Sebagai istilah yang kini semakin sering dipakai dalam percakapan sehari-hari, tahukah Anda apa itu influencer? Influencer adalah seseorang yang memiliki: 1) kekuatan untuk mempengaruhi keputusan membeli orang lain, karena ia memiliki otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan yang kuat dengan audiensnya, dan 2) pengikut media sosial, di mana ia secara aktif berinteraksi dengan mereka.
Penting untuk diingat bahwa para influencer ini bukan hanya sekedar marketing tool saja. Dengan menggaet influencer artinya sebuah bisnis juga telah membangun sebuah aset hubungan sosial yang bisa dimanfaatkan untuk berkolaborasi dan meraih target marketing.
Kehadiran influencer tidak bisa dipisahkan dari media sosial. Dengan menyadari kekuatan media sosial dan perannya di tengah masyarakat modern saat ini, maka Anda akan lebih mudah memahami apa itu influencer.
Pengertian Influencer
Selama satu dekade terakhir ini, kita telah menyaksikan bagaimana media sosial tumbuh dengan pesatnya, hingga menjadi sebuah platform yang begitu penting. Menurut laporan dari We Are Social, per Januari 2019, hampir 3,5 miliar orang, atau 45% dari populasi dunia, merupakan pengguna media sosial aktif. Maka menjadi tak terhindarkan, ketika orang-orang tersebut pada akhirnya mencari sosok kepribadian yang bisa memandu mereka dalam membuat keputusan pembelian online. Di sini lah sosok influencer jadi memiliki arti.
Influencer adalah orang-orang yang membangun reputasi diri dengan mengandalkan pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki terhadap satu topik yang spesifik. Dalam praktiknya, mereka membuat post secara rutin di channel pilihan mereka, tentang topik-topik yang telah mereka tekuni. Dengan cara ini, mereka memperoleh pengikut atau followers yang tertarik dengan konten yang mereka buat.
Brand suka bekerja sama dengan para influencer karena mereka punya kekuatan untuk bisa menciptakan tren dan mendorong followers mereka untuk membeli produk yang dipromosikan. Bila memutuskan menjadi influencer artinya Anda secara tidak langsung juga memanfaatkan followers Anda.
Jenis-jenis Influencer
Anda bisa membedakan jenis-jenis influencer dengan berbagai cara. Yang paling biasa dan mudah, adalah membedakannya berdasarkan jumlah followers, tipe konten yang dibuat, dan level keberpengaruhannya. Influencer juga bisa dikelompokkan berdasarkan area niche di mana mereka beroperasi. Artinya, influencer mungkin bisa muncul di level yang rendah bila dilihat berdasarkan kategori tertentu, namun bisa tampak berpengaruh jika dilihat dengan variabel lainnya.
Contohnya, banyak mega influencer yang juga berstatus sebagai selebritas. Namun, kedua kelompok ini biasanya justru memiliki level pengaruh nyata yang rendah pada audiens, karena mereka tidak memiliki keahlian untuk memberikan influence di bidang yang spesifik. Di sisi lain, banyak micro bahkan nano influencer yang justru memiliki level pengaruh yang sangat besar pada followers mereka, karena mereka memiliki keahlian yang khusus.
Lebih lengkapnya, berikut ini adalah penggolongan influencer berdasarkan tiga faktor yang berbeda:
1. Berdasarkan Jumlah Followers
A. Mega Influencer
Mega influencer adalah orang yang memiliki jumlah pengikut yang sangat banyak di media sosial. Meskipun tidak ada aturan baku yang menetapkan berapa followers yang harus dimiliki untuk bisa disebut sebagai mega influencer, ada semacam kesepakatan tidak tertulis yang menganggap bahwa mega influencer adalah mereka yang memiliki lebih dari satu juta pengikut di paling tidak satu platform media sosial.
Banyak mega influencer yang merupakan selebritas — bintang film, atlet, musisi, bintang reality tv — yang cenderung lebih mudah memperoleh popularitas online karena sebelumnya sudah terkenal secara umum.
