Apa itu cash flow? Secara sederhana, cash flow adalah istilah dalam dunia ekonomi yang berarti upaya mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran untuk kemudian dianalisis apakah mengalami penurunan atau peningkatan. Atau dalam pengertian lebih singkatnya, cash flow adalah bentuk laporan keuangan.
Cash flow tidak hanya penting diterapkan pada perusahaan atau organisasi, tetapi juga berguna untuk mencatat keuangan pribadi. Apakah Anda sedang mencari tahu apa itu cash flow dan ingin belajar cara membuat cash flow? Jika iya, artikel di bawah ini cocok untuk Anda. Yuk, simak!
Apa itu Cash Flow?
Cash flow adalah sebutan lain dari laporan arus kas, yang di dalamnya terdapat catatan pemasukan dan pengeluaran dalam periode waktu tertentu.
Bagi perusahaan, cash flow termasuk ke dalam salah satu jenis laporan keuangan perusahaan yang dapat memberikan detil informasi mengenai arus kas masuk dan keluar, termasuk setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut.
Namun dalam perkembangannya, cash flow tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan atau organisasi besar saja. Cash flow juga dapat menjadi laporan penting bagi individu yang ingin membangun sistem keuangan yang sehat, agar setiap pemasukan dan pengeluarannya tercatat dengan rapi.
BACA JUGA: Apa itu Influencer Marketing?
Jenis Pemasukan dan Pengeluaran dalam Cash Flow
Ada beberapa jenis pemasukan dan pengeluaran yang biasa dimasukkan dalam cash flow. Berikut di antaranya:
Jenis Pemasukan Cash Flow
Ada 3 jenis pemasukan pada cash flow: pemasukan aktif, pemasukan investasi, dan pemasukan pasif. Berikut penjelasan detailnya:
1. Pemasukan Aktif
Pemasukan aktif dalam cash flow adalah sumber pendapatan utama yang diterima secara rutin. Contohnya adalah gaji bulanan, THR, profit usaha, honor, atau bonus.
2. Pemasukan Investasi
Pemasukan investasi dalam cash flow adalah penghasilan yang diperoleh dari hasil investasi, seperti saham, reksadana, deposito, atau penjualan properti.
3. Pemasukan Pasif
Terakhir, ada pemasukan pasif. Pemasukan pasif dalam cash flow adalah penghasilan yang didapatkan dari aset yang dimiliki. Jenis pemasukan ini mirip dengan pemasukan investasi, tetapi biasanya pemasukan pasif tidak membutuhkan energi untuk mendapatkannya.
Contoh pemasukan ini adalah keuntungan dari sewa rumah, atau royalti dari karya buku.
Jenis Pengeluaran Cash Flow
Sementara itu pada jenis pengeluaran pada cash flow terdapat empat pembagian: pengeluaran tetap, pengeluaran tidak terhindarkan, Pengeluaran tambahan, dan tabungan. Berikut penjelasan detailnya:
1. Pengeluaran Tetap (Wajib Dibayarkan)
Jenis pengeluaran tetap dalam cash flow adalah setiap pengeluaran yang jika tidak dibayarkan akan mendapat sanksi. Contohnya seperti asuransi, pajak, angsuran KPR, angsuran utang, dan lain-lain.
2. Pengeluaran Tidak Terhindarkan
Kategori pengeluaran tidak terhindarkan meliputi semua pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok. Misalnya alokasi makan, pulsa, listrik, air, dan lain sebagainya.
3. Pengeluaran Tambahan
Pengeluaran tambahan dalam cash flow adalah jenis pengeluaran yang digunakan untuk kebutuhan konsumtif. Mulai dari belanja pakaian, biaya nongkrong, dan sejenisnya.
4. Tabungan
Tabungan adalah jenis cash flow berupa pengeluaran yang disimpan untuk kemudian diambil pada saat tertentu. Misalnya deposito, tabungan di bank, dan lain-lain.
