Rumahweb Blog
banner artikel - Teknik Pengumpulan Data Adalah

Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Teknik pengumpulan data adalah salah satu aspek penting yang tidak boleh dilewatkan dalam sebuah penelitian, karena aspek ini akan menentukan bagaimana hasil dan kesimpulan yang diperoleh dari suatu penelitian.

Jika teknik yang digunakan salah atau tidak sesuai dengan jenis penelitian, hasilnya juga tidak akan maksimal, bahkan penelitian bisa saja gagal. Lalu, apa itu teknik pengumpulan data?

Singkatnya, teknik pengumpulan data adalah langkah strategis yang dilakukan untuk mendapatkan data guna memenuhi standar yang sudah ditetapkan dalam menjawab suatu rumusan masalah penelitian.

Dalam artikel kali ini, Rumahweb Indonesia telah merangkum penjelasan lengkap mengenai teknik pengumpulan data, mulai dari penjelasan, jenis, hingga dampak yang dapat terjadi jika Anda salah memilih teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian.

Teknik Pengumpulan Data Menurut Para Ahli

Ada berbagai penjelasan teknik pengumpulan data menurut beberapa ahli. Berikut kami rangkum pengertiannya berdasarkan pendapat tiga ahli.

1. Ridwan (2010)

Menurut Ridwan (2010), teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.

Promo Hosting Murah Rumahweb

2. Sugiyono (2013)

Sugiyono (2013), menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari sebuah penelitian adalah untuk memperoleh data.

3. Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011)

Menurut Djam’an Satori & Aan Komariah (2011), teknik pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah suatu prosedur sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan.

BACA JUGA: Teknik Optimasi Artikel Lama Supaya Bersaing Di Google

Teknik Pengumpulan Data

Ada sejumlah metode atau teknik pengumpulan data yang bisa digunakan oleh peneliti yang dapat disesuaikan dengan jenis penelitian, pertanyaan penelitian, atau masalah apa yang ingin dikaji dalam penelitian. Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang umum digunakan:

1. Wawancara/Interview

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini wawancara tidak hanya bisa dilakukan secara langsung/tatap muka, tetapi juga bisa dilaksanakan secara daring melalui aplikasi tertentu, seperti Zoom, Skype, e-mail, atau WhatsApp.

Secara umum, terdapat dua jenis wawancara, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam wawancara terstruktur, peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan secara sistematis.

Sedangkan dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti tidak menggunakan pedoman yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik. Biasanya peneliti hanya menyiapkan poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari narasumber. Wawancara tidak terstruktur juga biasa disebut wawancara bebas.

2. Observasi/Pengamatan

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya.

Metode ini cocok untuk penelitian yang ingin mempelajari perilaku manusia, proses kerja, fenomena, atau gejala-gejala alam. Biasanya observasi digunakan pada responden yang skalanya tidak terlalu besar.

Terdapat dua kategori observasi, yakni participant observation dan non-participant observation. Dalam participant observation, peneliti terlibat langsung dalam subjek atau objek yang diamati.

Kebalikan dari kategori pertama, pada non-participant observation, peneliti tidak ikut atau terlibat secara langsung pada subjek atau objek yang diteliti.

3. Angket/Kuesioner

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Metode ini cocok digunakan bila peneliti ingin melibatkan responden dalam skala yang besar, misalnya penduduk di wilayah tertentu.

Sama seperti wawancara, berdasarkan jenis pertanyaannya, angket/kuesioner dapat dibagi menjadi dua, yakni kuesioner terbuka dan tertutup.

Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan pada subjek penelitian untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang memberikan pilihan jawaban untuk dipilih subjek.

Namun, ada juga kuesioner yang mengkombinasikan dua jenis kuesioner di atas, di mana selain dapat memilih jawaban yang disediakan, responden juga dapat menjawab dengan jawaban sendiri.

4. Studi Dokumen/Studi Pustaka

Studi dokumen atau studi pustaka adalah metode pengumpulan data di mana peneliti tidak terlibat langsung dengan subjek/objek penelitian. Peneliti akan menjawab pertanyaan penelitian dengan mengumpulkan berbagai dokumen untuk kemudian dijadikan bahan analisis.

BACA JUGA: Optimasi SEO di Instagram Untuk Meningkatkan Hasil Pencarian

Proses Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan beberapa proses pengumpulan data yang bisa Anda lakukan:

1. Melakukan Tinjauan Literatur dan Konsultasi dengan Ahli

Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli dapat dilakukan agar peneliti dapat lebih memahami isu, variabel, dan konsep yang berhubungan dengan penelitian.

2. Melakukan Pendekatan pada Calon Subjek/Objek Riset

Tahap pendekatan ini dapat dilakukan untuk mempelajari atau memetakan kondisi awal subjek/objek riset, serta untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dari tokoh-tokoh yang bersangkutan.

