Sebelum menggunakan mata uang, masyarakat sudah lebih dahulu mengenal sistem barter. Barter adalah metode transaksi dengan cara saling menukar barang melalui kesepakatan dua belah pihak. Atau ringkasnya, barter artinya tukar-menukar barang.
Selain berdasarkan kesepakatan, nilai barang yang dipertukarkan harus setara alias tidak timpang. Meski sudah banyak orang tahu arti barter, masih sedikit yang memahami penjelasan lengkap, mulai dari sejarah, syarat-syarat, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Dalam artikel Rumahweb Indonesia kali ini, Anda akan mengetahui ulasan lengkap terkait sistem barter. Mari simak bersama!
Apa itu Barter?
Barter adalah awal mula adanya transaksi menggunakan mata uang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), barter artinya sistem perdagangan yang dilakukan dengan cara menukar barang.
Singkatnya, barter adalah transaksi yang dilakukan dengan menukar barang yang dimiliki dengan barang yang dibutuhkan, tanpa menggunakan uang atau kartu kredit. Karena terjadi pertukaran, barter sudah pasti melibatkan dua orang atau lebih.
Selain menukar barang dengan barang, barter juga bisa dilakukan dengan menukar barang dengan jasa. Barter didasari oleh konsep sederhana, yakni dua orang bernegosiasi untuk menentukan barang atau jasa dengan nilai setara untuk kemudian saling ditukar.
BACA JUGA: Cara Daftar UMKM Online dan Daftar Syarat yang Diperlukan
Sejarah Barter
Sistem barter sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Barter diketahui pertama kali digunakan oleh bangsa Mesopotamia. Setelahnya, bangsa Fenisia juga ikut mengadopsi sistem ini untuk melakukan perdagangan barang komoditas. Sistem barter terus berkembang sampai ke Babilonia. Sistem barter artinya sudah cukup lama ada. Saat ini, komoditas utama yang populer dijadikan barter adalah garam.
Meski sistem barter dapat dikatakan telah berlangsung lama, namun seiring berjalannya waktu, sistem ini lambat laun mulai ditinggalkan. Salah satu penyebabnya adalah karena orang mulai sulit menemukan individu lain yang membutuhkan suatu barang di saat bersamaan.
Dari sinilah kemudian manusia mulai menciptakan alat tukar baru yaitu koin emas, perak, atau tembaga.
Syarat Barter
Karena melibatkan dua orang atau lebih, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan barter.
1. Orang yang Diajak Bertukar
Sebagaimana penjelasan awal bahwa barter artinya tukar-menukar barang. Syarat utama barter adalah adanya orang yang bisa diajak bertukar barang. Barter tidak harus dilakukan sesama individu, tetapi juga bisa antara individu dan kelompok, atau antar kelompok.
2. Rasa Saling Membutuhkan
Barter harus dilandasi oleh rasa saling membutuhkan. Artinya, pihak satu membutuhkan pihak dua karena barang yang dimiliki pihak dua, begitupun sebaliknya.
3. Nilai Barang Setara
Syarat penting lain dari barter adalah nilai barang yang dipertukarkan harus setara atau sama. Bila ada ketimpangan, misalnya barang yang satu lebih murah dari yang lain, tentu akan merugikan salah satu pihak.
4. Harus Melalui Kesepakatan Bersama
Barter juga harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Tidak boleh ada unsur paksaan dalam proses pertukaran barang.
5. Barang Ditukar pada Waktu Bersamaan
Syarat terakhir dari barter adalah barang harus ditukar pada waktu bersamaan. Hal ini untuk meminimalisir adanya kecurangan yang mungkin dilakukan salah satu pihak.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Uang dari Internet
Contoh Barter
Agar lebih memudahkan pemahaman, ada baiknya dengan melihat contoh. Beberapa contoh barter adalah sebagai berikut:
1. Barang dengan Barang
Meski barter sudah tidak populer lagi, tapi ada sejumlah tempat di Indonesia yang masih menerima sistem perdagangan ini, seperti pasar barter di Kecamatan Wulandoni, Nusa Tenggara Timur.
