Bagi Anda yang sedang membutuhkan sistem jaringan dengan hierarki atau tingkatan di dalam jaringan tersebut, topologi tree adalah salah satu pilihan tepat yang patut Anda coba. Simak artikel berikut untuk penjelasan lengkap hingga contoh arsitekturnya!
Perbedaan antar arsitektur jaringan terjadi karena setiap topologi memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga perbedaan yang ada justru mengacu pada kebutuhan jaringan di lapangan, baik skala kecil maupun besar.
Topologi tree atau yang bisa disebut topologi pohon adalah arsitektur jaringan yang banyak dimanfaatkan untuk jaringan lokal dengan skala besar agar memudahkan proses manajemen data serta pengawasan.
Untuk lebih memahami tentang pengertian, karakteristik, cara kerja, kelebihan, kekurangan, hingga contoh gambar topologi tree, simak penjelasan selengkapnya yang telah Rumahweb susun berikut!
Apa Itu Topologi Tree?
Topologi tree adalah gabungan antara topologi star dan topologi bus. Kemudian, topologi star digunakan karena setiap klien dikelompokkan dengan sebuah hub sebagai pusat komunikasi.
Lalu topologi bus digunakan sebagai pusat komunikasi. Antar pusat komunikasi yang ada dihubungkan menggunakan kabel utama sebagai tulang punggung (backbone), sehingga terbentuklah pohon komplit dengan cabang dan ranting yang di dalamnya berupa struktur penggabungan klien dan pusat komunikasi.
Setiap cabang pohon pada topologi tree memiliki hierarki yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ranting. Bahkan, tingkat jaringan itu dapat memengaruhi dan mengontrol jaringan di bawahnya. Karena itulah, topologi jaringan ini kerap dipakai untuk interkoneksi antar sentral serta hierarki berbeda.
Pada topologi pohon, setiap klien pada satu kelompok bisa berhubungan dengan klien di kelompok lain. Namun, untuk mengirim data, klien perlu melewati simpul pusat terlebih dahulu sebelum tiba di tujuan. Oleh sebab itu, dibutuhkan instalasi khusus lantaran infrastruktur dalam topologi tree yang cukup rumit.
Ciri-ciri atau Karakteristik Topologi Tree
Setelah sebelumnya disinggung mengenai struktur topologi pohon yang merupakan hasil gabungan dari topologi star dan topologi bus, pada bagian ini, kami merangkum beberapa ciri-ciri topologi pohon, di antaranya
- Pada penghubung jaringan terdapat kabel utama sebagai tulang punggung (backbone).
- Ada hierarki atau tingkatan di dalam jaringan.
- Topologi tree mempunyai hub yang fungsinya adalah sebagai pusat data dan untuk mengelola jaringan.
- Setiap komunikasi data yang dilakukan di dalam jaringan wajib melalui pusat kendali (hub).
BACA JUGA: Internet Exchange Point: Definisi, Fungsi dan Cara Kerjanya
Cara Kerja Topologi Tree
Salah satu trik mudah untuk membayangkan cara kerja topologi tree adalah dengan mengimajinasikan pohon bercabang, di mana terdapat sistem bertingkat untuk membentuk jaringannya.
Setiap perangkat diklasifikasikan menjadi pusat komunikasi yang terhubung satu sama lain. Berikut cara kerja topologi pohon yang penting untuk dipahami:
- Seperti topologi star, perangkat komputer atau client dikelompokkan terlebih dahulu dengan sebuah hub.
- Masing-masing kelompok dihubungkan dengan topologi bus menggunakan kabel utama yang menjadi tulang punggung atau backbone. Tujuannya tentu saja supaya koneksi dapat terjadi.
- Data yang dikirimkan kelompok jaringan pertama akan melewati hub terlebih dahulu, untuk selanjutnya tersambung dengan kelompok jaringan kedua.
