Rumahweb Blog
banner blog - Cara Menyusun Strategi Influencer Marketing

Cara Menyusun Strategi Influencer Marketing

Seperti halnya taktik marketing lainnya, influencer marketing pun membutuhkan targeting yang jelas dan perencanaan yang matang. Influencer marketing tidak akan memberikan efek yang maksimal pada bisnis Anda bila dijalankan secara sporadis dan tanpa perencanaan. Berikut ini adalah panduan cara menyusun strategi influencer marketing yang bisa diterapkan untuk bisnis Anda.

Pelajari juga pengertian Influencer pada link berikut : Apa itu Influencer?

1. Bagaimana menemukan influencer dan dengan apa membayar mereka

illustrasi - Bagaimana menemukan influencer dan dengan apa membayar mereka - strategi influencer marketing

Riset adalah tahap pertama yang wajib Anda lakukan. Pilihlah platform yang menjadi fokus Anda dalam menjalankan campaign. Anda bisa menjamah ke lebih dari satu platform nantinya, tapi jika baru memulai, fokus saja di satu platform. Idealnya, sebelum menjalankan campaign dengan influencer marketing, paling tidak brand Anda sudah pernah atau mempunyai aktivitas yang rutin di platform yang dipilih.

Jenis industri di mana bisnis Anda berada juga berpengaruh ketika menyusun strategi influencer marketing. Brand kecantikan dan fashion bisa lebih bersinar di Instagram dan YouTube. Industri video game mendominasi Twitch. Sedangkan makanan sekarang sedang ramai di TikTok.

Promo Hosting Murah Rumahweb

Selama fase riset, mulailah mencari tipe influencer yang kira-kira cocok dengan brand Anda. Apakah selebritas yang memiliki pengikut jutaan? Micro influencer dengan followers kurang dari 2.000? Atau  mungkin jumlah followers antara 5-10k yang lebih jadi preferensi Anda? Pilihan ini lah yang ke depannya akan menentukan budget yang harus Anda persiapkan.

Kompensasi yang harus dibayarkan kepada influencer pun beragam. Pastikan untuk melakukan riset terkait tarif yang umumnya diberikan kepada tipe influencer tertentu. Micro-influencer yang cenderung hanya fokus pada beberapa topik tertentu, biasanya masih menerima produk sebagai bayaran. Beberapa micro-influencer bekerja secara independen, sementara sebagian lainnya berada di bawah naungan agensi. Influencer dengan skala yang lebih besar tentu saja akan menuntut kompensasi yang lebih besar, dan biasanya harus dihubungi via agensi atau manajer.

Harus dipikirkan pula tentang ROI (return of investment) yang Anda harapkan dari seorang influencer: bagaimana Anda mengukur kontribusi dari seorang influencer tersebut terhadap keberhasilan praktik marketing bisnis Anda secara keseluruhan? Apakah dari jumlah followers yang meningkat? Ataukah dari jumlah klik yang didapatkan saat influencer mengunggah link website Anda? Hal ini penting untuk ditetapkan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk kompensasi di masa mendatang.

Menurut perusahaan Tribe, platform untuk brand dan agensi, berikut rata-rata pendapatan influencer per post berdasarkan jumlah pengikutnya:

  • 3 – 25k followers:  Rp 1,4 juta – Rp 3,7 juta
  • 25 – 100k followers:  Rp 5,9 juta – Rp 8,9 juta
  • 100 – 500k followers: Rp 8,9 juta – Rp 17,8juta
  • 500k – 1m followers: Rp 17,8 juta – Rp 37 juta
  • 1m – 5m followers: Rp 37 juta – Rp 74 juta
  • Di atas 5m followers: di atas Rp 74 juta

Baca juga: 5 Tips Memilih Influencer yang Cocok dengan Bisnis Anda

2. Tetapkan bujet dan strategi manajemen

illustrasi - Tetapkan bujet dan strategi manajemen - strategi influencer marketing

Setelah mengetahui kisaran harga yang harus dibayarkan kepada influencer, strategi influencer marketing selanjutnya adalah membuat bujet. Pastikan juga untuk menetapkan timeline kapan untuk melakukan planning, eksekusi, dan review dari program influencer marketing Anda. Menjalankan influencer marketing campaign yang sukses tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Dibutuhkan proses monitoring dan follow up yang seksama.

Berbeda dengan ads yang berjalan secara otomatis, influencer adalah individu yang biasanya menjalankan beberapa partnership secara bersamaan. Maka, sangat mungkin jika ada yang kewalahan dan lupa untuk mengunggah post tepat waktu atau membuat kesalahan dalam menuliskan hashtag yang telah disepakati. Anda harus lebih terlibat dan selalu berkomunikasi dengan mereka selama menjalankan campaign. Eratnya hubungan kerja ini nantinya diharapkan bisa membentuk pengalaman yang sama sehingga bisa saling mendiskusikan strategi mana yang berhasil dan mana yang tidak.

Bagi brand yang memiliki bujet besar, sangat disarankan untuk menjalankan ambassador program. Contohnya Fujifilm yang memanfaatkan brand ambassador dalam meluncurkan produk terbaru mereka. Dengan menunjuk banyak fotografer dan videografer dengan style yang berbeda-beda untuk membuat konten, feed Fujifilm jadi sangat beragam dan menunjukkan pada calon konsumen kehebatan produk yang mereka tawarkan.

Untuk brand yang membutuhkan influencer yang bermacam-macam, memakai jasa agensi influencer marketing untuk melakukan riset dan berkoordinasi dengan para influencer bisa jadi pilihan yang akan sangat membantu.

3. Tentukan goals dan pesan yang ingin disampaikan

illustrasi - Tentukan goals dan pesan yang ingin disampaikan

Dua alasan yang paling umum kenapa sebuah bisnis menerapkan strategi influencer marketing adalah untuk meningkatkan brand awareness dan mendongkrak penjualan. Namun, alih-alih mengejar dua goal yang besar tersebut, akan lebih efektif jika menjalankan strategi influencer marketing dengan dasar tujuan yang lebih spesifik. Misalnya, untuk meningkatkan audiens atau konsumen dari golongan umur muda atau mencoba menghiraukan tren yang sedang ada dan memanfaatkan influencer untuk meningkatkan value dari produk yang tengah Anda promosikan.

Influencer memiliki kemampuan untuk menjangkau audiens dari golongan yang sangat spesifik. Influencer akan membantu brand Anda untuk memastikan bahwa sekelompok audiens tertarget, yang memang sudah memiliki ketertarikan pada bidang brand Anda, untuk membaca dan engage dengan konten Anda.

Pesan yang disampaikan pun tak kalah pentingnya dengan goal yang ditetapkan. Meskipun Anda tidak boleh membatasi kreativitas dan keunikan seorang influencer, tapi Anda juga jangan sampai membiarkan mereka memposting tentang sesuatu yang tidak terkait dengan campaign yang sedang berjalan. Tentukan di awal bagaimana messaging yang ingin disampaikan dalam sebuah campaign, sebagai panduan agar tidak melenceng dan tetap di jalur yang sudah disepakati.

4. Mengontak influencer: bagaimana caranya?

ilustrasi - Mengontak influencer bagaimana caranya

Kembali ke poin pertama: riset! Dengan rencana yang sudah disusun, goal yang sudah ditetapkan, dan mengetahui influencer seperti apa yang dibutuhkan, strategi influencer marketing selanjutnya yang harus ditempuh adalah menemukan dan menghubungi influencer untuk diajak bekerja sama.

Saat melakukan riset, selalu ingat poin-poin ini:

  • Apakah influencer ini sudah pernah membuat post tentang sesuatu yang mirip dengan produk yang Anda coba jual? Misalnya, jika bisnis Anda adalah restoran dan Anda ingin mempromosikan menu baru, Anda harus mencari influencer yang secara rutin membuat post tentang pengalaman makan di restoran dan makanan-makanan yang mereka santap
  • Apakah influencer ini valid dan asli? Artinya, Anda harus scrolling dan melihat post yang mereka buat satu per satu. Rasio engagement yang rendah padahal punya followers yang banyak, serta kolom comment yang berisi spam, biasanya adalah tanda-tanda influencer abal-abal
  • Apakah influencer ini pernah bekerja sama dengan brand serupa sebelumnya?

Selanjutnya, tentukan bagaimana Anda akan mengontak influencer yang telah dipilih. Untuk micro-influencer, Anda bisa menghubungi secara langsung melalui private message di platform media sosial. Untuk influencer yang lebih besar dan punya jam terbang tinggi, hubungi kontak untuk keperluan bisnis yang biasa dicantumkan di bio media sosial.

Kesimpulan

Pemakaian jasa influencer masih akan tinggi di masa yang akan datang. Namun dinamika dunia influencer marketing cepat sekali mengalami perubahan, dan dalam lima tahun, apa yang relevan sekarang belum tentu masih disukai. Artikel ini ditulis untuk membimbing Anda dalam membangun strategi influencer marketing. Namun, seperti segala sesuatu yang berhubungan dengan media sosial, Anda juga harus mempersiapkan diri terhadap perubahan.

Walaupun ada beberapa aspek yang unik, menyusun strategi influencer marketing pada dasarnya hampir sama dengan kebanyakan praktik marketing lainnya: riset, menentukan bujet, menetapkan goal, dan review serta evaluasi.

Ukuran kesuksesan berbeda-beda antara satu brand dengan brand lainnya. Maka, jangan patah semangat jika influencer campaign pertama Anda tidak sesuai harapan. Jika sudah menemukan formula yang pas dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, keuntungan menggunakan influencer marketing pun akan segera bisa dirasakan.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Lutfi Hanif

Lutfi adalah seorang SEO enthusiast. Editor, Technical Content Writers sekaligus 'Tukang Optimasi' artikel Journal maupun Blog Rumahweb.