BACA JUGA: Pengertian Invoice, Tujuan, dan Cara Cek Tagihan di Rumahweb
Cara Membuat Cash Flow Pribadi
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat cash flow pribadi, berikut ini di antaranya:
1. Catat Nilai Seluruh Aset yang Dimiliki
Langkah pertama dalam membuat cash flow adalah mencatat nilai seluruh aset yang dimiliki. Buat kolom berisi daftar aset yang dimiliki dan besaran nilainya. Beberapa aset ini misalnya, instrumen investasi dan jumlah uang yang diinvestasikan, jumlah saldo pada ATM, besaran saham, sampai properti yang dipunyai.
2. Buat Daftar Liabilitas
Selanjutnya, buat daftar liabilitas atau daftar utang yang dimiliki, termasuk saldo kartu kredit dan total utang atau cicilan di bank/lembaga keuangan yang Anda miliki.
3. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Catat setiap pemasukan dan pengeluaran sehari-hari. Arus kas ini bisa dimasukkan ke kategori aset, liabilitas, dan arus kas. Anda juga dapat menambahkan bagian khusus untuk menghitung nilai kekayaan.
4. Tentukan Total Nilai Kekayaan
Selanjutnya, jumlahkan semua nilai kekayaan dari masing-masing kategori, mulai dari total aset sampai total liabilitas. Dari situ Anda bisa memiliki gambaran singkat mengenai jumlah aset yang dimiliki.
5. Buat Cash Flow
Pada lembar catatan terpisah, cobalah untuk mencatat seluruh aliran arus kas bulanan. Tulis semua pemasukan dan pengeluaran, kemudian jumlahkan masing-masing. Setelah itu Anda bisa mengurangkan jumlah pemasukan dengan jumlah pengeluaran. Dari situ Anda bisa mengetahui apakah arus kas Anda positif atau negatif.
BACA JUGA: Apa itu Profit? Pengertian, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Cara Membuat Cash Flow Bisnis
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya manajemen keuangan dalam bisnis dapat tertata rapi, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Catat Seluruh Pengeluaran dan Pemasukan Perusahaan
Langkah pertama untuk membuat bisnis cash flow adalah mencatat seluruh pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
2. Hitung Peningkatan dan Penurunan Kas
Selanjutnya hitung apakah ada peningkatan atau penurunan kas, dengan melihat laporan arus kas dan neraca pada buku kas.
3. Hitung dan Laporkan Kas Bersih untuk Kegiatan Operasional.
Langkah berikutnya adalah dengan mencatat kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasional. Anda perlu memisahkan kas khusus dan kas operasional, kemudian menghitung jumlah kas bersih untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan.
4. Hitung dan Laporkan Kas Bersih untuk Kegiatan Investasi
Mirip dengan langkah ketiga, pada kas bersih, yang dicatat adalah aset yang digunakan untuk kegiatan investasi. Kegiatan investasi bisa berupa pembelian atau penjualan aktiva.
5. Hitung dan Laporkan Kas Bersih untuk Kegiatan Pendanaan
Langkah berikutnya dalam membuat bisnis cash flow adalah membuat laporan khusus untuk kas pada kegiatan pendanaan. Pendanaan ini biasanya digunakan untuk membayar pembiayaan wajib dalam jangka panjang, misalnya utang.
6. Hitung Total Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas Cash Flow
Langkah terakhir yang dilakukan adalah dengan membuat cash flow. Caranya dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dan pemasukan kas bersih dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
Lalu, bandingkan hasilnya dengan selisih saldo kas di awal periode. Dari hasil perbandingannya, Anda dapat mengetahui apakah cash flow perusahaan menunjukkan hasil positif atau negatif.
Demikian ulasan Rumahweb mengenai cash flow yang penting untuk diketahui. Kini Anda sudah mengetahui apa itu cash flow, hingga cara membuat cash flow baik untuk keperluan pribadi maupun perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat!