Selain membawa kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi, Revolusi Industri 4.0 juga memicu terjadinya perubahan sosial yang cukup signifikan. Manusia lebih banyak berinteraksi secara tidak langsung melalui media sosial. Melalui media sosial bermunculan selebriti atau public figure dadakan, yang kemudian dikenal dengan nama Influencer.
Mengenal Influencer
Influencer adalah orang-orang yang eksis, populer dan kemudian memiliki jaringan pertemanan atau pengikut (follower) dalam jumlah yang banyak di media sosial, sehingga mampu menggiring opini audience.
Influencer bisa lahir dari mana saja dan dari latar belakang sosial apapun. Instagram, Youtube, Twitter dan Facebook adalah media sosial mainstream yang telah melahirkan banyak influencer. Belakangan, TikTok juga memiliki trend untuk menjadi media sosial selanjutnya, yang akan melahirkan influencer-influencer baru.
Jasa Endorsement
Dengan banyaknya jumlah pengikut, para influencer mengambil kesempatan dengan membuka jasa endorsement melalui halaman media sosial mereka. Para penjual memberikan sampel produk untuk ditampilkan di halaman media sosial influencer, kemudian membayar sejumlah biaya.
Secara sederhananya, endorsement adalah periklanan dengan memanfaatkan popularitas profil seseorang di media sosial (yang disebut influencer).
Perlukah Bekerjasama Dengan Influencer?
Setiap influencer memiliki target audience masing-masing. Influencer A mungkin memiliki audience remaja usia sekolah, influencer B memiliki audience dewasa, influencer C memiliki audience khusus perempuan, dan seterusnya.
Jika melihat trend saat ini, jasa endorsement melalui influencer tampaknya sedang naik daun. Apabila Anda memiliki produk yang sangat spesifik, bekerjasama dengan influencer bisa menjadi alternatif pemasaran yang layak dicoba.
Tips Pemasaran Melalui Influencer
Ada beberapa tips dasar yang bisa Anda ikuti apabila ingin memakai jasa endorsement dari influencer. Berikut beberapa tips yang berhasil Rumahweb susun :
1. Jumlah Pengikut
Pastikan influencer yang ingin Anda ajak bekerjasama, memiliki jumlah pengikut yang banyak untuk dipengaruhi.
2. Target Audience
Apabila Anda menjual produk kecantikan misalnya, pastikan influencer yang Anda ajak kerjasama adalah influencer dengan target audience perempuan. Kesalahan memilih influencer berpotensi membuat pemasaran gagal.
3. Aspek Formal
Pastikan influencer yang ingin Anda ajak kerjasama sudah memiliki format yang jelas tentang hitam di atas putih dari perjanjian kerjasama yang dilakukan. Jangan sampai Anda tertipu.
4. Negosiasi
Lakukan negosiasi terkait biaya, apabila dimungkinkan.
5. Relasi Jangka Panjang
Apabila Anda puas dengan performa seorang influencer, bangun relasi yang positif supaya terjalin simbiosis mutualisme yang ajeg, seling menguntungkan dan berkembang bersama.
Penutup
Influencer adalah fenomena baru dalam dinamika kehidupan sosial di era Revolusi Industri 4.0. Sebagai seorang pebisnis, sudah sepantasnya Anda mampu beradaptasi, menjadi luwes dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada.
Apabila dipertimbangkan dengan matang, Anda bisa menjadikan influencer sebagai pemasaran produk yang efektif.