Bagi anda yang baru memulai berbisnis, membuat iklan, promo, dan diskon tidaklah cukup untuk dapat menarik perhatian calon konsumen. Selain melakukan strategi pemasaran yang baik, pastikan untuk membangun citra brand yang konsisten.
Dengan memiliki citra brand yang konsisten, audiens akan dapat mengingat brand Anda dengan lebih mudah. Untuk dapat memiliki citra brand tersebut, Anda harus membangun brand guidelines. Brand guidelines adalah pedoman dalam mengkomunikasikan suatu brand yang meliputi komposisi, desain, tampilan umum, maupun gaya bahasa.
Berikut beberapa tips membangun brand guidelines yang perlu Anda perhatikan:
1. Social Media Style Guide
Untuk menentukan style guide, Anda dapat membuat daftar akun media sosial perusahaan terlebih dahulu. Dengan daftar akun ini, Anda bisa mendapatkan kesimpulan mengenai gaya penamaan yang digunakan di setiap akun dan memastikan style guide seperti apa yang dibutuhkan bagi masing-masing akun tersebut.
Ada kemungkinan style guide yang digunakan pada setiap akun sedikit berbeda, meskipun pada platform yang sama. Misalnya, akun yang digunakan untuk layanan pelanggan menggunakan kosa kata sedikit berbeda dengan akun untuk melakukan pemasaran.
2. Target Konsumen
Menentukan siapa target konsumen yang ingin disasar adalah hal mendasar yang perlu dilakukan. Hal ini karena untuk dapat memiliki brand voice yang efektif dan relevan, Anda harus mengetahui dengan siapa Anda berbicara terlebih dahulu.
Pengetahuan mengenai target konsumen dan kepribadiannya ini akan menjadi pedoman utama Anda dalam menyusun brand guidelines.
3. Brand Voice
Untuk dapat memiliki hubungan dengan konsumen, Anda harus memiliki brand voice. Lantas apa itu brand voice? Brand voice dapat diartikan sebagai gaya berkomunikasi suatu brand atau perusahaan pada konsumennya.
Anda dapat memilih menjadi santai, serius, ceria, berwibawa, dan lain sebagainya. Untuk dapat menentukan brand voice, pastikan Anda telah memahami target konsumen dan kepribadiannya.
4. Brand Languages Rules
Ada beberapa kata, kalimat, akronim, atau nama yang dapat digunakan secara spesifik untuk suatu brand saja. Anda dapat juga menentukan sapaan untuk karyawan dan konsumen Anda.
Misalnya, Rumahweb Indonesia menggunakan sapaan “Orang Rumah” untuk para staf, dan “Warga RW” untuk konsumen.
5. Penggunaan Hashtag
Penggunaan hashtag yang tepat dapat membantu akun bisnis Anda mendapatkan engagement yang lebih tinggi. Pastikan Anda menetapkan hashtag yang konsisten dan sesuai dengan brand Anda.
6. Design Guidelines
Selain membuat aturan mengenai penggunaan bahasa dan hashtag, Anda juga perlu membuat peraturan terkait visual brand. Aturan ini dapat meliputi warna perusahaan, font, penggunaan logo, serta tone foto.
Memiliki brand guidelines yang tepat akan memastikan Anda dan karyawan lain berkomunikasi dengan gaya bicara yang lebih konsisten dan sesuai dengan citra brand yang ingin dibangun. Oleh karena itu, pastikan juga untuk mengenalkan brand guideline yang dimiliki ke seluruh karyawan.
Selain brand guideline, pelajari juga cara meningkatkan brand awareness dari Rumahweb. Demikian tips membangun brand guideline, semoga usaha Anda semakin meroket.