Big data menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari di era internet ini. Singkatnya, big data adalah kumpulan data atau informasi yang sangat besar dan kompleks dan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya penggunaan internet oleh masyarakat.
Sebagai pengguna internet, sadar atau tidak, manfaat big data sebenarnya telah kita rasakan. Namun mungkin, belum banyak orang yang paham tentang konsep dari big data itu sendiri.
Di artikel Rumahweb Indonesia kali ini, Anda bisa mempelajari lebih lanjut mengenai arti big data, bagaimana konsepnya, hingga apa contoh dan manfaatnya bagi bisnis. Informasi berikut pasti berguna bagi Anda terutama yang berkecimpung di dunia bisnis.
Arti Big Data
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, big data adalah kumpulan data yang sangat banyak yang tersaji di internet. Data yang dimaksud bisa berupa informasi apapun dan dari siapapun yang ada di internet. Data ini dihasilkan dari aktivitas berinternet, baik untuk tujuan pribadi maupun bisnis.
Sebelum era internet, data lebih identik dengan informasi mengenai nama, alamat, nomor telepon, atau tempat tanggal lahir. Namun saat ini, data bisa merujuk ke banyak hal, mulai dari unggahan di media sosial, riwayat belanja di marketplace, hingga histori pencarian di mesin pencari.
Semua data ini menjadi informasi penting yang kerap dimanfaatkan pelaku bisnis untuk mencari ketertarikan atau minat calon konsumen mereka.
Konsep Big Data
Big data tidak hanya bicara mengenai data atau informasi yang banyak saja. Lebih dari itu, konsep big data adalah mengumpulkan semua data yang ada, untuk kemudian diolah sedemikian rupa agar dapat memberikan nilai atau manfaat yang diharapkan.
Setidaknya ada tiga konsep big data, di antaranya:
1. Integrasi Data
Integrasi data dalam big data adalah proses pengumpulan semua data yang ada hingga menjadi big data.
Misalnya, ketika pelaku bisnis mengumpulkan semua data dari website toko online, mulai dari data pendaftaran akun baru, daftar wishlist, dan lain-lain. Semua data itu akan terekam dalam sistem untuk digunakan dalam proses selanjutnya.
2. Pengelolaan Data
Setelah dikumpulkan, data kemudian dapat dikelola. Dalam tahap ini, proses penyimpanan dan pengelompokkan data ke dalam kategori-kategori tertentu terjadi. Tujuannya, agar data lebih mudah ditemukan saat dibutuhkan.
3. Analisis Data
Proses terakhir dalam konsep big data adalah analisis data. Setelah dikelola, data kemudian dianalisis untuk kebutuhan lebih lanjut.
Sebagai contoh, data riwayat belanja pelanggan dapat dianalisis untuk menentukan materi promosi yang tepat ke pelanggan tersebut di kemudian hari. Dengan begitu, potensi pembelian produk akan semakin besar karena penawarannya relevan.
Baca juga artikel : Promosi Produk dengan Website? Paling Ampuh dan Efektif!
Contoh Big Data
Lalu bagaimana contoh big data? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda bisa melihat contoh dari sejumlah perusahaan yang sukses menerapkan solusi big data untuk bisnisnya.
1. Gojek
Gojek adalah perusahaan yang memanfaatkan analisis big data untuk keberhasilan bisnisnya. Salah satu aplikasi ojek online ini mengumpulkan data penggunanya mulai dari lokasi atau domisili, hingga riwayat pembelian dan aktivitasnya di aplikasi tersebut.
Dengan data pelanggan tersebut, pengguna dapat memperoleh rekomendasi kuliner hingga promosi lain yang terkait.
Tidak hanya data pelanggan, Gojek juga mengumpulkan data atau riwayat pengantaran mitra driver. Data tersebut berguna, misalnya saat PSBB kemarin, di Gojek dapat memberikan update kepada driver terkait area mana saja yang tidak bisa dilewati karena PSBB.
2. Traveloka
Contoh lain big data adalah seperti yang diterapkan oleh Traveloka. Perusahaan ini melakukan personalisasi dengan menerapkan analisis big data untuk membaca kebutuhan konsumennya.
Traveloka merekam kebiasaan konsumen, seperti lokasi, sehingga Traveloka dapat memberikan rekomendasi yang berhubungan dengan perjalanan konsumennya. Traveloka juga menggunakan riwayat pencarian pengguna untuk menawarkan hotel maupun tiket perjalanan yang sesuai dengan kebiasaan tersebut.
3. Netflix
Netflix merupakan perusahaan layanan streaming yang juga memanfaatkan big data untuk melakukan personalisasi layanan konsumen.
Perusahaan ini mengumpulkan dan mengamati interaksi dan respon pengguna terhadap sebuah tayangan, mulai dari jam menonton, device yang digunakan, hingga daftar list tontonan pengguna.
Data tersebut kemudian akan digunakan Netflix untuk merekomendasikan tayangan yang dinilai sesuai dengan perilaku penggunanya.
Manfaat Big Data untuk Bisnis
Ada berbagai manfaat dari big data, baik untuk individu maupun bisnis. Manfaat dari big data secara khusus akan sangat terasa bagi pelaku bisnis.
1. Memudahkan Pengembangan Produk
Manfaat pertama dari big data adalah dapat membantu perusahaan mengembangkan produknya dengan lebih baik, sesuai kebutuhan konsumen. Dengan demikian, penjualan dapat ikut meningkat.
2. Membuka Peluang Inovasi Bisnis
Manfaat selanjutnya dari big data adalah dapat membuka peluang inovasi bisnis dengan, mengenali tren minat konsumen. Dengan mengetahui produk yang diminati konsumen, Anda dapat mengembangkan produk baru sesuai minat tersebut.
3. Merancang Tampilan Website yang Ramah Pengguna
Manfaat lain dari big data adalah membantu pelaku bisnis merancang tampilan website maupun aplikasi agar lebih user-friendly.
Caranya adalah dengan merekam waktu konsumen menetap di suatu halaman website. Jika banyak konsumen yang tiba-tiba keluar dari website ,maka Anda bisa menganalisis kualitas halaman tersebut, baik dari tampilan, kecepatan, hingga navigasi nya.
4. Mengoptimalkan Pengalaman Pengguna Aplikasi
Manfaat selanjutnya dari big data adalah dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna aplikasi maupun website, baik melalui tampilannya yang user-friendly atau dari promosi dan rekomendasi berdasarkan minat pengguna.
Selain itu, penyimpanan data juga sangat berpengaruh terhadap optimalisasi suatu aplikasi. Dengan menggunakan big data, proses transfer dan manajemen data akan berjalan lebih efektif dan efisien.
Itulah penjelasan lengkap mengenai big data dari Rumahweb Indonesia. Semoga membantu!