Profit margin adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Profit margin ini menjadi elemen penting baik dalam operasional perusahaan, termasuk proses audit keuangan.
Dengan profit margin, dapat diketahui tingkat keuntungan perusahaan. Apakah sudah mencapai target, kurang dari target, atau malah lebih. Untuk lebih jelasnya, pembahasan mengenai profit margin ini telah Rumahweb ulas dalam artikel berikut ini!
Apa itu Profit Margin
Margin laba atau profit margin adalah rasio profitabilitas yang dihitung dengan cara membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Hasil dari profit margin adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan.
Sederhananya, jika laba atau keuntungan perusahaan tinggi, maka perusahaan telah bekerja dengan baik, begitu pula dengan pengelolaan keuangannya. Tapi sebaliknya, jika laba rendah, maka profitabilitas perusahaan dianggap tidak aman. Hal ini tentu berpengaruh pada minat investor terhadap perusahaan.
Manfaat Profit Margin
Profit margin tentu memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan Sejumlah manfaat yang perlu Anda ketahui dengan adanya profit margin yaitu sebagai berikut:
1. Menunjukkan Kinerja Keuangan
Dengan menggunakan rumus profit margin, Anda bisa mengetahui kinerja keuangan perusahaan secara garis besar, terutama terkait keuntungan atau laba. Dengan demikian, Anda dapat melihat dan memutuskan apakah perusahaan sudah bekerja dengan baik atau belum.
2. Berdampak Bagi Investor Maupun Calon Investor
Manfaat lain dari profit margin adalah sebagai acuan bagi investor dalam menilai kelayakan sebuah perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dari mereka.
3. Sebagai Acuan untuk Evaluasi
Bagi manajemen perusahaan, profit margin merupakan bahan untuk melakukan evaluasi dan melihat permasalahan yang berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis. Adanya profit margin akan membantu perusahaan untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah dengan tepat.
Baca juga artikel : Apa Itu Marginal Cost? Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitung
Jenis Profit Margin
Profit margin dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Secara sederhana, profit margin dapat dibagi menjadi margin laba kotor dan margin laba bersih.
Margin Laba Kotor
Margin laba kotor atau gross profit margin adalah cara paling dasar untuk menghitung profitabilitas karena mengartikan laba sebagai pendapatan yang tersisa setelah menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan).
HPP mengacu pada setiap biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, seperti harga bahan bahu dan upah yang dibayarkan selama proses.
Gross profit margin adalah sebuah titik awal analisa untuk mencapai laba bersih yang sehat. Semakin tinggi gross profit margin, maka semakin cepat sebuah bisnis mencapai titik impas. Dengan demikian, keuntungan dari aktivitas bisnis dasar juga semakin cepat didapat.
Meski begitu, tetap dibutuhkan strategi dalam persaingan dan penetapan harga. Jangan sampai perusahaan mengorban penjualan untuk memperoleh gross profit margin yang tinggi.
Rumus untuk menghitung gross profit margin sebagai berikut:
Margin Laba Bersih
Margin laba bersih atau net profit margin adalah rasio perhitungan laba dalam menilai persentase keuntungan dikurangi pajak pendapatan dari hasil penjualan dalam periode waktu tertentu.
Jika margin laba bersih tinggi, maka artinya operasional perusahaan juga semakin baik. Oleh karena itu, margin ini juga bisa dijadikan acuan untuk mengukur perusahaan Anda dengan perusahaan lain dalam menghitung keuntungan.
Cukup berbeda dari gross profit margin, cara menghitung laba bersih atau net profit margin adalah menggunakan rumus berikut:
BACA JUGA : Pengertian BEP, Elemen, dan Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Profit Margin
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rumus profit margin terdiri atas beberapa macam. Net profit margin dan gross profit margin adalah dua rumus yang paling sering digunakan. Agar lebih mudah dalam memahami kedua rumus di atas, berikut Rumahweb berikan contoh kasus dan cara menghitungnya.
Kasus 1:
PT Jaya Karya menghasilkan total penjualan sebesar Rp200.000 dengan biaya produksi Rp120.000. Maka, cara menghitung net profit margin yaitu sebagai berikut:
Kasus 2:
PT Sumber Makmur menghasilkan total penjualan tas tahun 2022 secara keseluruhan mencapai Rp200.000.000. Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp20.000.000. Maka, cara menghitung gross profit margin adalah sebagai berikut:
Demikianlah penjelasan seputar profit margin beserta cara menghitungnya. Semoga bisa membantu Anda dalam mengukur keuntungan dari bisnis yang tengah Anda jalani!