Hanya brand-brand besar saja yang biasanya mampu menggaet mega influencer untuk menjalankan influencer marketing. Biaya untuk menggunakan jasa mereka biasanya bisa mencapai ratusan juta rupiah, dan mereka dikenal sangat selektif dalam memilih brand yang mengajak kerja sama. Influencer Indonesia yang masuk dalam kategori ini antara lain influencer teknologi David Brendi dan influencer kuliner Magdalena.F
B. Macro Influencer
Macro influencer berada satu level di bawah mega influencer, dan dianggap lebih mudah diakses sebagai seorang influencer marketer. Mereka adalah orang-orang yang memiliki jumlah pengikut sebanyak 40.000 hingga satu juta di paling tidak satu platform media sosial.
Kelompok ini biasanya terdiri dari dua jenis golongan. Mereka biasanya adalah selebriti kelas B yang tidak atau belum terkenal secara luas. Atau, seorang ahli dan praktisi sukses, yang telah memperoleh jumlah pengikut yang secara signifikan lebih banyak ketimbang micro influencer. Tipe macro influencer yang kedua ini lah yang lebih berguna untuk menjalankan influencer marketing yang sukses.
Secara umum, macro-influencer merupakan orang yang high profile dan efektif untuk meningkatkan awareness. Dari segi jumlah, ada lebih banyak macro-influencer ketimbang mega-influencer, maka akan lebih mudah bagi brand untuk menemukan macro-influencer yang cocok dengan jenis bisnis mereka. Influencer Indonesia yang termasuk dalam kategori ini di antaranya beauty influencer Cindercella dan influencer teknologi Putu Reza.
Kendati demikian, Anda harus berhati-hati dengan influencer yang berada di level ini. Macro-influencer merupakan kategori yang paling sering ditemukan adanya penipuan, karena ada beberapa macro-influencer yang bisa sampai di level ini dengan menempuh jalan pintas, yaitu dengan cara membeli followers.
C. Micro Influencer
Micro influencer pada dasarnya hanya orang biasa, tapi cukup dikenal publik karena mereka memiliki pengetahuan akan sebuah topik yang spesifik. Dari situ, biasanya mereka memperoleh pengikut dengan jumlah yang relatif lebih banyak ketimbang orang biasa pada umumnya. Tentu saja, yang menjadi indikasi level of influence tak hanya dari jumlah followers saja, melainkan dari hubungan dan interaksi yang dijalin oleh micro influencer dengan followers-nya.
Meskipun ada banyak pendapat yang beragam, tapi Anda bisa menyebut seseorang sebagai micro influencer jika mereka memiliki jumlah followers antara 1.000 hingga 40.000 di paling tidak satu platform media sosial.
Dengan semakin berkembangnya influencer marketing, kini keberadaan micro influencer menjadi semakin lumrah. Beberapa bahkan berhasil meroket dari bawah dan berakhir hingga menjadi seterkenal selebriti. Kasus ini umumnya terjadi di kalangan Gen Z, yang menghabiskan lebih banyak waktu di internet ketimbang menonton televisi atau pergi menyaksikan pertandingan olahraga atau ke bioskop.
Micro influencer adalah masa depan influencer marketing. Internet telah berhasil menciptakan ruang untuk hampir semua topik yang ada dan memiliki audiens. Jika Anda memiliki sebuah ketertarikan akan suatu hal yang masih belum populer atau bahkan hanya sedikit yang tahu, kemungkinan besar, jika dicari, pasti ada group Facebook atau Pinterest board tentang topik tersebut. Dan dalam kelompok-kelompok kecil ini lah micro influencer bisa memberikan pengaruhnya pada orang lain.
D. Nano Influencer
Jenis influencer yang paling baru adalah nano influencer. Orang-orang yang termasuk dalam kategori ini hanya memiliki jumlah followers yang sedikit, tapi mereka adalah orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang yang sangat spesifik. Anda bisa menganalogikan nano influencer sebagai ikan yang sangat besar dalam kolam yang kecil. Dalam banyak kasus, nano influencer memiliki kurang dari 1.000 followers, tapi mereka memiliki followers yang setia dan mau mendengarkan opini yang mereka keluarkan.
Meskipun banyak brand yang masih menganggap pengaruh nano influencer belum signifikan, mereka bisa sangat berguna untuk bisnis yang bergerak di bidang yang memiliki target konsumen yang sangat spesifik. Namun, untuk brand yang menarget masyarakat umum, nano influencer tidak memiliki daya jangkau yang cukup kuat.
