Saya ingat waktu kecil kerap membayangkan seperti apa besok kalau sudah dewasa dengan segala fasilitasnya, boleh pacaran, boleh pergi malam-malam, boleh nonton film 17 tahun .. hehehe. Sekarang di saat-saat tertentu kerap berharap saya kembali kecil dengan segala kekurangannya. Nggak boleh ini dan itu, tapi nggak harus bertanggungjawab atas apapun 🙂
Februari ini, seperti Februari yang sudah-sudah, kami akan berulangtahun yang ke 11. Tua ya? Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya hanya domain rumahweb.com saja yang berusia 11 tahun.
Sekitar 1999
Perlu dimaklumi saat itu saya dan teman-teman masih dalam euphoria bisa mencari nafkah sendiri. Usia saya sendiri saat itu baru 20 tahun. Di usia kami berpikir bisa ngapain aja. Jadilah kami membeli domain rumahweb.com yang nggak tahu besok bakal dibuat apa.
19 Februari 2002 – Domain Dropped dan Hidup Lagi
Domain Rumahweb.com sempat drop dan akhirnya kami daftarkan kembali. Tanggal inilah yang sampai sekarang kami gunakan sebagai hari ulang tahun meskipun sebenarnya tanggal 19 Februari ini hanyalah hari ulang tahun domain rumahweb.com
Sekitar 2005 – We’re Not Superman
Di tahun-tahun itu kami mulai sadar bahwa kami bukanlah Superman, yang kalau ada orang nanya selalu kami jawab dengan “bisa”. Akhirnya saya dibantu oleh istri dan karyawan pertama kami (Riyang) membangun kembali rumahweb.com dan mulai fokus untuk mengerjakan satu hal saja : menjadi perusahaan web hosting terbaik di Indonesia.
Tak lama bergabunglah Agung, yang waktu itu masih supercupu mahasiswa tingkat … nggak jelas. Bahkan sampai sekarang tetap nggak jelas tingkat berapa.
Kalau ulang tahunnya mau dihitung dari sini berarti Rumahweb baru 8 tahun.
7 Juli 2007 – Akhirnya Legal
Dari sekedar tempat berkumpul dan mengais rejeki, kami mendirikan sebuah perusahaan bernama CV. Rumahweb Indonesia. Nah kalau mau dihitung dari sini berarti Rumahweb baru 6 tahun 🙂
Saya pribadi sebenarnya lebih memilih yang ini 😀
Tapi apalah artinya sebuah angka. Mau 6, 8, 11, yang penting niat kami untuk memberikan layanan terbaik untuk Anda tak pernah surut.
Yogyakarta, 7 Februari 2013,
Yusuf Nurrachman