Kelebihan Topologi Tree
Setiap arsitektur jaringan pasti mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing, dan topologi pohon juga tidak bisa lepas dari keharusan tersebut. Di bawah ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh topologi tree:
1. Jaringan Lebih Besar
Topologi tree merupakan jenis jaringan yang lebih besar jika dibandingkan dengan arsitektur jaringan lainnya, karena topologi ini bertugas membagi semua jaringan pada bagian yang lebih mudah untuk diatur.
2. Mempunyai Akses pada Hub Pusat dan Jaringan
Kelebihan kedua topologi tree adalah memiliki akses pada hub pusat maupun jaringan. Keunggulan berupa akses semacam ini memungkinkan dua perangkat atau lebih yang berada di dalam jaringan dapat dihubungkan secara langsung dengan lebih cepat ke hub pusat.
3. Memiliki Keterbatasan Titik
Meskipun ada keterbatasan titik koneksi dan lalu lintas siaran pada topologi tree, tetapi teknologi ini telah menyediakan kecukupan ruang untuk berekspansi pada jaringan di masa depan.
4. Manajemen Data yang Baik
Salah satu ciri dari topologi tree adalah kemudahan dalam mendeteksi kerusakan maupun kesalahan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa topologi pohon memiliki manajemen data yang baik serta mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas.
BACA JUGA: Apa itu Topologi Mesh? Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan
Kekurangan Topologi Tree
Berbagai pilihan jaringan yang ada membuat Anda memiliki keleluasaan untuk memilih sesuai kebutuhan. Karena itulah, Anda perlu mengetahui kekurangan suatu jaringan agar memiliki pertimbangan matang sebelum memilihnya.
Berikut ini merupakan kekurangan dari topologi tree:
1. Dapat Melumpuhkan Semua Jaringan
Apabila terjadinya kegagalan utama pada data kabel trunk maupun hub pusat, seluruh jaringan bisa melengkung. Padahal, seluruh jaringan ini memiliki ketergantungan dalam satu hub pusat. Hal ini menjadi salah satu titik kerentanan topologi tree.
2. Rumitnya Pengelolaan
Pengelolaan jaringan topologi tree, terutama dari segi peningkatan ukuran di luar titik, tergolong lebih rumit dan sulit. Dampaknya, kinerja dapat melambat.
3. Biaya Mahal
Dibutuhkan jumlah kabel maupun hub yang lebih banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan berpotensi membengkak. Belum lagi jika ada komputer di tingkat tertinggi yang mengalami masalah, maka otomatis komputer di bawahnya juga akan terdampak.
4. Sulitnya Konfigurasi dan Perawatan
Topologi ini memiliki banyak perancangan pada node, sehingga jika dibandingkan topologi jenis lain, pemasangan kabel pada topologi pohon cenderung lebih rumit. Jadi, tidak mengherankan bila konfigurasi dan perawatannya tergolong lebih sulit.
Contoh Gambar Topologi Tree
Di bawah ini adalah gambar topologi pohon untuk memudahkan Anda memahami cara kerjanya.
BACA JUGA: Apa itu Topologi Ring? Pengertian, Fungsi, hingga Contohnya
Kesimpulan
Topologi tree adalah gabungan antara topologi star dan topologi bus. Setiap cabang pohon pada topologi pohon memiliki hierarki yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ranting. Bahkan, tingkat jaringan itu dapat memengaruhi serta mengontrol jaringan di bawahnya.
Karena itulah, topologi jaringan ini kerap dipakai untuk interkoneksi antar sentral serta hierarki berbeda.
Oleh sebab itu, topologi pohon cocok digunakan untuk jaringan dengan skala besar, karena memiliki beberapa kelebihan seperti jaringan lebih besar, memiliki akses pada hub pusat dan jaringan, titik yang terbatas, dan manajemen data yang baik.
Meskipun di sisi lain, topologi ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti dapat terjadinya kegagalan yang bisa melumpuhkan semua jaringan, rumitnya pengelolaan, mahalnya biaya, dan kesulitan konfigurasi serta perawatan.
Demikian artikel Rumahweb tentang pengertian, karakteristik, cara kerja, kelebihan, kekurangan, hingga contoh gambar topologi tree. Semoga bermanfaat!