Beberapa contoh barter yang dilakukan di sana, seperti menukar buah-buahan dengan ikan, menukar hasil laut dengan hasil kebun, dan lain sebagainya.
2. Barang dengan Jasa
Pada tahun 1930, Universitas Oxford dan Universitas Harvard pernah memberlakukan sistem barter kepada calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke sana. Pada saat itu, alat tukar uang diketahui mengalami kelangkaan.
Jadi, calon mahasiswa yang ingin berkuliah di dua universitas tersebut, bisa membayar biaya kuliahnya dengan berbagai macam barang, seperti bahan makanan atau hewan ternak.
Kelebihan dan Kekurangan Barter
Meskipun sempat populer menjadi salah satu alat tukar, barter juga memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri yang perlu dipahami. Apa saja?
1. Kelebihan Barter
Beberapa contoh kelebihan dari barter adalah sebagai berikut:
a. Memperluas Relasi
Salah satu kelebihan barter adalah dapat membuat orang saling mengenal satu sama lain, karena sebelum terjadi barter, dua individu akan saling bernegosiasi dan membangun komunikasi untuk membangun kesepakatan.
Interaksi sosial inilah yang secara tidak langsung juga akan memperluas relasi.
b. Meningkatkan Arus Kas
Selain itu, kelebihan lain dari barter adalah dapat meningkatkan arus kas, karena barter tidak menggunakan uang fisik untuk metode pembayaran, sehingga uang tersebut dapat disimpan untuk kebutuhan lain.
Barter juga akan bermanfaat bila suatu saat terjadi penurunan mata uang.
c. Mengurangi Sikap Boros
Barter dilakukan ketika orang memang membutuhkan suatu barang. Hal ini membuat barter dilakukan hanya karena asas kebermanfaatannya, bukan semata-mata impulsif belaka.
BACA JUGA: Contoh Surat Keterangan Usaha dan Cara Membuatnya
2. Kekurangan Barter
Beberapa contoh kekurangan dari barter adalah sebagai berikut:
a. Sulit Menemukan Barang dengan Nilai Setara
Kekurangan umum dari barter adalah sulitnya menemukan barang yang nilainya setara. Misalnya Anda memiliki ayam yang ingin ditukar dengan beras.
Bisa jadi orang yang memiliki beras hanya ingin menukar setengah dari berasnya, sedangkan ayam Anda memiliki nilai yang lebih mahal dari setengah beras milik orang tersebut.
b. Sulit Mencocokkan Barang yang Ingin Ditukar dan Dibutuhkan
Selain itu, kekurangan lain dari barter adalah sulitnya mencocokkan barang yang ingin ditukar dengan yang dibutuhkan.
Misalnya Anda membutuhkan satu karung kentang dan hanya memiliki sekarung buah pisang. Bisa jadi orang yang memiliki sekarung kentang tidak membutuhkan sekarung pisang Anda, atau sebaliknya.
c. Barang atau Komoditas Mudah Rusak
Kekurangan lain dari barter adalah adanya kemungkinan barang yang terlalu lama disimpan menjadi rusak karena menunggu sampai ada orang yang mau melakukan barter.
Komoditas yang mudah rusak ini biasanya berupa sayur-sayuran, buah-buahan, atau daging-dagingan.
Meskipun memiliki kelebihan tersendiri, beberapa kekurangan barter di atas akhirnya membuat sistem ini lambat laun mulai ditinggalkan. Orang menjadi lebih memilih alat tukar lain, seperti uang karena dianggap lebih praktis dan stabil.
Barter adalah metode transaksi dengan saling menukar barang dengan barang lain atau jasa. Meskipun sudah tidak populer, namun masih ada beberapa daerah yang menerapkan sistem transaksi satu ini.
Itulah artikel dari Rumahweb tentang pengertian barter, sejarah, syarat, contoh, hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat!