Apakah Anda pernah mengalami website tiba-tiba berubah, padahal Anda tidak melakukan perubahan tersebut? Ya, bisa jadi deface adalah penyebabnya. Simak artikel berikut untuk memahami apa itu deface dan cara menghindarinya!
Kejahatan online bisa menimpa siapa saja dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan tindakan deface. Deface adalah tindakan yang mampu merugikan salah satu pihak, yakni pemilik atau pengelola website.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena deface sebenarnya dapat dihindari. Pada artikel kali ini, Rumahweb akan berbagi info lebih lanjut untuk mengatasi deface. Sebelum mempelajari lebih lanjut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengetahui pengertian deface itu sendiri.
Apa itu Deface?
Deface adalah salah satu kegiatan atau tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengubah tampilan website. Tampilan website yang diubah pun tergantung keinginan peretas, misalnya keseluruhan isi website atau hanya bagian tertentu saja.
Salah satu ciri-ciri website yang terkena tindakan deface adalah adanya perubahan dari segi font, modifikasi konten website, hingga munculnya iklan-iklan yang mengganggu.
Peretas juga bisa melakukan modifikasi konten website hingga jauh berbeda dari website yang dibangun sebelumnya. Isi modifikasi konten pun beragam, mulai dari penyampaian bentuk protes, kritik sosial, bahkan ancaman.
Dampak yang ditimbulkan deface juga terbilang serius. Pasalnya, dari tindakan ini Anda bisa saja kehilangan data website yang dimiliki. Apalagi jika website tersebut adalah website bisnis atau organisasi, tentu kredibilitas perusahaan Anda akan dipertaruhkan, hingga berisiko menimbulkan kerugian.
Umumnya deface dilakukan dengan tujuan berikut:
- Melakukan aksi protes dan kritik;
- Menjual produk;
- Mengasah skill;
- Melakukan propaganda agama dan politik;
- Kesenangan pribadi; dan
- Menunjukkan kelemahan keamanan.
Contoh Deface pada Website
Deface adalah hal yang harus diwaspadai. Berikut tim Rumahweb rangkum beberapa contoh serangan deface website yang pernah terjadi:
1. Situs National Health Services (NHS) United Kingdom
Deface adalah serangan yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk situs pemerintahan. Salah satu korban serangan ini adalah situs insights.london.nhs.uk milik National Health Services (NHS) United Kingdom (UK).
Situs milik NHS UK ini adalah situs yang menampung data survei pasien mengenai penyedia perawatan primer dan operasi dokter umum. Serangan terjadi pada 18 April 2018 dan berlangsung selama lima hari.
2. Website Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Di Indonesia, situs DPR juga luput menjadi korban deface website. Kali ini peretas menunjukkan bentuk protesnya dengan mengubah kepanjangan DPR, dari “Dewan Perwakilan Rakyat” menjadi “Dewan Penghianat Rakyat”.
3. Situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Contoh lain dari deface adalah serangan yang terjadi pada situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rabu, 25 September 2019 silam. Serangan ini dilakukan oleh salah satu mahasiswa Indonesia, sebagai bentuk protes dan kritik sosial terhadap kekerasan pada mahasiswa.
Cara Menghindari Deface pada Website
Deface adalah serangan yang bisa saja terjadi kapanpun dan pada siapa pun. Tidak menutup kemungkinan, Anda juga bisa menjadi korban deface selanjutnya. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan.
Sebenarnya ada beberapa penyebab mengapa deface bisa terjadi. Berikut kami rangkum beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari deface pada website.
1. Membuat Password Kombinasi Karakter
Salah satu penyebab terjadinya deface adalah penggunaan password dan username yang terlalu sederhana.
Penggunaan password berupa tanggal lahir atau informasi umum lainnya memang banyak digunakan karena mudah diingat. Namun faktanya, password ini akan sangat mudah ditebak, dan akun Anda lebih rentan untuk diretas.
Anda bisa menggunakan kombinasi huruf, angka, dan karakter, untuk membuat password yang lebih ‘“kuat”. Hindari pembuatan password menggunakan tanggal lahir, atau kategori lainnya yang sangat mudah untuk ditebak orang lain.
Simak juga: Tips Mengelola Password dengan Aman – Rumahweb Blog
2. Menggunakan SSL
Faktor lain yang dapat menyebabkan website Anda terkena serangan deface adalah website yang dinilai tidak ama, atau tidak menggunakan SSL.
Tanpa SSL, website Anda dapat lebih mudah diserang, dan akan berisiko kehilangan data website, karena website Anda tidak dienkripsi. Selain itu, Google juga akan memberi peringatan “Not Secure” pada website.
Jika Anda belum memiliki layanan SSL, Rumahweb menyediakan layanan SSL murah yang bisa digunakan untuk mengamankan website, dan menghindari serangan deface website.
3. Mengaktifkan Antivirus dan Firewall
Antivirus dan firewall juga berguna untuk mengamankan website. Bahkan, CMS yang biasanya memiliki jaminan keamanan pun masih tidak menutup kemungkinan untuk hacker dapat menyusup dan merusak atau mencuri data website Anda.
Oleh karena itu, menambahkan antivirus dan firewall sangat dibutuhkan agar website memiliki keamanan ekstra. Aplikasi antivirus dan firewall akan bertugas untuk melakukan filtrasi, atau mengamati akses website, untuk kemudian melakukan block pada akses yang dinilai mencurigakan.
4. Melakukan Backup Data Secara Berkala
Melakukan backup data secara berkala ini bermanfaat untuk mengantisipasi jika ada serangan yang membuat Anda kehilangan data website di hosting atau server.
Dengan melakukan backup data secara berkala, jika di kemudian hari website Anda menjadi korban serangan deface,maka Anda masih dapat mengembalikan data website seperti semula.
Baca juga artikel : Manfaat Melakukan Backup File Website Secara Rutin
5. Selalu Memperbarui Software atau Script Website
Upaya lain untuk mengamankan website dari serangan deface adalah dengan melakukan update software atau aplikasi website secara berkala, atau setiap Anda menerima notifikasi untuk melakukan update.
Update software tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan performa dan tampilan software saja, namun juga untuk memperbaiki bug atau celah keamanan yang ada di versi sebelumnya. Oleh karena itu, dengan menggunakan software versi terbaru, hacker akan lebih sulit untuk menembus pertahanan website.
6. Melakukan Scan Malware Secara Rutin
Setelah menggunakan antivirus dan firewall, Anda juga perlu melakukan scanning malware secara rutin. Pasalnya, malware juga bisa membawa dampak serius pada kerusakan perangkat dan software, yang akan mengakibatkan hilangnya data website.
Malware bisa saja masuk tanpa terdeteksi oleh pengelola website. Namun, tidak perlu khawatir, karena Anda bisa mengatasi malware dengan cara yang cepat dan tepat menggunakan fitur Security360 yang bisa didapatkan dengan berlangganan hosting di Rumahweb.
Cara kerja Security360 pun terbilang sangat efektif karena memiliki beberapa keunggulan untuk melindungi data website, termasuk melakukan pemindaian malware.
Deface adalah salah satu jenis serangan yang perlu diperhatikan. Semoga dengan mengetahui dan mengikuti berbagai cara menghindari deface, website Anda akan semakin aman dan terhindar dari berbagai serangan hacker.