Anda sudah punya mobile website untuk bisnis Anda, kan? Apakah mobile website yang Anda kelola sudah cukup responsif? Apakah Anda menggunakan plugin untuk membuatnya terlihat menarik?
Dengan semakin tingginya pemakaian mobile internet dalam beberapa tahun belakangan ini, maka sudah semestinya user experience (UX) mobile seo website Anda mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan UX dari versi desktop-nya.
Bahkan, jika dilihat dari trennya, semakin ke sini, penilaian Google terhadap sebuah website semakin bergantung pada versi mobile-nya. Dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang 10 hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan UX mobile website Anda guna meningkatkan SEO.
1. Gunakan desain yang task-based
Desainlah mobile website Anda beserta strukturnya, dengan mempertimbangkan apa yang kira-kira visitor akan lakukan ketika mengunjungi situs Anda. Cek Google Analytics dan lakukan pengetesan, lalu tentukan top tasks dari mobile website Anda.
Top tasks adalah sekumpulan task yang ada di website Anda (biasanya kurang dari sepuluh) yang dianggap paling penting oleh konsumen atau visitor website. Top tasks merupakan task atau tindakan yang visitor harapkan untuk bisa lakukan secara cepat dan mudah di sebuah website. Optimalkan mobile website Anda sedemikian rupa agar task-task tersebut bisa diakses dengan semudah mungkin.
Asumsikan bahwa pengguna mobile website adalah orang dengan mobilitas tinggi dan tidak memiliki banyak waktu untuk berlama-lama browsing. Maka, jika seseorang mengunjungi situs Anda, pastikan mereka bisa menemukan dan menyelesaikan task yang ingin mereka lakukan dengan praktis (melakukan pemesanan, melihat daftar produk, dll.)
Perlu diingat pula bahwa kemungkinan besar, ada banyak sekali aplikasi di tiap ponsel para user. Maka, menggunakan mobile device sebenarnya akan semakin membuat user untuk sulit fokus. Buatlah UX mobile website Anda dengan desain yang memudahkan user untuk menyelesaikan task secepat mungkin, sebelum mereka terdistraksi dan berpindah ke aplikasi lain.
Salah satu elemen utama dari mobile UX adalah search. Pengunjung sudah seharusnya bisa dengan cepat melakukan pencarian ketika mereka masuk ke sebuah mobile website. Maka, search option harus selalu tersedia di setiap page.
Apalagi, misalnya, jika Anda mengelola online shop yang menjual pakaian, jadikanlah search option sebagai elemen terpenting di homepage mobile website. Tampilkan search option di area page yang berisi konten utama, serta sediakan search option yang bisa diakses via menu bar di page lainnya.
Satu hal penting lainnya tentang mobile UX yang berhubungan dengan search, adalah bahwa menyediakan search option barulah langkah pertama. Pastikan juga halaman search result-nya terlihat menarik dan jelas. Hasil pencarian harus diurutkan berdasarkan relevansi, baik dalam versi desktop maupun mobile.
3. Tak perlu menggunakan dividers
Dividers atau pembatas memakan banyak space, dan hal itu justru akan memberi pengaruh buruk pada mobile UX. Jadi, alih-alih menggunakan divider, pikirkanlah cara untuk mendesain dan memposisikan elemen-elemen, sehingga mereka terlihat seolah-olah berada di section yang terpisah. Manfaatkan borders, white space, dan headings.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mobile UX tanpa harus menambahkan elemen pemisah yang justru hanya akan memenuhi space yang ada. Walaupun sah-sah saja kalau Anda memutuskan untuk tetap menggunakan dividers. Hanya saja, pastikan kalau mereka digunakan dengan efektif dan tidak mendistraksi user dalam melakukan task yang ingin diselesaikan.
4. Gunakan form yang singkat
Sama halnya dengan versi desktop, website mobile sudah seharusnya bertujuan untuk meraih conversion. Conversion yang dimaksud bisa dalam bentuk pembelian produk, men-subscribe newsletter, atau sesederhana mengisi form kontak. Jika dibuka melalui mobile phone, form sepanjang enam halaman tentu akan merusak mobile seo UX. User yang awalnya sudah mau dan berniat mengisi form, bisa jadi berubah pikiran karena malas duluan ketika melihat form yang terlalu panjang.
Untuk mobile seo UX yang optimal, gunakan form yang sesingkat mungkin. Hilangkan hal-hal yang Anda ingin tanyakan tapi sebenarnya tidak terlalu perlu untuk ditanyakan. Untuk subscribe newsletter? Cukup tanyakan alamat email (dengan <input type=”email”> input field). Pembelian? Cukup alamat pengiriman (address) saja, tidak perlu dibedakan antara delivery address dan invoice address.
5. Hindari desain yang lebay
Anda mungkin merasa puas dengan tampilan website versi desktop yang tampak keren dengan warna-warna atraktif dan gambar-gambar besar. Namun, ketika diakses melalui mobile website, efek yang ditimbulkan ketika melihatnya bisa berbeda. Dengan layar yang lebih kecil untuk melihat, menggunakan gambar yang terlalu besar dan pilihan warna yang terlalu banyak, akan membuyarkan fokus pengujung.
Kendati demikian, bukan berarti website Anda jadi harus hitam-putih juga. Namun, background putih yang clean, dengan tulisan hitam dan dipercantik dengan satu atau dua warna pendukung rasanya cukup untuk mobile UX yang lebih baik.
