Mengelola website berbasis WordPress yang sukses merupakan tugas yang tak mudah, karena membutuhkan pengetahuan serta teknik tertentu untuk memastikan agar situs selalu up-to-date dan terus berkembang. Karena kemudahan dan berbagai keunggulan yang dimiliki, tak heran jika pada tahun 2020 lalu, 38.8% total website yang ada di internet menggunakan WordPress sebagai CMS.
Sifat WordPress yang open-source, dianggap sebagai keunggulan dan kekurangan di waktu yang bersamaan, Keunggulan, karena hal ini memberikan ruang gerak yang leluasa untuk mengembangkan website. Kekurangan, karena hal ini menyediakan pintu yang lebih banyak untuk hacker melakukan peretasan pada keamanan situs. Tentu saja, hal tersebut bisa dihindari jika Anda menghindari berbagai kesalahan dan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pengelola website.
Melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk dalam proses manajemen website, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa mengakibatkan terjadinya penurunan organic search ranking, performa website yang buruk, berkurangnya conversion, dan konsumen yang merasa tidak puas. Jangka panjangnya, pendapatan bisnis Anda bisa menurun, serta reputasi brand yang coba Anda bangun tidak akan berhasil.
Artikel ini akan membahas tentang kebiasaan-kebiasaan buruk yang harus dihindari ketika mengelola website WordPress Anda. Namun, seperti yang Anda tahu, setiap kebiasaan buruk bisa digantikan dengan yang baik. Maka sadarilah kebiasaan buruk sejak dini, dan ganti dengan kebiasaan positif yang bisa meningkatkan performa website Anda.
1. Masih menggunakan WordPress versi lama
WordPress merupakan content management system (CMS) yang bersifat open-source yang saat ini sudah beroperasi selama 17 tahun. Setiap tahun, WordPress terus mengalami perkembangan dan perubahan, seperti halnya website Anda seharusnya.
Apapun alasannya, website Anda tidak boleh dibiarkan berlama-lama menggunakan WordPress versi lama. Anda tidak boleh meremehkan fakta bahwa kejahatan cyber juga ikut berkembang. Dengan masih menggunakan versi WordPress yang sudah usang, akan membuka pintu bagi maling digital untuk menyusupi website Anda, dan membahayakan data-data penting bisnis Anda.
2. Menggunakan terlalu banyak plugin yang tidak terverifikasi
Sebagai salah satu bentuk keleluasaan yang ditawarkan, WordPress terbuka untuk plugin yang dibuat oleh developer luar, yang tersedia dan bisa diakses melalui Plugins Directory resmi WordPress. Kendati WordPress sudah melakukan standarisasi untuk memastikan plugin-plugin ini layak digunakan, tapi nyatanya tetap tidak menjamin bahwa semua plugin ini akan bisa berjalan dengan mulus dan lancar di website Anda. Maka, pastikan untuk selalu melakukan pengecekan secara seksama tentang asal-usul dan kelegitimasian plugin yang Anda pilih. Baca juga review-review dari pengguna lain sebelum memutuskan untuk meng-install sebuah plugin.
Kebiasaan buruk lain yang harus dihindari, adalah asal meng-install plugin yang ditemukan di platform yang random, tanpa memverifikasi fungsionalitas fitur-fiturnya, developer-nya, atau bahkan code-nya (jika Anda paham dan berpengalaman dengan PHP).
Perlu diingat juga, bahwa beberapa plugin bisa saja memiliki fitur-fitur tambahan yang mungkin tidak Anda butuhkan. Hal ini hanya akan menjadi beban tambahan bagi situs Anda yang bisa memperlambat dan bahkan merusaknya. Ada pula plugin yang secara diam-diam menjalankan proses tersembunyi di background, yang efeknya juga tidak baik bagi website Anda. Beberapa contoh dari proses yang dimaksud, antara lain penggunaan API atau diam-diam mengambil data Anda dan mengirimkannya ke platform lain.
3. Tidak melakukan backup berkala
Bahkan jika Anda sudah mengimplementasikan semua cara terbaik untuk mengelola website WordPress agar selalu aman dan teroptimasi, hal ini masih belum menjamin Anda sudah 100% aman. Kesalahan kecil saat coding bisa menciptakan lubang pada benteng keamanan website, yang akan menimbulkan risiko data-data tercuri atau dirusak oleh hacker. Data yang bocor tentu bisa berpotensi disalahgunakan, dan efeknya akan merusak brand image bisnis Anda. Lalu, apa yang harus Anda lakukan untuk mencegah hal ini?
