Apakah Anda pernah mendapati hasil CTR atau engagement iklan Anda menurun? Jika pernah, besar kemungkinan hal itu terjadi karena audiens Anda mengalami ad fatigue.
Ad fatigue adalah kondisi di mana audiens terlalu sering melihat iklan yang sama, sehingga mereka merasa bosan dan mulai memilih untuk mengabaikan iklan tersebut. Ada tiga hal yang perlu dicurigai sebagai gejala ad fatigue, antara lain:
1. CTR (Click-Through Rate) Menurun
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, CTR dapat menunjukkan seberapa menarik sebuah iklan, dan apakah iklan itu cukup meyakinkan audiens untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk tersebut.
Oleh karena itu, jika pada saat iklan diluncurkan persentase CTR yang didapatkan tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa iklan tersebut efektif untuk menarik audiens baru. Namun, jika lama kelamaan iklan mendapatkan persentase CTR yang semakin rendah, bisa jadi audiens sudah bosan dengan iklan Anda.
2. Engagement Rate Rendah
Jika seseorang hanya melihat suatu iklan tanpa melakukan aksi apa pun, bisa diasumsikan bahwa ia tidak terlalu tertarik. Oleh karena itu, penyebab engagement rate yang rendah pada iklan bisa jadi karena adanya ad fatigue pada audiens.
3. Kurangnya Impression Rate
Sama seperti algoritma media sosial, iklan yang muncul di beranda adalah iklan yang relevan dengan audiens. Artinya, jika audiens mengabaikan konten iklan Anda, maka besar kemungkinan mereka tidak akan melihatnya lagi di kemudian hari. Berkurangnya impression rate dapat menandakan bahwa sudah waktunya Anda memperbarui tampilan iklan.
Lalu, bagaimana jika audiens sudah terlanjur mengalami ad fatigue? Anda dapat mengatasinya dengan membuat perubahan-perubahan pada iklan yang akan ditampilkan, misalnya dengan dua cara berikut:
4. Mengubah Warna Background
Terlalu sering terekspos dengan gambar yang sama dapat menimbulkan rasa bosan. Iklan dalam bentuk gambar adalah jenis iklan yang paling rentan mengalami ad fatigue.
Cara paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan mengganti warna background pada iklan. Perubahan kecil ini akan mampu membuat iklan anda terasa baru dan lebih segar di mata audiens.
5. Buat Beberapa Versi Konten
Selain mengganti warna background, Anda juga dapat membuat beberapa versi konten iklan dan menggantinya secara rutin. Versi ini dapat berisi informasi yang sama, namun dengan teks atau desain yang berbeda. Dengan cara ini, Anda dapat menjaga ‘kebaruan’ iklan sekaligus menguji versi mana yang memiliki performa paling baik.
Tujuan utama dari iklan adalah mengkonversi audiens menjadi konsumen. Hal tersebut tentu tidak dapat diraih jika Anda terlalu banyak memaparkan iklan yang sama pada audiens yang sama, atau mengunggah iklan berkualitas rendah.
Selain menjaga kualitas iklan, jangan lupa untuk memonitor performa iklan tersebut secara rutin. Dengan melakukan monitoring secara rutin, Anda dapat mendeteksi lebih dini jika terjadi ad fatigue, dan segera mengubah strategi pemasarannya.