Ada banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan suatu bisnis, salah satunya adalah customer lifetime value, atau biasa disingkat menjadi CLV. Customer lifetime value adalah metrik yang digunakan untuk menghitung loyalitas dan kepuasan pelanggan terhadap suatu bisnis.
Secara sederhana, CLV dapat diartikan sebagai nilai umur pelanggan, atau rentang waktu pelanggan membeli produk dari suatu perusahaan.
Menghitung Nilai Customer Lifetime Value
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk bisa mengetahui nilai CLV. Customer lifetime value biasanya dihitung dengan jangka waktu per satu tahun. Namun Anda dapat memodifikasi sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan.
Sebelum mulai menghitung, pastikan Anda memiliki beberapa data yang dibutuhkan seperti jumlah pendapatan, pembelian, dan jumlah total konsumen. Berikut lima langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai CLV:
Average Purchase Value
Langkah pertama adalah menghitung Average Purchase Value (APV), atau nilai rata-rata pembelian, dengan membagi total pendapatan perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan jumlah pemesanan pada jangka waktu yang sama.
Average Purchase Frequency Rate
Setelah menghitung APV, selanjutnya hitung Average Purchase Frequency Rate (APFR) atau frekuensi pembelian rata-rata. Caranya, bagi jumlah total pembelian selama jangka waktu tertentu dengan jumlah total konsumen yang membeli pada jangka waktu yang sama.
Customer Value
Untuk menghitung Customer Value (CV), bagi hasil rata-rata pembelian (APV) dengan hasil frekuensi pembelian rata-rata (APFR).
Average Customer Lifespan
Average Customer Lifespan (ACL), atau rata-rata umur pelanggan, didapatkan dengan membagi rata-rata lama pelanggan membeli dari perusahaan dengan jumlah konsumen yang ada.
Customer Lifetime Value
Langkah terakhir, adalah menghitung Customer Lifetime Value (CLV). Caranya, kalikan hasil nilai pelanggan (CV) dengan hasil rata-rata umur pelanggan (ACL).
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, menarik pelanggan baru akan membutuhkan 5 sampai 25 kali lipat biaya yang lebih besar dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Bain & Company, kenaikan retention rate sebesar 5% akan mengakibatkan peningkatan laba sebanyak 25% – 95%.
Baca juga artikel: Apa itu Value? Arti, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Cara Meningkatkan Customer Lifetime Value
Berdasarkan hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa penting untuk meningkatkan nilai CLV pada bisnis Anda. Berikut dua cara yang dapat dilakukan untuk mendorong peningkatan nilai customer lifetime value :
1. Berkomunikasi dengan Pelanggan
Selain melakukan pemasaran produk secara langsung, Anda juga dapat memberikan informasi atau edukasi berupa content marketing pada pelanggan. Buat konten sesuai dengan segmentasi pelanggan yang disasar agar pesan yang hendak disampaikan tepat sasaran.
Selain itu, jangan lupa untuk sebisa mungkin selalu membalas pesan yang masuk. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan pelanggan berarti juga akan meningkatkan pengalaman belanja dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda.
2. Dorong Pemesanan Berulang
Tidak semua produk memiliki umur pelanggan yang panjang. Misalnya, produk popok bayi. Pelanggan produk-produk bayi hanya akan bertahan selama kurang lebih tiga tahun, seiring dengan pertumbuhan anak yang sudah tidak dianggap bayi lagi.
Pemesanan berulang atau repeat order adalah faktor yang bisa mempertahankan nilai CLV yang tinggi. Salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mendorong terjadinya pemesanan berulang dari seorang konsumen, adalah dengan mengirim email reminder untuk melakukan pemesanan kembali sebelum produk yang dibeli habis.
Cara lainnya, adalah dengan menambahkan kupon diskon untuk pemesanan berikutnya. Hal ini akan mendorong pelanggan untuk kembali melakukan pemesanan pada brand yang sama karena adanya diskon yang diberikan.
Nilai customer lifetime value yang baik dapat berdampak pada arus keuangan yang stabil. Dengan memiliki pemesanan berulang dari pelanggan yang sama, mengindikasikan adanya arus masuk yang teratur pada bisnis Anda.
Arus keuangan yang stabil, berarti juga adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnis ke jangkauan wilayah geografis yang lebih luas, menciptakan produk baru, atau menciptakan lapangan kerja baru dengan merekrut lebih banyak karyawan.
Demikian artikel tentang Customer Lifetime Value dari Rumahweb, semoga bermanfaat.