IPv6 adalah generasi terbaru dari IPv4 dengan berbagai perkembangan dan kelebihan di dalamnya. Kali ini, Rumahweb akan menjelaskan tentang apa itu IPv6 serta perbedaan antara IPv6 dan IPv4. Berikut informasi selengkapnya.
Ketika Anda sedang mencari alamat rumah ke suatu daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, hal pertama yang Anda lakukan kemungkinan adalah menanyakan alamat rumah tersebut ke penduduk setempat. Penduduk setempat kemudian akan memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang alamat tersebut, seperti RT dan RW, patokan yang mudah dicari, dan rute termudah yang bisa ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut.
Prinsip yang sama terjadi ketika Anda mengunjungi sebuah website. Alamat domain yang Anda ketik di browser, sebenarnya hanyalah alamat umum yang merujuk kepada IP address server di mana alamat domain yang Anda tuju berada. Alamat domain bisa dianalogikan sebagai nama tuan rumah, dan IP address adalah alamat spesifik yang terdiri dari nomor jalan, RT/RW dan kode pos.
Seperti halnya nomor jalan, IP address server terdiri dari sederet karakter numerik atau angka. Format IP address yang masih digunakan secara luas saat ini adalah IPv4 (Internet Protocol version 4) yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1982. IPv4 menggunakan penomoran kelipatan 32bit yang menghasilkan 4.294.967.296 IP address unik.
Karena keterbatasan jumlah IP address yang tersedia, dikembangkan IPv6 sebagai penerus dari IPv4. Pada artikel blog Rumahweb kali ini, Kami akan mengulas tentang apa itu IPv6, pengertian dan kelebihannya.
Latar Belakang Pengembangan IPv6
Dengan penomoran 32bit, IPv4 memiliki keterbatasan jumlah IP yang bisa dihasilkan yaitu hanya 4.294.967.296 saja. Sementara itu, pengguna internet di seluruh dunia mengalami peningkatan yang terus bertambah secara masif.. Pada waktunya, IP address versi 4 (IPv4) akan habis digunakan sepenuhnya dan manusia membutuhkan protokol baru untuk mengakomodasi kebutuhan akses internet yang terus bertumbuh tanpa batas.
Selain pengguna personal manusia, pertumbuhan pengguna internet di masa depan, salah satunya berasal dari semakin berkembangnya teknologi IoT (Internet of Things), di mana perangkat-perangkat portable di masa depan akan terhubung secara online melalui internet. Semua perangkat IoT masing-masing jelas akan membutuhkan alamat IP.
Atas dasar pertumbuhan kebutuhan akses internet yang semakin tak terelakkan itulah, IPv6 hadir sebagai solusi dari keterbatasan jumlah IP address dari IPv4.
Pengertian
IPv6 adalah protokol internet terbaru dengan ukuran 128 bit yang dikembangkan sebagai penerus dari IPv4 untuk mengakomodasi kebutuhan IP address yang akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. IPv6 pertama kali dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) pada 1998 dan kemudian diratifikasi sebagai standar internet pada tahun 2017. Format IPv6 terdiri dari 8 blok heksadesimal, yang dipisahkan dengan titik dua.
Kelebihan IPv6
IPv6 menawarkan beberapa kelebihan dibanding pendahulunya. Secara garis besar, berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh IPv6:
- Ruang alamat yang lebih sesar
Mengadopsi ukuran 128 bit, IPv6 menawarkan jumlah ruang atau alamat IP yang sangat besar bila dibandingkan dengan IPv4. Secara matematis, IPv6 mampu menghasilkan sekitar 3,4× 1038 IP address unik atau sekitar 3 triliun triliun triliun.
- Multicasting
Multicasting memungkinkan pengiriman data ke grup komputer tujuan secara simultan.
- Lebih aman
IPv6 menerapkan Internet Protocol Security (IPsec) secara default yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan transmisi data.
- Mobilitas
IPv6 menawarkan fitur mobilitas yang memungkinkan seluruh subnet untuk pindah ke titik koneksi router yang baru tanpa memberi nomor baru.
