Thrift adalah salah satu istilah yang akhir-akhir ini menjadi populer, baik di keseharian maupun di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Singkatnya, thrift adalah menjual barang bekas.
Tak hanya thrift, kata-kata serupa seperti thrifting dan thrift shop juga kemudian banyak dipakai. Lantas apa penjelasan lengkap istilah tersebut, dan cara menjualnya? Simak selengkapnya di ulasan Rumahweb satu ini!
Apa itu Thrift
Secara harfiah, thrift adalah penghematan. Ada pula yang mengartikan thrift sebagai keberuntungan.
Jadi thrift dapat mengacu pada perlakuan ekonomis yang dilakukan oleh seseorang. Semakin hemat seseorang, maka semakin beruntung pula karena punya tabungan lebih banyak.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa thrift adalah beragam produk bekas atau seken yang kembali dijual. Barang-barang yang ditawarkan tentu saja jauh lebih murah dibanding barang baru. Barang ini pun beragam, mulai dari pakaian, tas, sepatu, hingga aksesoris. Biasanya, barang thrift berasal dari luar negeri.
Jadi dengan membeli barang thrift, Anda bisa menghemat pengeluaran. Bukan hanya karena harganya yang miring, namun kualitasnya juga masih tetap layak pakai.
Meski sama-sama barang bekas pakai, namun thrift berbeda dengan preloved. Pada artikel apa itu preloved, dijelaskan bahwa preloved adalah produk bekas pemakaian pribadi atau orang lain yang masih sangat bagus kualitasnya dan bermerek. Sedangkan barang thrift adalah produk bekas yang kualitasnya beragam —mulai dari jelek hingga bagus.
Pengertian Thrift, Thrifting, dan Thrift Shop
Meski terlihat serupa, namun pengertian tiga istilah ini cukup berbeda. Karena thrift, thrifting, dan thrift shop mewakili hal yang berbeda meski tetap berhubungan.
Seperti penjelasan sebelumnya, thrift adalah barang bekas yang kembali dijual. Barang ini bisa dalam bentuk pakaian, aksesoris, hingga barang antik. Sedangkan thrifting adalah kegiatannya. Jadi, thrifting adalah kegiatan berburu barang bekas.
Kenapa ada istilah untuk kegiatan ini? Karena saat membeli barang thrift, dibutuhkan usaha lebih. Anda harus pintar dalam memilih dan memilah barang tersebut agar mendapatkan kualitas yang bagus dengan harga murah.
Karena thrift adalah barang seken alias sudah dipakai, tentu ada kekurangannya. Entah itu ada cacat pada barang, warna yang sudah pudar, atau kekurangan lainnya.
Di sinilah dibutuhkan waktu dan ketelitian yang lebih. Dari banyaknya barang thrift, Anda harus jeli menemukan barang yang minim cacat. Jika beruntung, Anda bahkan bisa mendapatkan barang branded karena tidak semua penjual paham dengan merek ternama.
Thrift shop adalah istilah yang digunakan untuk toko yang menjual barang-barang bekas. Thrift shop biasanya dapat ditemukan di pasar-pasar umum atau ada pula pasar khusus yang menjual barang bekas.
Sebut saja Pasar Senen di Jakarta, Pasar Gedebage di Bandung, atau Pasar Triwindu di Solo. Di pasar ini, Anda bisa dengan mudah melakukan thrifting sepuasnya.
Seiring perkembangan zaman, thrift shop kini tak hanya dalam bentuk fisik saja. Banyak juga thrift shop yang bisa Anda temukan di internet, seperti di Instagram, Facebook, atau marketplace.
Bagi sebagian orang, thrifting memang menyenangkan. Apalagi jika tiba-tiba mendapatkan barang branded dengan kualitas bagus, namun harganya jauh di bawah harga pasar. Tetapi, tidak semua orang memiliki waktu untuk berburu barang bekas secara langsung ke pasar. Sehingga thrift shop online adalah jalan keluarnya.
Cara Promosi Produk Thrift
Dengan hadirnya thrift shop online, maka Anda juga bisa memanfaatkan peluang bisnis ini untuk memulai thrift shop Anda sendiri. Tak perlu modal besar, Anda bisa memulai bisnisnya dari sekarang.
