Rumahweb Blog
banner artikel - Apa itu Watermark Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Apa itu Watermark? Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Watermark adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kreator. Dalam dunia kreasi, watermark adalah identitas, dalam berbagai jenis, yang bisa disebut sebagai identitas sang kreator. 

Penasaran tentang apa itu watermark, seperti apa fungsinya, apa kelebihan dan kekurangannya? Semuanya telah Rumahweb rangkum dalam artikel kali ini. Simak sampai habis, ya!

Apa itu Watermark

Watermark adalah identitas berbentuk logo, tulisan, atau ikon, yang mewakili pemilik maupun pencipta suatu karya atau konten. Hampir semua pembuat konten atau pemilik karya memberi watermark untuk menandai bahwa konten atau karya tersebut adalah milik mereka.

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, watermark adalah tanda air. Artinya, tanda yang dibubuhi ke dalam karya atau konten yang terlihat semi transparan atau samar.

Contoh yang paling mudah dan banyak ditemui untuk menjelaskan apa itu watermark adalah username atau nama akun yang ada di video TikTok.

Saat Anda ingin mengunduh atau membagikannya di media sosial lain, TikTok akan membubuhi logo beserta username si pemilik di dalam video. Itulah salah satu bentuk watermark.

Promo Hosting Murah Rumahweb

contoh gambar dengan watermark
contoh gambar dengan watermark

BACA JUGA: Apa itu Snaptik TikTok? Pengertian dan Cara Menggunakannya

Fungsi Watermark

Dari penjelasan di atas, cukup tergambarkan fungsi utama dari watermark ini, yakni untuk menandai karya sang kreator. Berikut penjabaran beberapa fungsi watermark lainnya:

1. Melindungi Hak Cipta Karya atau Konten

Watermark adalah tanda kepemilikan. Sehingga fungsinya tentu saja untuk melindungi karya Anda dari pencurian atau plagiasi. Dengan membubuhi watermark, maka orang lain dapat mengetahui bahwa konten atau karya yang mereka lihat adalah milik Anda.

2. Menambah Keterangan 

Fungsi lain dari watermark adalah untuk menambahkan keterangan. Misalnya, Anda pergi berlibur ke sebuah objek wisata. Anda bisa menambahkan watermark berisi tanggal dan lokasi tempat foto diambil.

Dengan begitu, Anda tidak akan lupa kapan dan di mana momen tersebut diabadikan.

3. Branding

Fungsi selanjutnya dari watermark adalah sebagai media untuk branding merek atau perusahaan. Dengan menambahkan watermark di setiap konten atau karya, orang lain akan semakin familiar dan mengingat merek atau perusahaan Anda. 

Jenis-jenis Watermark

Terdapat dua jenis watermark, yaitu visible watermark dan digital watermark. Visible watermark adalah tanda yang bisa dilihat dengan mata telanjang, baik dalam bentuk ikon, tulisan, atau logo. 

Digital watermark adalah tanda yang tak kasat mata. Jadi, watermark jenis ini dibuat dengan teknik tertentu dan hanya bisa dilihat dengan alat tertentu pula. Misalnya, watermark di uang kertas yang hanya bisa dilihat menggunakan sorot sinar UV.

Berbeda dengan visible watermark yang kerap digunakan di konten atau karya, digital watermark adalah tanda yang biasa digunakan oleh lembaga atau pihak tertentu, seperti perbankan.

BACA JUGA: Gampang Banget! Cara Download Video TikTok

Bentuk dan Ukuran Watermark

Tidak ada ketentuan khusus terkait bentuk dan ukuran watermark. Semuanya diserahkan kepada pemilik konten atau karya. Biasanya pemilik konten atau karya akan menyesuaikan ukuran watermark dengan ukuran dari karya yang mereka buat.

Ada yang sengaja membubuhi watermark dengan ukuran kecil, sehingga orang lain tidak terganggu saat melihat karya atau konten tersebut. Namun, ada pula yang sengaja memberikan watermark dalam ukuran besar sehingga orang lain tidak bisa mengedit atau menghilangkan watermark tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, watermark adalah penanda dengan bentuk yang beragam. Ada yang menggunakan logo (biasanya perusahaan atau brand), inisial nama, nama akun, hingga tanda tangan.

Kelebihan dan Kekurangan Watermark

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan penggunaan watermark. Kelebihan watermark misalnya, karya atau konten lebih terlindungi, karena orang lain akan kesulitan untuk mengklaim karya Anda jika ada tanda kepemilikan berupa watermark tadi.

Tak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan watermark untuk branding perusahaan atau diri Anda sendiri. Misalnya jika Anda adalah seorang fotografer yang membubuhi watermark pada karya-karya yang diunggah, tentu khalayak ramai akan mengetahui siapa orang di balik karya tersebut.

Namun, watermark juga memiliki kekurangan tersendiri, salah satunya, Anda butuh waktu lebih untuk “melabeli” karya atau konten Anda dengan logo, ikon, atau gambar yang Anda pilih.

Selain itu, memberikan watermark juga tidak bisa menjamin karya Anda akan bebas dari plagiasi atau pencurian, karena watermark bisa saja dihapus, ditutup, atau dicrop.

Bagaimana Cara Membuat Watermark

Bagi Anda yang ingin menggunakan watermark di karya atau konten Anda, kini sudah banyak aplikasi atau tools yang bisa digunakan. Misalnya, Adobe, Microsoft Word, Photoshop, hingga Canva.

Agar lebih mudah dipahami, Rumahweb akan jelaskan cara membuat watermark dengan menggunakan platform terkenal, Canva. Cara membuat watermark adalah sebagai berikut:

  • Kunjungi situs canva.
  • Klik Create a design > Banner (Landscape).
  • Anda bisa membuat watermark menggunakan tools yang ada (elemen, teks) atau langsung menggambarnya.
  • Klik ikon Transparency yang berbentuk seperti papan catur > sesuaikan persentase transparansi watermark sesuai keinginan.
  • Jika sudah selesai, klik Share > Download.
  • Pilih jenis PNG > Download.
  • Masukkan watermark ke dalam karya atau konten Anda. Anda dapat melakukannya melalui melalui Canva, Microsoft Word, atau aplikasi lain.

BACA JUGA: Cara Download TikTok SnapTik App di Handphone

Tips Agar Terhindar dari Pencurian

Watermark adalah salah satu upaya untuk menghindari pencurian karya atau konten. Agar karya Anda benar-benar aman, Anda juga dapat mempertimbangkan tips berikut:

  • Gunakan watermark yang unik dan menunjukkan informasi pribadi Anda, misalnya inisial, logo buatan sendiri, dan lainnya.
  • Jangan taruh watermark di ujung karya, karena dapat dicrop dengan mudah.
  • Jangan membuat watermark terlalu transparan karena bisa dihapus atau disamarkan.
  • Perhatikan ukuran watermark. Jangan terlalu kecil agar tidak bisa ditumpuk atau disamarkan dengan watermark milik sang pencuri karya.

Watermark adalah salah satu cara untuk mengurangi pencurian karya atau konten, terutama di era digital seperti sekarang. Jangan lupa untuk mempertimbangkan memberikan tanda kepemilikan pada karya-karya Anda dengan watermark.

Demikian artikel kami tentang pengertian watermark, fungsi, jenis-jenis, bentuk dan ukuran, kelebihan dan kekurangan, cara membuat, hingga tips agar terhindar dari pencurian. Semoga artikel ini bermanfaat!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Hairum Fellayati

Scrolling, Writing and Editing

banner pop up - Pindah Hosting ke Rumahweb