Wishlist adalah istilah yang akhir-akhir ini semakin sering didengar di kehidupan sehari-hari. Kata ini juga sering muncul di berbagai marketplace. Lalu, apa arti Wishlist dan kenapa kata ini menjadi populer digunakan oleh anak muda?
Dalam artikel ini, Rumahweb Indonesia akan mengulas secara lengkap tentang arti Wishlist, fungsi hingga cara mengatur kebiasaan belanja agar tidak boros. Simak artikel berikut.
Arti Wishlist
Secara harfiah, wishlist adalah daftar keinginan. Kata yang berasal dari Bahasa Inggris ini semakin populer digunakan di kalangan anak muda. Daftar keinginan yang dimiliki oleh seseorang ini bisa mengacu pada apa saja.
Misalnya, daftar barang yang ingin dibeli, destinasi yang ingin dikunjungi atau aktivitas yang ingin dilakukan.
Biasanya wishlist ini ditulis di buku catatan atau memo. Hal ini bertujuan agar orang tersebut terus mengingat daftar keinginan yang ingin dicapai. Namun, seiring perkembangan teknologi, wishlist ini bisa ditulis di mana pun. Bahkan sejumlah e-commerce atau marketplace sengaja menyediakan fitur wishlist.
BACA JUGA: Efisien Adalah: Pengertian, Konsep, dan Manfaatnya
Fungsi Wishlist
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, arti wishlist adalah daftar keinginan. Jadi, apa pun yang ingin dicapai atau ingin dapatkan bisa dimasukkan ke dalam wishlist. Anda bisa membuat skala prioritas dan mengurutkannya dari yang paling ingin diwujudkan.
Fungsi wishlist adalah sebagai pengingat terkait barang, tempat, atau aktivitas yang ingin dilakukan di kemudian hari ketika situasi dan kondisi mendukung. Misalnya, ketika Anda sudah punya uang atau waktu luang.
Dengan adanya wishlist, Anda bisa mewujudkan berbagai keinginan tersebut. Terkadang, kita ingin membeli suatu barang. Namun karena tidak dicatat atau dimasukkan ke wishlist, kita bisa saja lupa dengan keinginan ini.
Karena fungsi ini pula, berbagai e-commerce atau marketplace juga menyediakan fitur wishlist. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menandai atau menyimpan barang yang ingin dibeli.
Wishlist pada e-commerce juga dikenal dengan istilah “produk favorit” yang bisa ditambahkan kapan pun.
Kumpulan barang yang ingin dibeli ini bisa Anda akses melalui fitur wishlist. Jadi, ketika sudah memiliki uang, Anda tidak perlu bersusah payah mencari ulang barangnya, dan tinggal checkout saja. Mudah, bukan?
BACA JUGA: Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan
Cara Mengatur Wishlist Agar Tidak Boros
Setiap orang tentu memiliki daftar keinginan alias wishlist masing-masing. Biasanya, barang yang ingin dibeli atau tempat yang ingin dikunjungi. Wishlist dibuat karena keinginan tersebut membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Daftar keinginan ini dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian diwujudkan satu per satu sesuai dengan kapasitas orang tersebut.
Agar wishlist tidak membuat kantong jebol, maka Anda perlu mengurutkan daftar keinginan tersebut. Mulailah dari yang paling dibutuhkan sampai ke yang tidak terlalu dibutuhkan. Hal ini akan membantu Anda mengerem pengeluaran untuk mewujudkan wishlist yang ada.
Selain itu, Anda juga bisa mengecek berkala wishlist yang dibuat karena pada waktu tertentu, biasanya ada diskon atau potongan harga. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi budget dalam mewujudkan daftar keinginan tadi.
Selain diskon atau potongan harga, tak jarang ada promo voucher diskon atau gratis ongkos kirim. Pastikan Anda tidak melewatkan berbagai promo ini untuk menekan pengeluaran wishlist.
Wishlist adalah daftar keinginan yang disusun berdasarkan prioritas. Istilah wishlist juga digunakan pada menu di e-commerce untuk menandai barang yang ingin dibeli di kemudian hari. Itulah penjelasan mengenai wishlist dari Rumahweb. Semoga wishlist Anda bisa terwujudkan segera, ya!