Sistem biometrik semakin banyak diminati karena dianggap lebih aman dan akurat. AI face recognition adalah salah satu sistem biometrik yang banyak digunakan. Singkatnya, face recognition adalah teknologi untuk mengidentifikasi wajah seseorang.
Lalu, apa itu AI face recognition, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja contohnya? Melalui artikel ini Rumahweb Indonesia akan mengulasnya secara lengkap. Simak hingga akhir, ya!
Mengenal Biometrik
Menjaga keamanan data di dunia digital adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Apalagi di tengah maraknya pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan data di internet. Baik pencurian hingga penjualan data adalah masalah yang sudah tidak asing lagi.
Sistem keamanan sandi atau kode PIN ternyata masih belum aman, bahkan rentan dibobol. Penemuan teknologi autentikasi menggunakan biometrik menjadi perkembangan yang bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi pencurian data.
Biometrik adalah autentikasi menggunakan karakteristik tubuh manusia, seperti sidik jari, retina, iris, suara, serta wajah. Metode ini akan mencocokkan karakteristik tersebut, lalu membuat keputusan seperti fungsi yang ditujukan.
Apa itu Face Recognition?
Facial atau face recognition adalah teknologi identifikasi wajah untuk berbagai kepentingan. Contoh penggunaan yang sering dijumpai adalah ketika proses penyelidikan atau pencarian tersangka dalam sebuah kasus.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, teknologi face recognition akan bekerja secara bertahap agar dapat mendeteksi wajah seseorang secara akurat.
BACA JUGA : 5 Teknologi untuk Meningkatkan Customer Experience
Cara Kerja Face Recognition
Apakah ponsel Anda sudah mendukung fitur membuka kunci menggunakan pengenalan wajah? Jika sudah, itulah yang disebut dengan fitur buka kunci biometrik.
Sederhananya, face recognition adalah proses memasukkan data wajah ke sistem menggunakan kamera, lalu ponsel akan mencoba mendeteksi kesesuaian wajah. Apabila cocok, Anda dapat membuka kunci ponsel tersebut.
Lalu, bagaimana cara kerja dari AI face recognition secara lebih detail? Pada bagian ini Rumahweb Indonesia akan memaparkannya tahap demi tahap untuk Anda!
1. Face Detection
Kamera akan mengidentifikasi serta mengambil video, gambar, atau kejadian real-time pada wajah. Lalu sistem akan memverifikasi apakah gambar yang diambil merupakan sebuah wajah atau bukan.
2. Face Analysis
Selanjutnya, sistem akan menganalisis gambar yang sebelumnya telah diambil. Pada umumnya, sistem akan memakai pendekatan 2D. Hal ini karena database yang memakai gambar 2D jauh lebih nyaman serta mudah dicocokkan. Berbeda dengan analisis 3D yang lebih memerlukan cetak wajah secara keseluruhan.
Ketika metode analisis dilakukan, ada beberapa pendekatan yang dapat ditempuh. Contohnya, geometri wajah yang mengukur jarak antara fitur-fitur wajah, misalnya jarak antara bibir dan hidung, kedalaman mata, jarak mata kiri dan kanan, jarak jidat serta dagu, dan lain sebagainya.
Ada juga metode analisis memakai fotometris, menggunakan warna kulit, warna iris mata, bentuk hidung, kontur wajah, bentuk bibir, dan sebagainya. Selain itu, ada juga pendekatan memakai tekstur wajah di mana pori-pori, keunikan wajah, serta tanda khusus pada wajah menjadi patokan.
3. Face Verification
Tahap berikutnya dari face recognition adalah Face Verification, di mana sistem akan mengonversi wajah yang telah ditangkap kamera menjadi data. Tujuannya supaya sistem bisa lebih mudah menganalisis serta mencocokkan.
Selanjutnya, fitur-fitur wajah yang telah dianalisis akan diubah menjadi data-data berbasis matematika, karena selanjutnya akan diterjemahkan oleh database.
4. Face Identification
Pada bagian Face Identification akan dilakukan analisis dan verifikasi wajah yang sebelumnya sudah ditentukan. Pemindaian akan dilakukan secara menyeluruh pada bagian wajah, mulai dari kontur wajah, geometris wajah, sampai tekstur wajah.
