Rumahweb Blog
banner artikel - Apa itu Ransomware Adalah

Ransomware: Pengertian, Jenis, dan Cara Menanganinya

Pengguna laptop atau komputer tentu sudah familiar dengan istilah ransomware. Apa itu ransomware? Singkatnya, ransomware adalah sebuah virus paling berbahaya yang sewaktu-waktu dapat menjangkit perangkat Anda. 

Jika virus Trojan berfokus menyerang sistem komputer tanpa sepengetahuan pengguna, maka virus ransomware bekerja dengan merusak sistem enkripsi data dalam perangkat. Betapa menyedihkan melihat data penting yang sudah dilindungi oleh sistem enkripsi, dibobol oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

Mengingat besarnya bahaya yang mengintai inilah, penting bagi Anda untuk memahami tentang apa itu ransomware, jenis, dan cara menanganinya. Cocok bagi Anda yang setiap hari bekerja menggunakan laptop atau komputer. Tidak hanya penting untuk mengatasi virus, tetapi juga untuk pencegahan sebelum terjadi. Simak selengkapnya!

Apa itu Ransomware?

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian pembuka artikel, ransomware adalah virus yang bekerja dengan merusak sistem enkripsi data dalam sebuah perangkat. Ransomware merupakan sejenis malware (malicious software) yang mengolah data menjadi kode yang tidak bisa dibaca oleh perangkat.

Ketika laptop atau komputer sudah terjangkit virus ini, Anda tidak bisa mengakses perangkat sebelum datanya didekripsi. Sebagai informasi, dekripsi adalah proses mengolah kembali data yang sudah dienkripsi agar bisa dibaca oleh perangkat.

Masalahnya, dibutuhkan kode dekripsi untuk melakukan proses dekripsi data. Di sinilah hacker menodong Anda, meminta tebusan supaya Anda dapat melakukan proses dekripsi data.

Promo Hosting Murah Rumahweb

Jika dalam kurun waktu yang telah ditentukan Anda tidak membayar tebusan, bersiaplah untuk tidak memperoleh kode dekripsi. Dampaknya, data-data di dalam laptop atau komputer akan raib. Jahat, bukan?

Berikut statistik perkembangan beberapa tahun terakhir menurut cyber security PurpleSec:

  • Pada tahun 2021 tebusan kode untuk dekripsi meroket hingga 82%, menjadi $570.000 atau sekitar 8,1 miliar rupiah.
  • Pada Q1 2021 terdapat 121 serangan ransomware dilaporkan, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 64% dari tahun ke tahun.
  • Selama Q4 2018 salah satu jenis ransomware bernama Ryuk meroket tajam, sebesar 543%.
  • Pada tahun 2019, ransomware phising mengalami peningkatan hingga 109%, dengan varian ransomware baru tumbuh sebesar 46%.
  • Tahun 2019 serangan ransomware meningkat hingga 41%. Akibatnya, 205.000 bisnis harus rela kehilangan akses data mereka.
  • Beberapa tahun terakhir, ransomware menjadi  serangan siber yang cukup populer. Terbukti pertumbuhan serangan ransomware pada 2018 mencapai 350%.

BACA JUGA: 4 Ancaman Cyber dan Cara Melindungi Website dari Hacker

Jenis Ransomware

Berdasarkan cara kerjanya, ransomware dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dua jenis ransomware yang kerap ditemukan adalah sebagai berikut:

1. Encrypting Ransomware

Encrypting Ransomware bekerja dengan menginfeksi perangkat. Mula-mula malware ini akan mengenkripsi file atau folder penting yang ada dalam perangkat target.

Sesudah korban terkunci dan file atau folder terenkripsi, akan muncul pemberitahuan tentang tebusan yang harus dibayar untuk membuka kembali data yang sudah terkunci.

Contoh Encrypting Ransomware:

  • WannaCry
  • CryptoWall
  • CryptoLocker
  • Locky

2. Locker Ransomware

Berbeda dengan sebelumnya, ransomware jenis ini bekerja dengan cara mengunci akses target terhadap perangkat. Umumnya korban Locker Ransomware akan dikunci file atau perangkatnya. Meskipun dalam penerapannya malware jenis ini juga menyerang perangkat keras milik pengguna, seperti mouse atau keyboard.

Jenis Locker Ransomware ini masuk kategori malware level bawah, karena cukup mudah penanganannya. Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah menghapus script penyebab malware tersebut.

