan dari tiga elemen kata, yaitu enterprise (perusahaan/organisasi), resource (sumber daya), dan planning (perencanaan).
Secara umum, ERP adalah konsep perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan dengan menggunakan sistem/aplikasi/program yang terintegrasi dan multi modul. Program tersebut dirancang untuk mendukung dan melayani beragam fungsi perusahaan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ERP, simak artikel Rumahweb Indonesia berikut ini!
Apa itu ERP?
Sebuah perusahaan besar biasanya memiliki banyak sub-bidang yang tentu membutuhkan suatu sistem terintegrasi untuk dapat mendukung kinerja dan fungsinya.
ERP adalah alat atau program yang tepat untuk menyambungkan berbagai kegiatan fungsional perusahaan. Secara umum, ERP biasanya menangani proses manufaktur, logistik, inventory, invoice, hingga akuntansi.
Sedangkan sistem ERP adalah software (perangkat lunak) yang dirancang untuk mensinergikan beberapa kegiatan fungsional dan teknis dalam suatu perusahaan, serta memadukan berbagai aspek sumber daya manusia di dalamnya.
Tujuan dibuatnya sistem ERP adalah untuk memberikan standarisasi, menyederhanakan, dan mengintegrasikan proses bisnis dengan beragam sumber daya manusia, sumber keuangan, hingga distribusinya.
Contoh ERP
Seiring berkembangnya teknologi, kini mulai banyak sistem ERP yang memanfaatkan teknologi cloud, alih-alih perangkat lunak. Beberapa contoh ERP adalah sebagai berikut:
1. Cloud ERP
Cloud ERP adalah sistem ERP yang dirancang melalui web dan membuat penggunanya dapat mengakses sistem kapan saja selama ada koneksi internet. Berdasarkan jenisnya, ada beberapa opsi penerapan cloud ERP, di antaranya:
- SaaS (software-as-as-service) ERP berbasis langganan, artinya perusahaan harus membayar biaya langganan setiap bulan, atau kurun waktu yang sudah disepakati, kepada vendor.
- Cloud pribadi yang di hosting di pusat data pada situs tertentu atau oleh penyedia layanan pihak ketiga.
- Cloud publik yang dikelola penyedia layanan cloud dan dikirim melalui internet.
2. On-premise ERP
ERP on-premise sering disebut juga sebagai ERP konvensional, sebab sistem ERP ini dipasang secara lokal di perangkat keras dan server komputer, serta dikelola oleh staff IT perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa perusahaan mengelola ERP secara in-house.
Minusnya, instalasi sistem ERP konvensional memerlukan biaya yang cukup tinggi. Belum lagi perusahaan harus mempekerjakan staf IT untuk pemeliharaan.
Meski dikenal lebih ribet dan mahal, masih banyak perusahaan yang menggunakan on-premise ERP karena memungkinkan mereka menangani data-datanya sendiri sehingga keamanannya lebih terjamin.
3. Hybrid ERP
Hybrid ERP adalah kombinasi sistem ERP on-premise dan hybrid. Sistem ini dapat menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin meningkatkan sistem ERP konvensional, tanpa harus melakukan perubahan total.
Sistem ERP ini memungkinkan perusahaan memisahkan fungsi antara ERP konvensional dengan yang berbasis cloud.
Baca juga: Marketing Funnel: Langkah Sukses Bisnis Paling Paten
Modul ERP
Setiap vendor umumnya menawarkan sistem ERP yang berbeda-beda, namun sebagian besar sistem memiliki modul dasar yang penting bagi perusahaan. Jenis modul ERP adalah sebagai berikut:
1. Accounting Management
Modul accounting management dalam ERP adalah modul yang digunakan untuk mengelola arus kas, utang-piutang, pembayaran, dan transaksi lain yang berhubungan dengan keuangan.
Beberapa fitur dalam modul ini seperti manajemen aset, manajemen mata uang, manajemen faktur, tagihan, dan lain-lain.
2. Inventory Management
Modul inventory management digunakan untuk mengelola stok barang, baik barang dagangan maupun aset. Fungsi modul ini dalam ERP adalah untuk melakukan pelacakan barang, pengendalian stok barang di gudang, pesanan barang ke pemasok, dan sebagainya.
Fitur-fiturnya meliputi manajemen stok, manajemen gudang, pengambilan dan pengepakan, manajemen pemasok, dan tracking order.
3. Manufacturing Management
Modul manufacturing management digunakan untuk menyederhanakan proses manufaktur yang cukup kompleks. Beberapa fitur andalannya adalah perencanaan produksi, pengaturan rute produksi, pemantauan jumlah stok bahan baku dan bahan jadi, dan masih banyak lagi.
4. Customer Relationship Management
Modul ini berguna bagi perusahaan B2C (business-to-customer), atau yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Fitur-fiturnya tidak lepas dari manajemen pelanggan, seperti riwayat transaksi, laporan pola perilaku pembeli, email marketing campaign, dan masih banyak lagi.
5. Human Resource Management
Fungsi modul ini dalam ERP adalah untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) supaya lebih efektif.
Fitur-fitur yang ditawarkan biasanya yang memiliki hubungan dengan pengelolaan karyawan, seperti pelacakan jam kerja, absensi kehadiran karyawan, jatah cuti, dan lain sebagainya.
Aplikasi ERP yang Bisa Digunakan
Ada beragam aplikasi ERP yang banyak digunakan berbagai perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Mekari Jurnal
Contoh aplikasi pertama ERP adalah Mekari Jurnal. Aplikasi open source ERP berbasis cloud ini memiliki banyak digunakan oleh berbagai perusahaan besar, dan menawarkan banyak sekali manfaat, terutama dalam mengotomasi proses akuntansi perusahaan.
2. NetSuite ERP
Aplikasi populer lain ERP adalah NetSuite, yang banyak digunakan perusahaan perindustrian. NetSuite ERP memiliki banyak fitur yang dapat mengakomodir kebutuhan perusahaan di bidang industri, salah satunya untuk mengaudit pengeluaran.
3. Brightpearl
Aplikasi Brightpearl banyak digunakan bisnis online karena berbagai keunggulannya, salah satunya dapat menghubungkan ke platform toko online berskala internasional seperti Amazon, Bay, Shopify, dan lain-lain.
Fitur lainnya dari aplikasi ini adalah Anda dapat memperbarui data penjualan secara berkala dan real-time.
Demikian penjelasan mengenai ERP dari Rumahweb Indonesia. Semoga informasi di atas dapat menjadi pengetahuan baru bagi Anda!