Sebelumnya, pastikan juga bahwa situs mobile dan desktop Anda memiliki keseimbangan, atau yang disebut sebagai mobile parity. Artinya, pengalaman yang ditawarkan oleh mobile website harus sama dengan versi desktop-nya. Hal ini tidak hanya berlaku untuk kontennya saja, melainkan juga dari sisi desainnya. Ditambah lagi, saat ini, ketika mengevaluasi sebuah website Anda harus melihatnya dari perspektif mobile terlebih dahulu. Maka, jika Anda memutuskan untuk melakukan perombakan desain pada website, garap terlebih dahulu versi mobile-nya.
Menghindari desain yang lebay juga berlaku untuk pemakaian animasi yang berlebihan. Setiap JavaScript non-esensial yang Anda tambahkan ke situs hanya akan memberatkan dan memperlama proses loading. Pertahankan situs Anda agar tetap bersih dan ramping.
6. Buat tombol dengan ukuran yang mudah diklik
Mobile website, seringnya, dijelajahi dengan menggunakan jari telunjuk dan jempol. Namun, kebanyakan mobile website tidak membuat tombol-tombol yang ada di dalamnya cukup besar untuk bisa mudah diklik menggunakan jari maupun jempol.
Menurut developer documentation yang dikeluarkan oleh Google, ukuran minimal sebuah tombol yang direkomendasikan adalah “48 device independent pixels on a site with a properly set mobile viewpoint.” Di samping itu, disarankan juga bahwa ukuran target klik yang ideal dari sebuah mobile website adalah minimal 1 cm x 1 cm. Selain ukuran, yang juga harus diperhatikan adalah penempatan tombol yang tidak boleh terlalu berdekatan antara satu sama lainnya. Tidak ada yang lebih menjengkelkan saat mengakses mobile website ketimbang berniat mengklik tombol A tapi malah tanpa sengaja memencet tombol B.
7. Jangan gunakan terlalu banyak ukuran font yang berbeda
Tipografi merupakan urusan yang tricky. Pemilihannya, bisa menaikkan level sebuah website, atau justru yang jadi alasan utama sebuah website tidak nyaman digunakan. Selain tipe font yang harus dipikirkan baik-baik, pemilihan ukuran pun juga tak kalah pentingnya. Anda tidak bisa serta merta menggunakan ukuran font yang sama untuk versi desktop dan mobile. Alasannya ada dua:
- Ukuran layar perangkat mobile. Anda tentu tidak ingin judul sebuah artikel memenuhi satu layar penuh. Pastikan bahwa paragraf awal artikel tersebut juga bisa ikut ditampilkan dengan cara menyesuaikan ukuran font. Anda tentu juga tidak ingin font dari body artikel terlalu kecil, sehingga visitor harus melakukan zoom in.
- Dengan menggunakan terlalu banyak ukuran font, website akan tampak tidak rapi. Bila dilihat dari layar mobile device yang cenderung kecil, perbedaan font akan sangat terlihat. Itulah kenapa Anda harus membatasi jumlah ukuran font. Idealnya cukup dua ukuran saja, kalau terpaksa tiga juga masih bisa. Lebih dari itu, akan membuat terlihat acak-acakan.
8. Lakukan optimalisasi untuk kecepatan
Faktor krusial lainnya yang menentukan baik buruknya mobile UX adalah speed alias kecepatan. Ada beberapa cara yang bisa diupayakan untuk meningkatkan performa speed sebuah website. Pertama, tentu saja dengan melakukan optimasi gambar, yang pada dasarnya adalah memperkecil ukuran gambar tanpa mengorbankan kualitas dan kejelasannya. Cara selengkapnya untuk mengoptimasi gambar di website, bisa Anda baca di sini.
Selain itu, menggunakan layanan hosting yang kuat dan terpercaya juga terbukti bisa membuat website Anda berjalan dengan lebih mulus dan cepat.
9. Jangan terlalu agresif berpromosi
Banyak situs yang menggunakan ads untuk mendapatkan uang tambahan, dan hal itu sah-sah saja. Namun, yang sebaiknya jangan dilakukan adalah, mengganggu visitor dengan pop up yang berlebihan. Anda tidak menghargai user jika hal pertama yang Anda sodorkan saat mereka baru memasuki website adalah form untuk berlangganan newsletter. Biarkan tampilan website ter-load secara utuh terlebih dahulu sebelum mengeluarkan ads dan CTA.
Plus, buatlah ads dan CTA dengan tampilan yang tidak norak dan tidak ofensif. Salah satu tujuan membuat website adalah membangun koneksi yang kuat dengan pelanggan. Hal tersebut tidak akan tercipta jika detik pertama seorang user memasuki website Anda, setiap elemen yang ada seolah berteriak “BELI PRODUK KAMI!” Selain akan memberikan mobile seo UX yang buruk, hal tersebut juga tidak disukai oleh Google, sehingga akan berpengaruh buruk terhadap ranking website di search engine.
10. Lakukan test mobile UX lagi dan lagi
Dalam upaya menyajikan sebuah website yang responsif, Anda perlu memastikan bahwa setiap perubahan sekecil apa pun yang dilakukan di versi desktop, juga sudah teruji di versi mobile. Itu merupakan satu-satunya cara untuk memastikan bahwa mobile website Anda selalu up-to-date. Jangan bosan secara rutin melakukan uji coba pada mobile website.
Demikian 10 cara memperbaiki mobile UX untuk SEO dari Rumahweb. Semoga bermanfaat.