Semakin banyaknya perusahaan startup di Indonesia, akan semakin tinggi pula tingkat persaingan mereka, terutama di sektor yang sama. Pemilik startup dituntut untuk bisa berinovasi dan menjawab kebutuhan masyarakat terutama di masa pandemi ini.
Jika para pengusaha atau pemilik startup ini mampu membaca peluang dengan jeli, maka ganjarannya pun sepadan; startup yang didirikan dapat berkembang secara signifikan dalam waktu yang singkat.
Pada tahun 2021 ini, sejumlah startup berhasil merebut hati masyarakat dan meraih popularitas mereka. Beberapa di antaranya pun digadang-gadang akan menambah daftar panjang perusahaan startup di Indonesia yang menyabet gelar unicorn.
Lantas apa saja perusahaan startup di Indonesia yang saat ini tengah naik daun? Berikut ulasannya.
7 Perusahaan Startup di Indonesia
1. Bobobox
Salah satu perusahaan startup di Indonesia yang tengah naik daun adalah Bobobox. Bobobox merupakan startup yang bergerak di bidang akomodasi. Didirikan oleh Indra Gunawan pada 2018, Bobobox menawarkan hotel kapsul yang terjangkau di Indonesia.
Pada tahun 2020, perusahaan startup di Indonesia ini berhasil mendapatkan investasi Series A dengan total 11,5 USD dari Horizons Ventures dan Alpha JWC. Dengan modal tersebut, Bobobox terus memperluas bisnisnya dan kini telah memiliki 15 cabang di Pulau Jawa dengan ratusan pod.
Meski sektor wisata di masa pandemi seperti saat ini terbilang sepi, namun Bobobox berhasil mencatat tingkat okupansi yang konsisten di angka 80%.
Tahun ini, Bobobox menorehkan prestasi dengan masuk ke dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch, yang menyoroti perusahaan kecil dan startup terkemuka yang sedang naik daun di kawasan Asia Pasifik.
2. Dekoruma
Perusahaan startup di Indonesia yang juga tengah naik daun adalah Dekoruma. Startup yang menjalankan bisnisnya di bidang e-commerce dan retail ini telah berdiri sejak tahun 2015 dengan Dimas Harry Priawan sebagai CEO.
Awalnya, salah satu dari sekian banyak perusahaan startup di Indonesia ini hanya bermain di sektor properti dan furnitur. Kini Dekoruma telah mengembangkan platform-nya menjadi toko serba ada untuk rumah dan tempat tinggal. Bahkan startup ini juga menyediakan jasa arsitektur dan penjualan rumah.
Bersama dengan Bobobox, Dekoruma juga menjadi salah satu perusahaan startup di Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes Asia 100 To Watch.
3. Halodoc
Di masa pandemi seperti sekarang, banyak orang yang memilih untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara online untuk membatasi persebaran Covid-19, terutama di tempat-tempat umum seperti rumah sakit, sarana transportasi, dan lainnya.
Oleh karena itulah, platform seperti Halodoc menjadi salah satu perusahaan startup di Indonesia yang tengah digandrungi masyarakat. Halodoc merupakan aplikasi yang memberikan solusi kesehatan terpercaya di mana interaksi pasien (pengguna aplikasi) dan dokter diwadahi secara online.
Dengan aplikasi Halodoc ini, para pasien dapat melakukan konsultasi kesehatan atau memeriksakan diri tanpa harus datang secara langsung ke klinik maupun rumah sakit.
Didirikan oleh Jonathan Sudharta sejak tahun 2016 lalu, salah satu perusahaan startup di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan ini bahkan mengalami kenaikan transaksi sampai 600% selama pandemi.
4. Tanihub
Pandemi Covid-19 nyatanya juga telah membawa sejumlah startup naik daun, berkat kejelian sang founder dalam membaca peluang pasar. TaniHub menjadi perusahaan startup di Indonesia yang juga tengah naik daun.