3. Memelihara Hubungan Baik dengan Responden dan Lingkungannya

Hal ini penting dilakukan agar proses pengambilan data dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, di tahap ini peneliti juga bisa mempelajari bagaimana kebiasaan responden, cara berpikir, dan berbagai hal lain yang dapat mendukung proses penelitian ke depannya.

4. Menyusun Daftar Pertanyaan

Langkah selanjutnya adalah membuat daftar pertanyaan, atau poin-poin yang ingin digali dari subjek/objek riset.

5. Melakukan Uji Coba

Langkah uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian telah dipahami dengan baik oleh kelompok populasi.

6. Mencatat dan Memberi Kode

Setelah pengumpulan data dilakukan, peneliti perlu mencatat dan memberi kode pada setiap data yang dibutuhkan dari responden guna memudahkan proses analisis data.

7. Melakukan Cross Check dan Menguji Validitas dan Reliabilitas

Data yang sudah dicatat dan diberi kode perlu dicek kembali (cross check) serta diuji validitas dan reliabilitasnya, untuk memastikan data sudah sesuai.

8. Mengorganisasi serta Mengkode Ulang Data Supaya dapat Dianalisis

Setelah semua data terkumpul, peneliti perlu mengorganisasi kembali dan mengode ulang data untuk memastikan seluruh data yang akan digunakan sudah valid.

Jenis-jenis Data

Dua jenis data yang mungkin familiar di telinga sebagian besar orang adalah data kualitatif dan kuantitatif. Namun, jenis data dalam penelitian sebenarnya terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung dari faktor pembaginya.

Berikut beberapa jenis data penelitian yang perlu Anda ketahui:

1. Menurut Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti.

2. Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, terdapat dua jenis data, data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data kuantitatif, di mana bentuknya berupa angka, dapat diukur dan dihitung. Contohnya: jumlah siswa pengguna gadget di kota A, data pengunjung tempat wisata B, dan lain sebagainya.

Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data kualitatif, yang bentuknya non-angka dan tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan. Contohnya: deskripsi terkait budaya suku di suatu daerah, sejarah perusahaan yang diteliti, dan lain-lain.

3. Menurut Sumbernya

Jika dilihat menurut sumbernya, data juga dapat dibagi menjadi dua, yakni data internal dan eksternal. Contoh data internal adalah data yang menggambarkan kondisi di dalam perusahaan/organisasi. Sedangkan data eksternal adalah data yang menggambarkan kondisi di luar perusahaan/organisasi.

4. Menurut Waktu Pengumpulannya

Terakhir, menurut waktu pengumpulannya, ada dua jenis data, yakni cross section/insidentil dan time series. Cross section adalah data di waktu tertentu dan data berkala, sedangkan time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.

BACA JUGA: Cara Ampuh Menaikkan Peringkat Website di Google

Aspek Teknik Pengumpulan Data

  1. What : mencakup data apa yang dikumpulkan.
  2. With : dengan apa data dikumpulkan.
  3. Where : yakni tentang dari mana data diperoleh.
  4. When : terkait waktu / kapan data dikumpulkan.
  5. How : berhubungan dengan cara data dikumpulkan.

Dampak Kesalahan dalam Teknik Pengumpulan Data

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penggunaan teknik yang salah atau tidak sesuai dengan jenis penelitian, akan membuat hasilnya juga tidak akan maksimal, bahkan penelitian bisa saja gagal.

Lalu, apa saja dampak dari kesalahan penggunaan teknik ini?

1. Pertanyaan Penelitian Tidak Terjawab dengan Akurat

Ibarat salah memilih instrumen pisau bedah, teknik pengumpulan data yang salah akan menuntun peneliti pada kesalahan dalam menjawab pertanyaan penelitian.

2. Penelitian Tidak Valid

Akibat dari kesalahan ini juga akan berdampak pada hasil penelitian yang tidak valid. Karena hasilnya tidak akurat, maka hal ini juga akan membuat penelitian tidak valid.

3. Sumber Daya Terbuang Sia-sia

Kesalahan teknik pengumpulan data juga dapat membuat sumber daya yang telah digunakan menjadi terbuang sia-sia.

4. Peneliti Lain Menjadi Terjerumus dalam Kesalahan Hasil Penelitian

Jika penelitian yang salah ini dibaca oleh orang lain, maka bukan tidak mungkin akan ada pembaca yang terjerumus dalam kesalahan hasil penelitian yang kebenarannya tidak terbukti.

5. Merugikan Subjek Penelitian

Kesalahan dalam teknik pengumpulan data juga dapat merugikan subjek penelitian. Hal ini karena hasil yang diperoleh bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan.

Itulah penjelasan Rumahweb tentang teknik pengumpulan data. Semoga artikel ini membantu Anda yang sedang menyusun karya ilmiah!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 1 / 5. Vote count: 1

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

Cloud Hosting Terbaik Rumahweb

Darin Rania

A mother who dedicate her time to write & create creative contents

banner Pop Up - Hosting 99K