Membuat video produk yang berkualitas untuk kebutuhan pemasaran bukan lah hal yang mudah. Peralatannya tidak murah, belum lagi tidak semua orang mampu mengoperasikannya. Untuk dua alasan itu saja, banyak bisnis e commerce yang memutuskan untuk berpuas diri dengan memakai foto dan grafik sebagai pengganti fungsi video.
Kendati demikian, video marketing adalah sebuah investasi yang biaya pembuatannya layak dipertaruhkan. Memang kantong harus dirogoh lebih dalam di awalnya. Namun, data-data statistik menunjukkan kalau timbal balik jangka panjangnya amatlah menggiurkan.
Fakta seputar video marketing yang patut dipertimbangkan pemilik bisnis ecommerce
1. Video menempati peringkat teratas sebagai media paling efektif untuk menjual barang dan jasa
Berdasarkan Marketing Report yang diterbitkan oleh Hubspot, sejumlah pebisnis dan pemasar yang disurvey mengaku bahwa video adalah tipe konten yang diprioritaskan untuk diproduksi, berdasarkan tingkat efektivitasnya. Mereka juga tak ragu menginvestasikan uang untuk membeli perlengkapan produksi video. Untuk pertama kalinya, blog post tidak lagi menempati peringkat pertama
2. Sekitar 92% penjual yang menggunakan video menyatakan bahwa media ini merupakan bagian penting dari strategi pemasaran mereka
Menurut jajak pendapat yang dilakukan Wyzoldi di akhir tahun 2019 tentang taktik pemasaran menggunakan video, persentase di atas naik dari angka 78% di tahun 2015. Dengan didukung oleh data statistik ini, tak heran bila pemilik bisnis tidak ragu-ragu ketika menyatakan bahwa video merupakan bentuk investasi yang berharga.
3. Tak kurang dari 70% konsumer memilih video dibanding materi marketing lainnya
Ketika konsumen merasa telah sepenuhnya paham tentang produk yang dijual, kemungkinan untuk memutuskan membeli akan makin besar. Dilihat dari formatnya, video punya keuntungan tersendiri karena mampu menyampaikan informasi dengan volume yang besar dalam kemasan yang ringkas dan padat.
Dengan menyaksikan video, kebingungan atau ketidaktahuan tentang produk yang dialami konsumen bisa dengan mudah terpecahkan. Bukankah itu merupakan esensi dasar dari keseluruhan kegiatan marketing? Menjawab pertanyaan dengan konten berkualitas?
4. 87% Gen Z cenderung lebih menyukai video iklan yang menampilkan seseorang sedang berbicara tentang produk yang dijual
Sebagai salah satu generasi yang paling melek digital dan sadar bujet, saat ini Gen Z telah memasuki masa dimana mereka merupakan salah satu pasar potensial dengan daya beli menjanjikan. Sebagai penjual, baiknya harus mulai acuh terhadap bagaimana pola perilaku belanja mereka. Kebanyakan orang dari kelompok umur ini, lebih tertarik pada iklan berbasis video, video tutorial, video unboxing, atau video review dari influencer, untuk mencari tahu informasi seputar kualitas sebuah produk atau bagaimana sebuah produk terlihat dan berfungsi di dunia nyata.
5. Secara umum, 55% calon pembeli menggunakan video sebagai purchase decision
Sementara Gen Z amat bergantung pada video dalam melakukan riset produk, nyatanya populasi dari kelompok umur yang lain pun tak jauh berbeda. Menurut data yang dikumpulkan Google di tahun 2019, lebih dari setengah orang-orang di semua kelompok umur menggunakan video untuk menggali informasi seputar produk sebelum memutuskan untuk membeli.
Pada akhirnya, membuat video produk yang otentik bisa menciptakan sense of trust yang besar. Dengan menyediakan video produk, penjual punya kesempatan untuk memberikan pembeli informasi yang tidak disembunyikan dibalik pencahayaan berlebihan maupun angle yang manipulatif.
Demikian tentang pentingnya membuat video produk dalam pemasaran melalui ecommerce dari Rumahweb, semoga menginspirasi.