Kebanyakan provider WordPress hosting saat ini sudah menawarkan paket dengan fitur backup data di dalamnya. Maka, apabila website Anda mengalami kendala-kendala seperti server yang crash atau adanya kesalahan coding dari update terbaru, data-data yang hilang bisa langsung diselamatkan.
WordPress juga memiliki beberapa plugin backup di directory resminya. Beberapa bahkan sudah memiliki ratusan review dengan rating yang tinggi. Cari plugin yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, terlebih jika Anda memutuskan untuk tidak menggunakan fitur backup dari provider hosting.
4. Mengabaikan versi mobile dari website Anda
Berdasarkan sebuah artikel dari Think with Google, 79% orang mengatakan bahwa mereka cenderung akan mengunjungi ulang sebuah website dan membagikannya dengan teman jika website tersebut mobile-friendly dan mudah dinavigasikan.
Selalu pikirkan versi mobile saat membangun website dan memilih theme. Sebagai pengelola website berbasis WordPress, sekedar memilih layout saja tidaklah cukup. Anda harus memastikan bahwa theme yang dipilih mobile-friendly dan memberikan pengalaman yang nyaman bagi pengunjung website saat mengaksesnya dari berbagai macam device.
Keuntungan lainnya dari memiliki website WordPress yang mobile-friendly adalah bahwa hal tersebut bisa membantu meningkatkan SEO dan ranking. Biasanya, search engine menjadikan mobile page load speed atau kecepatan loading halaman mobile sebagai aspek penting dalam menentukan search result ranking.
5. Membiarkan plugin dan theme yang tidak terpakai
Selama fase development website, Anda mungkin bereksperimen dan men-download berbagai plugin yang berbeda-beda untuk mencoba mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Hal itu merupakan praktik yang wajar dan sudah semestinya dilakukan. Namun seringkali, plugin-plugin yang akhirnya Anda putuskan tidak jadi pakai, berakhir teronggok dan masih tersimpan di plugin directory.
Aset-aset yang tidak berguna ini akan mengacaukan kerja server dan dashboard Anda, dan berpotensi memperlambat website karena sesaknya database. Lebih jauh, plugin dan theme tidak terpakai yang diabaikan ini juga bisa menyebabkan kerentanan dan membuat lubang bagi para maling digital untuk menyusup.
Jika Anda memutuskan untuk tidak menggunakan plugin tertentu, Anda harus langsung menghapusnya, dengan cara deactivate terlebih dahulu, baru uninstall.
6. Menyia-nyiakan fungsi Google Analytic dan tracking tools lainnya
Tak perlu diragukan lagi, solusi digital analytic populer yang ada saat ini adalah Google Analytics. Tool ini mampu memberikan data yang mengilustrasikan bagaimana perilaku dari orang-orang yang mengunjungi website Anda. Beberapa keuntungan dari memakai Google Analytics yang jangan sampai Anda lewatkan, antara lain:
- Menyediakan insight mendalam tentang interaksi dan perilaku pengunjung website
- Membantu Anda memperoleh informasi penting yang berguna sebagai landasan penyusunan strategi marketing
- Membantu mengidentifikasi masalah retensi pengunjung yang bisa Anda atasi dan tingkatkan di situs WordPress Anda
Jangan ragu untuk sign up di Google Analytics. Selain gratis, proses pengaturannya juga mudah dan tidak memerlukan waktu lama. Anda pun sudah bisa menerima data-data dan laporan tentang performa website Anda hanya dalam beberapa hari setelah mendaftar.
Mengembangkan situs WordPress Anda, mulai dari ide sederhana hingga menjadi kenyataan merupakan sebuah proses yang seru sekaligus memuaskan. Namun, meskipun website sudah bisa diakses, bukan berarti tugas Anda telah selesai. Anda harus bertanggung jawab mengelola website WordPress dengan cara melakukan maintenance rutin.
Ingat, teknologi informasi selalu berkembang, begitu juga ancaman dari penjahat cyber. Pastikan website Anda aman dari ancaman-ancaman ini dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa membahayakan.