Karena tergolong gangguan tingkat rendah, maka biaya yang perlu dikeluarkan untuk membayar tebusan juga lebih murah.

Contoh Locker Ransomware:

  • Winlocker
  • Reveton

BACA JUGA: Apa itu Malware? Pengertian, Contoh dan Cara Menghindariya

Dampak Ransomware

Apa saja efek yang akan terjadi ketika laptop atau komputer Anda sudah terjangkit ransomware? Dua hal di bawah ini setidaknya akan terjadi kepada Anda:

1. Musnahnya Data Privasi

Dampak dari enkripsi data yang dilakukan oleh hacker membuat korban kehilangan data privasi. JIka tidak ada back-up data yang disimpan dalam server, Anda akan kesulitan untuk memulihkannya.

Lebih fatal lagi bila data-data tersebut disalahgunakan, seperti dipakai untuk mengajukan pinjaman online, melakukan transaksi ilegal, dan lain sebagainya.

2. Perangkat Rusak

Selain memusnahkan data privasi, malware ini juga dapat merusak perangkat laptop atau komputer. Tentu saja, laptop atau komputer pengguna sudah terintegrasi dengan banyak sistem dan jaringan.

Karena itu, kerusakan pada satu jaringan akan memengaruhi kinerja jaringan lainnya. Hal ini dapat membuat kinerja perangkat laptop atau komputer menurun.

Cara Mencegah Serangan Ransomware

Dewasa ini, mengatasi serangan virus terhadap perangkat laptop atau komputer menjadi hal yang wajib dilakukan. Mengingat, ada banyak data perusahaan maupun pribadi yang harus dijaga keamanannya. 

Hacker dapat dengan mudah meretas perangkat jika tidak dilakukan tindakan mitigasi untuk mencegah efek yang ditimbulkan dari serangan malware. Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Jangan Mengunjungi Website Tanpa HTTPS

Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) adalah protokol komunikasi dalam jaringan internet yang paling valid dan aman ketika melakukan pertukaran data. Cara kerjanya adalah dengan melakukan enkripsi data.

Ada tiga faktor yang memengaruhi jaminan keamanan: enkripsi, integritas dan autentikasi. Simak artikel HTTPS: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mengaktifkan Pada Website untuk mempelajari lebih lanjut.

2. Hindari Mengunduh File dan Situs Ilegal 

Anda perlu waspada ketika berselancar di internet, karena banyak situs ilegal yang dapat diakses dengan mudah. Mengaksesnya saja sudah seperti memasuki kandang singa. Apalagi, sampai mengunduh dan bahkan menginstal aplikasi di perangkat.

Hal ini karena tempat paling aman untuk virus bersembunyi ada pada file di situs ilegal. Jika sudah terlanjur mengalami kesulitan saat mengakses data, berarti virus sudah masuk dan menginfeksi perangkat. Waspadalah!

3. Waspada dengan Tautan yang Mencurigakan

Modal pemahaman tentang apa itu ransomware adalah bekal berharga bagi Anda. Dengan ilmu ini, ketika berselancar di internet dan disodori tautan iklan, Anda tidak gampang tergiur.

Saat ini hacker marak menggunakan metode malware advertising. Cara kerjanya adalah mengirimi tautan mencurigakan, lalu tanpa sadar pengguna mengalami kesulitan saat mengakses data. Jika demikian, tandanya virus malware sudah masuk ke dalam perangkat. 

4. Rajin Backup Data 

Bayangkan jika tiba-tiba Anda mengalami kesulitan saat mengakses data, dan memperoleh pemberitahuan untuk membayar tebusan. Tentu rasanya akan sangat menyedihkan.

Sebelum bencana itu menjadi nyata, alangkah baiknya melakukan pencegahan dengan melakukan backup rutin. Asal masih ada cadangan data, maka Anda tak perlu khawatir akan kehilangan data jika sewaktu-waktu perangkat disusupi virus.

Itulah artikel dari Rumahweb Indonesia tentang apa itu ransomware, jenis, dan cara menanganinya. Pahami jenis-jenis ransomware, dan bagaimana cara mencegah komputer atau laptop dari serangan malware. Semoga bermanfaat!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Vote count: 1

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Ahmad Mufid

Hai, saya Mufid. Bekerja di Rumahweb sebagai Freelance Content Writer. Saya suka membaca dan menulis. Semoga bisa membantu Anda memahami hal-hal teknis dengan lebih mudah melalui tulisan-tulisan yang saya bagikan.

banner pop up - VPS Indonesia