Hadir sejak tahun 2016, perusahaan rintisan yang bergerak di sektor pertanian ini berhasil mendapatkan tempat di tengah-tengah masyarakat.
Di masa seperti ini, masyarakat tentu membutuhkan asupan sayur dan buah yang lebih banyak demi menjaga kesehatan tubuh. Aplikasi TaniHub pun hadir guna memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus para petani yang ingin memasarkan hasil panennya.
Cukup dengan beberapa klik, konsumen bisa mendapatkan kebutuhan akan sayur dan buah segar. Tidak mengherankan jika selama pandemi pelanggan TaniHub berhasil meningkat 100%, dan mengalami kenaikan transaksi secara signifikan hingga 300%.
5. Zenius
Selain bidang akomodasi, kesehatan, dan furnitur, perusahaan startup di Indonesia yang juga tengah populer adalah bisnis yang bergerak di bidang edutech, seperti Zenius yang menyediakan platform bimbel untuk pelajar dengan sistem pembelajaran berbasis penalaran.
Sejak pandemi berlangsung, para siswa harus belajar jarak jauh, atau daring (dalam jaringan). Aplikasi ini mulai diminati karena dianggap mampu membantu siswa belajar di rumah dengan mudah, karena dapat diakses melalui aplikasi maupun website.
Sebenarnya, Zenius telah hadir sejak tahun 2007 lalu. Namun perusahaan startup yang didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta ini makin dikenal masyarakat luas sejak pandemi.
Tidak main-main, perusahaan ini bahkan mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 70% pada semester kedua 2020 dibanding tahun sebelumnya.
6. Riliv
Terbatasnya ruang gerak membuat banyak orang rawan mengalami stres, serangan kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Riliv menjawab permasalahan ini dengan menghadirkan layanan konseling online.
Bergerak di bidang kesehatan dengan fokus pada bidang konseling, perusahaan ini berhasil mengalami peningkatan pesat, yang dibuktikan dengan kenaikan pengunduhan (download) sebesar 50% dan kenaikan pengguna sebesar 300%.
Didirikan tahun 2015 oleh Audrey Maximillian Herli dan Audy Christoper Herli, aplikasi ini semakin diminati pada masa pandemi ini.
Baca juga artikel : Saham Startup Indonesia yang Bisa Anda Beli
7. SiCepat
Beberapa tahun terakhir, e-commerce, atau marketplace, menjadi tempat masyarakat melakukan transaksi jual beli. Hadirnya platform digital ini dianggap memudahkan pengguna karena tanpa perlu ke luar rumah.
Pengguna e-commerce atau marketplace dapat dengan mudah membeli barang atau kebutuhan yang mereka inginkan tanpa perlu pergi ke luar rumah.
Pesatnya perkembangan platform digital yang bergerak di bidang niaga ini turut memberikan angin segar pada perusahaan yang bergerak di sektor logistik atau ekspedisi.
Salah satu perusahaan startup di Indonesia yang bergerak di bidang tersebut dan tengah naik daun adalah SiCepat. Didirikan oleh Rudy Darwin Swigo dan The Kim Hai pada tahun 2014, lalu, SiCepat juga menjadi perusahaan startup di Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat.
Bahkan SiCepat diprediksi akan segera menyusul J&T Express meraih gelar unicorn. Informasi terbaru menyatakan bahwa perusahaan rintisan ini mendapat guyuran dana dari pendanaan Seri B sebesar 170 juta USD.
Berikut tadi sejumlah perusahaan startup di Indonesia yang saat ini tengah naik daun. Kejelian para pemilik bisnis dalam membaca peluang pasar, ternyata mampu membuat perusahaan mereka berkembang pesat dalam waktu singkat.
Bahkan, di saat perusahaan konvensional mengalami penurunan di masa pandemi, perusahaan-perusahaan rintisan ini justru mengalami kenaikan signifikan dan meraup kesuksesan besar.