2. Berdasarkan Tipe Konten yang Dibuat
Sebagian besar kegiatan influencer marketing saat ini terjadi di media sosial, dan didominasi oleh micro influencer dan blogging. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap konten video, peran YouTubers pun kini menjadi semakin penting. Berdasarkan tipe konten yang dibuat, jenis-jenis influencer adalah sebagai berikut:
A. Blogger
Blogger dan influencer di media sosial memiliki hubungan yang paling otentik dengan fans mereka. Itu sebabnya brand menyukai mereka.
Kegiatan blogging telah terhubung dengan influencer marketing bahkan sebelum adanya media sosial. Ada banyak sekali blog-blog yang memiliki banyak pembaca setia di internet, Jika sebuah blog populer menyebutkan produk Anda dengan nada yang positif, hal ini bisa menyebabkan para pembaca mencari tahu tentang produk Anda dan berakhir membelinya.
Banyak blogger telah membangun blog dengan jumlah followers yang banyak dengan menekuni sektor atau topik yang spesifik. Contohnya, ada banyak blog-blog berpengaruh yang membahas tentang pengembangan diri, keuangan, kesehatan, musik, dan topik-topik lainnya. Satu hal penting yang sama-sama dimiliki oleh blog-blog yang sukses, adalah pembaca setia yang menghargai pendapat mereka.
B. YouTuber
Tentu saja, blog bukan lah satu-satunya tipe konten yang populer di internet. Tipe konten lainnya yang juga digemari, tentu saja, adalah video. Dalam kasus influencer, alih-alih mereka membuat situs mereka sendiri seperti yang dilakukan para blogger, para pembuat konten video biasanya cukup membuat channel di YouTube. Saat ini, sudah banyak brand yang menggaet YouTuber populer untuk mempromosikan produk mereka.
C. Podcaster
Podcasting masih terbilang jenis konten yang baru, dan saat ini popularitasnya terlihat makin meningkat. Influencer-influencer terlihat banyak yang mengekspansi jangkauan platform mereka dengan membuat podcast.
D. Social Media Post
Tentu saja, bloggers, podcasters, dan YouTubers jarang sekali yang hanya mengandalkan audiens dari masing-masing platform atau situs yang mereka buat. Mereka biasanya juga mempromosikan konten terbaru yang mereka buat melalui media sosial.
Nyatanya, sebagian besar influencer sekarang membangun popularitas mereka melalui media sosial. Meskipun Anda bisa menemukan influencer di hampir semua platform media sosial, jaringan yang paling menonjol di beberapa tahun terakhir ini adalah Instagram, di mana para influencer menciptakan konten dalam bentuk visual gambar yang menarik.
Manfaat Influencer untuk Bisnis
1. Membangun Kepercayaan Publik
Influencer adalah orang yang sudah membangun dan memiliki hubungan, tingkat kepercayaan, dan kredibilitas dengan pengikut mereka. Para followers menghargai konten dan rekomendasi yang mereka berikan. Dengan bekerja sama dengan influencer, Anda akan memperoleh perhatian dari audiens yang telah dimiliki oleh influencer. Pesan-pesan yang ingin Anda sampaikan ke publik bisa tersampaikan dengan nada positif melalui influencer dan kemungkinan besar diterima dengan baik oleh followers mereka.
2. Meningkatkan Brand Awareness
Influencer memiliki potensi untuk memperluas jangkauan dan positioning bisnis Anda secara online. Pengguna media sosial semakin banyak yang tahu tentang brand Anda, cerita brand Anda, siapa Anda, dan solusi yang Anda tawarkan. Kunci untuk memaksimalkan influencer strategy adalah dengan memastikan Anda menyediakan konten berharga yang bisa menambahkan value untuk social media presence sang influencer, serta memastikan adanya value untuk kedua belah pihak.
Baca selengkapnya tentang cara meningkatkan brand awareness.
3. Menjangkau Target Audiens secara Efektif
Ini merupakan manfaat yang sangat penting. Dengan memilih influencer yang relevan dengan bisnis Anda, konten Anda akan ditampilkan di hadapan pengguna media sosial yang memang memiliki ketertarikan dengan produk yang bisnis Anda tawarkan. Anda tidak perlu lagi mencari audiens, karena sang influencer sudah terlebih dahulu menguasai audiens mereka di media sosial.