Selanjutnya data wajah akan diubah menjadi titik-titik dan dikonversi menjadi data. Data yang masuk akan diidentifikasi ulang, dengan membandingkan data yang masuk dengan data yang ada pada database sampai perbandingannya 1:1. Terakhir, sistem akan memeriksa kecocokan wajah tersebut dengan database.
5. Face Match
Tahapan terakhir dari face recognition adalah Face Match, di mana data wajah yang sudah teridentifikasi akan diproses: apakah benar wajah yang ditangkap ada dalam database? Selanjutnya, sistem akan memverifikasi kesesuaian antara wajah dengan identitas yang diambil.
Lalu bagian paling akhir adalah keputusan: apakah identitas tersebut berhak membuka aplikasi, mengakses layanan, atau masuk ke ruangan tertentu atau tidak.
Contoh Implementasi Face Recognition
Saat ini, teknologi face recognition telah banyak dipakai untuk berbagai tujuan. Bagi Anda yang ingin mempelajari, alangkah baiknya bila mengetahui penerapannya terlebih dahulu. Beberapa contoh implementasi face recognition adalah sebagai berikut:
1. Presensi Kantor
Contoh yang paling mudah ditemui dalam penerapan teknologi face recognition adalah presensi kantor. Mekanismenya, wajah karyawan akan dimasukkan ke dalam sistem yang sudah diatur. Setiap kali wajah tersebut mencoba melakukan absensi, sistem akan berusaha mengenalinya.
2. Verifikasi Pelanggan
Pernahkah Anda menggunakan suatu layanan atau aplikasi, lalu diminta melakukan verifikasi identitas? Dalam tahap tersebut, umumnya dilakukan pencocokan kartu identitas serta autentikasi biometrik.
Penerapan yang lazim ditemui misalnya pada fintech dan aplikasi pinjaman online. Tujuan dari tindakan face recognition adalah mengonfirmasi kesesuaian pengguna layanan, antara kartu identitas dan wajah aslinya.
3. Membuka Rekening Bank
Beberapa tahun belakangan, banyak bank sudah mengizinkan pembukaan rekening secara daring. Teknologi face recognition adalah langkah yang wajib ditempuh untuk memverifikasi calon nasabah.
Selain mempermudah transaksi, tujuan face recognition adalah untuk memastikan data calon nasabah. Alih-alih memakai nomor PIN, nasabah dapat menggunakan face recognition saat akan login di aplikasi bank. Metode ini pun diyakini jauh lebih aman dibanding menggunakan nomor PIN.
BACA JUGA: Apa itu Cloud Storage dan Mengapa Anda Harus Menggunakannya?
4. Akses ke Sebuah Ruangan
Ketika pandemi masih marak terjadi di Indonesia, Anda diwajibkan check-in lewat aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki suatu ruangan atau gedung. Tujuannya agar tracking penyebaran covid-19 dapat lebih dipantau.
Bayangkan saja pemeriksaan dilakukan secara manual. Tentu saja kurang efektif, dan justru dapat menyebabkan antrean mengular. Keberadaan teknologi face recognition adalah solusi yang bisa mengurai kepadatan antrean.
Anda cukup melakukan scanning wajah, dan kabar baiknya, teknologi face recognition sudah bisa diintegrasikan dengan alat pengecekan suhu. Sangat menghemat waktu karena Anda tidak perlu melakukan pemeriksaan berulang.
Untuk meningkatkan efisiensi tindakan dan keamanan, kini penerapan sistem autentikasi biometrik memakai pengenalan wajah sudah bisa dilakukan.
Meskipun akurasi face recognition masih di bawah IRIS recognition, tetapi Anda tidak perlu khawatir. Hal ini karena face recognition dapat diintegrasikan dengan data identitas, seperti nomor pegawai atau NIK. Sehingga pengenalan bisa lebih akurat.
Kesimpulan
Face recognition adalah salah satu teknologi biometrik yang dapat membantu Anda mengamankan data pribadi, akun, perangkat, hingga verifikasi data.
Demikian artikel kami tentang salah satu implementasi teknologi artificial Intelligence yaitu face recognition, semoga bermanfaat.