Berikut tips memulai bisnis thrift shop dan cara promosi produk thrift agar laku cepat di pasaran:
1. Tentukan Jenis Barang yang Ingin Dijual
Hal pertama yang perlu Anda lakukan saat ingin menjual produk thrift adalah menentukan jenisnya.
Misalnya, Anda ingin menjual produk thrift khusus untuk atasan, outer, jaket, celana jeans, dan lain sebagainya. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah menyasar target pasar.
2. Beli Produk Thrift di Pasar
Sebagai pemula, Anda tidak disarankan untuk membeli produk thrift dalam jumlah banyak, seperti bal, karena Anda belum terlalu mengenal pasar. Disarankan Anda melakukan thrifting sendiri ke pasar-pasar loak dan mencari barang yang masih bagus untuk dijual kembali.
Selain bisa memilih barang yang akan dijual, modal yang Anda butuhkan juga sedikit. Misalnya, dengan modal 500 ribu Anda sudah bisa mendapatkan banyak pakaian yang bisa dijual kembali dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp50 ribu.
3. Cuci dan Bersihkan Produk Thrift
Hal ini cukup menjadi penentu apakah barang Anda diminati atau tidak. Jika di pasar barang thrift yang dijual dirasa masih kotor dan perlu dibersihkan, maka Anda bisa menambahkan keunggulan produk dengan mencuci dan membersihkannya.
Jadi, konsumen tak perlu lagi ribet mencuci dan menyetrika, karena sudah Anda fasilitasi. Jangan lupa rapikan jika ada benang-benang yang keluar, atau menjahit bagian-bagian yang lepas dengan rapi.
4. Foto Produk yang Telah Dicuci dan Dibersihkan
Foto yang Anda pajang di thrift shop nanti tentulah foto produk yang telah bersih dan rapi. Kualitasnya akan terlihat lebih bagus dibanding produk yang kotor dan lecek. Hal ini juga semakin menambah minat pembeli, loh!
5. Beri Keterangan yang Lengkap dan Jelas
Karena thrift adalah barang bekas pakai, jadi Anda harus menunjukkan secara jelas apa saja kekurangannya. Misalnya, ada warna yang pudar, kancing yang lepas, atau ada cacat di bagian tertentu.
Jangan sampai pembeli merasa tertipu karena baru mengetahui kekurangan produk setelah sampai di tangan mereka.
Agar tidak ada komplain nantinya, lampirkan keterangan seputar produk, mulai dari warna, ukuran, bahan, dan lainnya. Jika perlu, tampilkan foto saat produk dipakai. Hal ini juga mengurangi banyaknya pertanyaan dari calon konsumen yang ingin mengetahui detail produk.
6. Pilih Tipe Pembelian
Strategi promosi saat memasarkan produk thrift adalah dengan menentukan tipe pembelian, seperti first pay first get atau order serentak.
First pay first get adalah artinya konsumen yang pertama membayar yang akan mendapatkan produk. Biasanya, konsumen bisa langsung membeli produk ketika informasinya telah diupload.
Sedangkan order serentak adalah ketika konsumen memesan produk sesuai dengan jam yang ditentukan. Nantinya, konsumen yang mengirimkan pesan atau order paling pertama yang akan mendapatkan produk tersebut dan membayarnya dalam jangka waktu tertentu.
Baca juga artikel : Promosi Produk dengan Website? Paling Ampuh dan Efektif!
7. Gunakan Kata-Kata yang Menarik Konsumen
Sama seperti marketing produk pada umumnya, Anda perlu menggunakan kata-kata yang menarik dalam promosi thrift shop Anda. Misalnya menggunakan kata-kata “termurah” atau “diskon xx% cuma hari ini” untuk menarik pembeli.
Selain itu Anda juga bisa menambahkan keterangan “masih bagus banget” atau “recommended banget” agar calon konsumen semakin tergerak untuk membeli produk Anda.
Anda juga bisa melampirkan logo atau merek produk untuk menarik perhatian. Biasanya, barang-barang branded memiliki peminat yang lebih tinggi.
Apakah Anda tertarik mulai berburu barang thrift untuk dipakai sendiri atau dijual kembali? Selain menghemat pengeluaran, barang thrift juga bisa mendatangkan pundi-pundi baru untuk Anda. Jadi tidak ada salahnya mencoba, kan?