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Berikut poin-poin utama perbedaan IPv4 dan IPv6:
- Kapasitas Alamat IP
- IPv4 menggunakan ruang alamat 32bit yang menghasilkan sekitar 4,2 milyar alamat IP.
- IPv6 menggunakan ruang alamat 128bit yang menghasilkan sekitar 3,4 x 1038 pangkat alamat IP.
- Routing
- Terjadi penurunan performa pada IPv4 seiring dengan bertambahnya tabel routing.
- Tidak terjadi penurunan performa pada IPv6 karena memiliki mekanisme routing yang lebih efisien.
- Keamanan
- Penerapan mekanisme keamanan IPsec merupakan opsi tambahan pada IPv4.
- IPsec merupakan fitur wajib dalam implementasi IPv6.
- Mobilitas
- Dukungan mobilitas yang terbatas pada IPv4 ketika berganti dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
- IPv6 Memiliki mekanisme yang lebih baik untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas tinggi melalui proses roaming yang lebih baik, sehingga performa tetap terjaga.
- Konfigurasi
- IPv4 memerlukan proses konfigurasi manual ketika sebuah host terhubung ke jaringan.
- IPv6 menawarkan fitur stateless auto configuration yang memungkinan dilakukannya konfigurasi secara otomatis ketika sebuah host terhubung ke jaringan.
Mekanisme Transisi IPv6
Proses transisi dari IPv4 ke IPv6 memerlukan beberapa tahapan, yang secara garis besar terdiri dari transisi yang bersifat teknis dan non-teknis. Berikut beberapa tahapan untuk proses transisi ke IPv6:
- Sosialisasi untuk memberikan wawasan dan kesadaran akan pentingnya transisi ke IPv6.
- Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang ada untuk memahami dan menguasai operasional IPv6.
- Melakukan inventarisasi Sumber Daya Perangkat Keras yang ada apakah sudah kompatibel dengan IPv6 atau belum.
- Melakukan ujicoba.
- Apabila proses ujicoba sudah matang, dimulai proses transisi ke IPv6 untuk perangkat-perangkat produksi yang ada.
Kendala Implementasi IPv6
Masih ada beberapa kendala mendasar untuk implementasi IPv6 saat ini, baik dari segi Sumber Daya Manusia serta Sumber Daya Perangkat Lunak dan Perangkat Keras yang ada. Berikut beberapa kendala mendasar untuk implementasi IPv6:
- Masalah kompatibilitas dengan sejumlah perangkat keras yang masih digunakan saat ini. Beberapa perangkat keras, terutama untuk tipe lama, belum mendukung IPv6.
- Beberapa perangkat lunak (baik desktop maupun web) yang digunakan secara luas oleh banyak pengguna, masih dikembangkan dengan menggunakan spesifikasi IPv4.
- Sebagian engineer dan pakar dalam dunia IT masih beranggapan bahwa untuk saat ini belum cukup urgen untuk melakukan transisi ke IPv6.
- Masih ada standar operasional IPv6 yang belum sepenuhnya selesai dan disepakati bersama.
Dukungan IPv6 di Rumahweb
Layanan Shared hosting di Rumahweb telah mendukung IPv6 yang detailnya bisa Anda lihat melalui cPanel pada menu Zone Editor. Meski demikian, di Rumahweb, IPv6 belum dapat menjadi IP utama untuk website Anda.
Sedangkan bagi Anda yang memesan domain saja lalu ingin mengarahkan domain menggunakan IPv6, Anda bisa membuat AAAA record melalui halaman Clientzone.
Kesimpulan
IPv6 adalah protokol internet terbaru yang menawarkan peningkatan fitur dan keunggulan sebagai solusi dari limitasi yang ada di dalam IPv4. Dengan kehadiran IPv6, perkembangan teknologi informasi yang semakin masif bisa difasilitasi dengan baik, sehingga inovasi-inovasi bisa lahir untuk kemajuan kehidupan manusia.