Saat berbisnis, omset adalah salah satu hal penting yang perlu Anda perhatikan. Omset seringkali dijadikan sebagai tolak ukur apakah bisnis Anda sukses atau tidak. Simak artikel dari Rumahweb berikut untuk mengetahui apa itu omset, hingga cara menghitungnya!
Apa itu Omset?
Secara umum, omset juga disebut pendapatan kotor. Omset adalah pendapatan keseluruhan dari penjualan produk dalam periode tertentu. Periode ini bisa dalam hitungan tahunan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian.
Mengapa omset disebut pendapatan kotor? Hal ini karena penghitungan omset belum dikurangi pembayaran beban atau biaya-biaya lain dalam bisnis, misalnya, sewa gedung, gaji karyawan, pemasaran, dan lain sebagainya.
Itulah mengapa omset yang besar tidak selalu menjamin keuntungan yang besar pula. Bisa jadi, keuntungan bersih yang didapatkan lebih sedikit dari pembayaran beban atau biaya lainnya.
Manfaat Mengetahui Omset
Lalu, mengapa pendapatan kotor atau omset perlu dihitung? Apakah Anda juga bertanya-tanya tentang manfaat mengetahui omset? Beberapa manfaat dari mengetahui omset adalah:
- Mengetahui Kualitas dan Produktivitas Bisnis
Omset bisnis yang tinggi dapat menggambarkan jika kualitas dan produktivitas bisnis bisnis juga baik. Sebaliknya, omset yang rendah dapat berarti ada masalah di bagian produksi atau kualitas produk Anda.
- Menyesuaikan Pengeluaran Bisnis
Dengan mengetahui omset bisnis, Anda bisa mengetahui kapan harus berinvestasi dan kapan harus menghemat pengeluaran. Ketika omset tinggi, Anda dapat menggunakan keuntungan ekstra tersebut ke bidang bisnis lain atau ekspansi.
Di sisi lain, ketika omset rendah, Anda juga bisa langsung menyesuaikan pengeluaran sehingga bisnis tetap menghasilkan untung.
- Membukukan Laporan Laba Rugi dengan Baik
Melalui omset, Anda juga bisa mencatat laporan laba rugi untuk mengetahui keuntungan bersih bisnis Anda. Dari pembukuan ini, Anda juga dapat melihat apakah bisnis semakin berkembang, stagnan, atau malah merugi.
Perbedaan Omset dan Profit
Sebelum mengetahui apa itu omset, mungkin selama ini Anda mengira bahwa omset dan profit adalah hal yang sama, karena keduanya menunjukkan pendapatan bisnis. Padahal faktanya, kedua istilah ini sangat berbeda.
Jika omset adalah pendapat kotor, profit diartikan sebagai pendapatan bersih. Artinya, profit merupakan omset yang telah dikurangi biaya beban. Karenanya, profit juga sering disebut dengan nett, neto, atau laba bersih.
Dari profit inilah, Anda bisa menilai apakah bisnis tergolong sukses atau tidak. Tak hanya dari segi pengertian, tujuan omset dan profit juga berbeda.
Jika tujuan omset adalah mengetahui kemampuan bisnis dalam menjual produk di periode tertentu, tujuan profit adalah sebagai sumber dana untuk memenuhi kebutuhan investasi, pengembangan perusahaan, membayar utang perusahaan, hingga membiayai biaya bahan baku.
BACA JUGA : Apa Itu Profit Margin? Arti, Jenis, hingga Cara Menghitungnya
Cara Menghitung Omset
Omset adalah elemen penting dalam bisnis. Karena itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung omset untuk dapat melihat kemampuan perusahaan dalam menjual suatu produk.
Dari hal ini pula, nantinya Anda bisa membuat strategi penjualan yang lebih baik dengan harapan profit yang didapat juga semakin besar.
Cara menghitung omset adalah dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual, atau menggunakan rumus berikut:
Omset = Jumlah Produk ✖ Harga Jual
Omset adalah nominal pendapatan kotor. Artinya, pendapatan ini belum dikurangi biaya beban yang harus dibayar. Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung omset, simak contoh dari Rumahweb berikut:
Toko Jaya Abadi menjual produk berupa tas sebanyak 100 buah dalam satu bulan. Satu tas dibanderol dengan harga Rp200.000,-. Cara menghitung omset adalah:
Omset = 100✖Rp200.000
Omset = Rp20.000.000
Jadi, omset toko Jaya Abadi dalam satu bulan adalah sebesar Rp20.000.000,-
Tips Meningkatkan Omset
Meski bukan satu-satunya tolok ukur kesuksesan bisnis, omset adalah alat ukur skala usaha Anda. Omset dapat menentukan apakah usaha Anda termasuk dalam skala kecil, menengah, atau besar. Oleh karena itu, untuk mengembangkan atau meningkat bisnis bisa dimulai dari meningkatkan omset.
Beberapa tips yang bisa Anda coba untuk meningkatkan omset adalah sebagai berikut:
1. Mengutamakan Kualitas Produk
Dengan memperhatikan kualitas produk yang Anda jual, maka peluang konsumen untuk melakukan pembelian berulang menjadi lebih besar. Menjual produk dengan kualitas lebih baik dibanding kompetitor juga akan membuat konsumen lain beralih ke Anda.
Semakin banyak pelanggan yang loyal otomatis akan mendongkrak omset bisnis Anda.
2. Meningkatkan atau Memperluas Pemasaran
Setelah memperbaiki kualitas produk yang Anda jual, selanjutnya Anda juga perlu melakukan pemasaran yang bagus demi menarik pelanggan.
Salah satu cara meningkatkan dan memperluas pemasaran misalnya melalui promosi di media sosial, mengiklankan produk, hingga mengikuti bazaar. Omset Anda pun akan semakin besar.
BACA JUGA : Menggali Sumber-Sumber Pendapatan dari Internet
3. Memberikan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan
Tak hanya dari segi produk, kualitas pelayanan juga perlu diperhatikan jika ingin omset Anda meningkat.
Pelayanan yang dimaksud adalah saat Anda melayani konsumen maupun saat pengemasan produk. Kenyamanan dan keamanan yang Anda tawarkan saat konsumen melakukan transaksi juga berpotensi meningkatkan penjualan.
Tak hanya saat penjualan saja, pelayanan Anda setelah konsumen melakukan transaksi juga perlu diperhatikan agar mereka tertarik untuk melakukan pembelian ulang.
Omset adalah salah satu perhitungan yang penting bagi sebuah bisnis. Bagi Anda yang baru saja memulai bisnis, semoga artikel ini bisa membantu Anda memahami apa itu omset, beserta cara menghitung dan meningkatnya, ya. Good luck!