4. Memperkaya Content Strategy
Membagikan konten yang dibuat oleh influencer bisa membantu mengisi kekosongan yang mungkin ada di jadwal penerbitan konten Anda. Hal ini sangat berguna terutama dalam situasi di mana Anda sudah kehabisan ide membuat konten, atau sedang butuh konten berkualitas untuk diterbitkan di halaman media sosial.
5. Berpengaruh Terhadap SEO
Bekerjasama dengan influencer bisa membantu meningkatkan pengikut di media sosial serta akan meningkatkan SEO website Anda. Bagaimana caranya? Kendati performa media sosial belum bisa dikonfirmasi sebagai faktor yang mempengaruhi ranking di mesin pencarian, tapi hal ini bisa memberikan sinyal pada mesin pencarian bahwa website Anda memiliki jumlah pengikut yang substansial, sehingga akan diartikan bahwa brand Anda berkualitas.
Cara Kerja Influencer Marketing
1. Riset
Pertama-tama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu target audiens yang hendak disasar, konten apa yang mereka sukai, dan di mana mereka biasanya “hang out” di internet. Gunakan informasi ini untuk kemudian menentukan tipe influencer seperti apa yang dibutuhkan dan paling cocok untuk diajak kerja sama.
2. Memilih Influencer yang Tepat
Selain jenis konten dan kepribadiannya harus relevan dan cocok dengan bisnis Anda, pilihlah influencer yang memiliki statistik yang sesuai dengan yang Anda butuhkan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini sebagai panduan dalam mempertimbangkan memilih seorang influencer:
- Apakah jumlah followers-nya cukup besar untuk meneruskan pesan brand?
- Apakah ia di-follow oleh target audiens bisnis dengan proporsi yang cukup besar?
- Berapa banyak return visitors yang diperoleh blog yang ia kelola?
- Apakah orang-orang engage dengan social media post-nya dan meninggalkan komentar di blog?
3. Tentukan Tujuan dan Ukuran Kesuksesan
Meskipun influencer marketing menggunakan metode yang berbeda dari praktik marketing tradisional, dasar-dasarnya tetaplah sama: tidak ada gunanya menjalankan sebuah campaign jika alasannya hanya agar ada campaign yang berjalan saja. Maka, sebelum bekerja sama dengan influencer, Anda harus menentukan terlebih dahulu apa saja indikasi dari sebuah campaign yang sukses.
Apakah Anda menitikberatkan pada konversi, traffic, shares, atau sesederhana brand awareness saja? Tuliskan semuanya secara detail di brief yang diberikan pada influencer. Anda bahkan bisa menuangkannya dalam surat kontrak, agar kedua belah pihak sama-sama mengetahui hasil yang ingin dicapai.
Jika Anda tidak membuat KPI (key performance indicator) sejak awal, Anda tidak akan bisa mengukur tingkat keberhasilan sebuah campaign. Hal ini penting dilakukan, sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan di campaign yang akan datang
4. Tentukan Strategi
Dengan mengetahui hal apa yang hendak Anda raih, akan mempermudah dalam menentukan jenis atau konten seperti apa yang harus dibuat. Apakah video paling efektif? Atau harus membuat kompetisi di media sosial, podcast, atau justru malah blog post?
Diskusikan KPI yang sudah dibuat dengan influencer yang akan diajak kerja sama, dan minta ide-ide kreatif mereka untuk bisa mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Pendekatan yang paling umum dilakukan adalah dengan memberi influencer gambaran besar akan apa yang hendak dicapai, bagaimana Anda ingin melihat pesan-pesan tersebut disampaikan, dan syarat-syarat spesifik lainnya (menyebutkan produk tertentu yang ditawarkan atau penyertaan hashtag), lalu berikan ruang bagi mereka untuk menggunakan bakat dan pengalaman mereka sebagai influencer untuk mengolahnya menjadi konten.
Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya popularitas penggunaan media sosial, menggaet influencer dalam strategi marketing bisnis Anda merupakan sebuah langkah yang tepat. Pilih influencer dengan konten yang relevan dengan sektor bisnis Anda, agar kemungkinan untuk kontennya sampai di hadapan target audiens Anda semakin besar.
Influencer adalah unsur terpenting dalam praktik influencer marketing. Untuk lebih memahami tentang influencer marketing, baca artikel ini. Dan apabila Anda melihat peluang menjadi influencer sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan, Anda bisa membaca tentang bagaimana caranya menjadi seorang influencer di sini.