Perencanaan bisnis tentu menjadi langkah awal dalam merancang bisnis yang akan anda jalani, terutama startup. Banyak cara untuk merancang perencanaan ini, salah satunya adalah dengan bisnis model canvas.
Sudah banyak perusahaan yang sukses menerapkan bisnis model canvas ini, salah satunya Amazon. Oleh karena itu, pada artikel kali ini Rumahweb akan membahas business model canvas, contoh, beserta elemen yang harus ada di dalamnya.
Pengertian Bisnis Model Canvas
Bisnis model canvas adalah sebuah strategi pengelolaan bisnis dengan melibatkan desain dan gambar secara sederhana dan mudah dipahami.
Sebagai sebuah alat representasi visual, business model kanvas menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis dengan menunjukkan rancangan garis besar tanpa harus membuat business plan yang rumit.
Diciptakan pada tahun 2005 oleh seorang pengusaha asal Swiss, Alexander Osterwalder, bisnis model canvas ini umumnya digunakan oleh sebuah bisnis yang baru berdiri, atau bisnis startup.
Model bisnis ini menjadi sangat populer di kalangan pegiat startup karena dapat menjelaskan, menggambarkan, menilai, dan mengubah model bisnis untuk menghasilkan kinerja yang lebih optimal.
Tujuan Pembuatan Bisnis Model Canvas
Ada beberapa tujuan pembuatan bisnis model kanvas, berikut di antaranya:
- Mempermudah pemilik bisnis menentukan alur bisnis yang lebih terstruktur, mulai dari yang paling dasar.
- Merangkum perencanaan bisnis dalam konsep yang lebih padat dan jelas.
- Membuat proposal dalam bentuk baru, yang lebih sederhana dan mudah dipahami, untuk mendapatkan investor.
- Media penentu terhadap potensi bisnis yang akan dijalankan.
Baca juga artikel : 4 Ide Bisnis Online yang Bisa Dijalankan dari Rumah
Elemen dalam Bisnis Model Canvas
Untuk mempermudah dalam merancang bisnis model canvas, kami akan menguraikan berbagai elemen yang harus ada dalam kerangka model kanvas. Setidaknya terdapat 9 elemen yang perlu Anda tentukan agar perencanaan bisnis menjadi padat dan komprehensif.
1. Customer Segments
Elemen pertama dalam bisnis model kanvas adalah menentukan target bisnis, atau segmen pasar Anda. Elemen ini bertujuan untuk menentukan siapa yang akan membeli produk atau menggunakan layanan Anda.
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan target pasar business model canvas, yaitu:
- Dimensi segmen konsumen yang akan menentukan target pasar dalam bentuk single atau multi-sided market; dan
- Karakteristik konsumen dalam bentuk usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain sebagainya.
2. Value Proposition
Pada elemen ini, Anda harus menentukan kebutuhan pelanggan yang akan dipenuhi melalui bisnis yang sedang direncanakan. Value proposition ini juga harus mempertimbangkan plus minus solusi yang ditawarkan, jika dibandingkan dengan solusi lainnya.
3. Channels
Channels, atau saluran, merupakan entitas yang digunakan pemilik bisnis untuk membuat value proposition sampai ke target pasar.
Caranya dapat melalui iklan atau melalui influencer di media sosial. Anda harus memastikan untuk memilih channel yang tepat, karena setiap target pasar tentu memiliki channel yang berbeda.
4. Revenue Streams
Elemen bisnis model canvas selanjutnya adalah revenue streams, di mana pemilik bisnis menentukan sumber pendapatan.
Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin agar pendapatan yang diperoleh juga menjadi maksimal. Pemilik bisnis harus memanfaatkan semua peluang yang ada, mulai dari bahan baku, produk, hingga kinerja.
5. Key Resource
Key resource merupakan daftar sumber daya yang direncanakan dalam mengelola suatu bisnis untuk mencapai value proposition. Elemen ini dapat berupa lokasi bisnis, properti atau alat operasional, pekerja, hingga sumber bahan baku.
6. Key Activities
Setelah sumber daya direncanakan, Anda juga harus menentukan aktivitas utama yang berhubungan dengan produktivitas bisnis. Perlu diingat bahwa key activities akan berdampak langsung pada value proposition.
Hal ini berarti, jika key activities tidak terlaksana, maka value proposition yang kompetitif juga tidak bisa diwujudkan.
7. Customer Relationship
Pada elemen ini, yang menjadi fokus utama adalah ikatan dengan pelanggan. Perusahaan perlu mengawasi pelanggan agar tidak berpaling pada kompetitor lain dengan bisnis yang serupa.
Elemen ini akan membantu pebisnis untuk memilih strategi terbaik dalam menggaet pelanggan dan mempertahankannya, sehingga mereka akan terus membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.
8. Key Partnership
Key partnership akan membantu Anda untuk mendirikan bisnis dan mengembangkannya.
Elemen ini adalah sumber daya di luar perusahaan yang bisa membantu operasional berjalan dengan baik. Pastikan Anda memilih mitra yang tepat agar bisnis anda tetap stabil dan berkembang pesat.
9. Cost Structure
Elemen model bisnis canvas terakhir yang akan dibahas adalah struktur pembiayaan bisnis, atau cost structure. Elemen ini bertujuan untuk mengelola biaya secara efisien dan meminimalisir risiko kerugian.
Sejumlah pertanyaan penting yang berkaitan dengan struktur pembiayaan bisnis, di antaranya adalah besaran biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan value, peningkatan bisnis yang dipilih (linear, eksponensial, atau tetap), dan lain sebagainya.
Baca juga artikel : 9 Bisnis Startup Indonesia Paling Besar 2021
Contoh Bisnis Model Canvas
Setelah memperhatikan elemen bisnis modelnya, selanjutnya kami akan mencontohkan bagaimana membuat sebuah bisnis melalui model kanvas.
Pada contoh, kami membuat sebuah bisnis yang bergerak di bidang Food and Beverage, dengan produk berupa Croffle. Maka bisnis model kanvas dapat digambarkan adalah sebagai berikut:
Berikut tadi contoh business model canvas yang membuat perencanaan bisnis Anda menjadi lebih sederhana, namun tetap komprehensif. Dengan menerapkan business model canvas ini diharapkan dapat mempermudah Anda dalam mengelola bisnis baru. Selamat mencoba!