Pengguna media sosial mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah FOMO. Singkatnya, FOMO adalah istilah yang merujuk pada perilaku seseorang yang takut ketinggalan tren. Biasanya, orang yang “mengidap” FOMO akan khawatir saat jauh dari gadget atau media sosial.
Bagi para marketer, FOMO kerap dimanfaatkan menjadi sebuah strategi marketing bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan dalam waktu singkat. Mereka akan memanfaatkan orang yang memiliki perilaku FOMO sebagai target market dari produk yang dijual.
Lalu, apa sebenarnya penjelasan lengkap dari FOMO? Serta apa saja dampak buruk dari perilaku FOMO? Mari simak ulasan lengkap dari Rumahweb Indonesia pada artikel berikut ini!
Pengertian FOMO
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Hal ini merupakan bentuk perilaku seseorang yang merasa khawatir atau takut ketinggalan tren yang sedang diperbincangkan. FOMO seringkali dikaitkan dengan berbagai hal, salah satunya dalam bidang strategi marketing.
Perilaku FOMO adalah sasaran empuk bagi marketer untuk menciptakan produk yang menjadi tren di pasaran, agar orang akan berbondong-bondong membeli produk tersebut karena tidak ingin ketinggalan tren.
Berikut contoh mudah untuk memahami perilaku FOMO adalah seperti berikut ini:
“Brand A mengeluarkan sebuah produk yang sedang diskon besar-besaran dalam periode yang terbatas. Produk tersebut menjadi tren dan hampir semua orang yang Anda lihat di media sosial ternyata tengah membicarakan produk tersebut.
Kemudian Anda menjadi khawatir jika tidak membeli atau memiliki produk tersebut maka akan dicap ketinggalan tren. Sehingga pada akhirnya Anda membeli produk tersebut bukan berdasarkan kebutuhan.”
Apakah Anda pernah merasakan atau melakukan hal seperti contoh di atas? Jika iya, maka besar kemungkinan Anda “mengidap” FOMO, yang menjadi sasaran empuk marketer di luar sana.
Strategi FOMO adalah hal yang sering digunakan oleh para marketer saat ini, karena bisa mendorong penjualan dengan cukup signifikan dalam waktu sekejap.
Apabila dibiarkan, perilaku FOMO ini akan berdampak serius pada kesehatan mental! Berikut adalah dampak buruk dari FOMO yang bisa Anda cegah sebelum terlambat!
Dampak Buruk dari FOMO
Pada kenyataannya, banyak dampak buruk yang ditimbulkan dari perilaku FOMO yang sedang dialami, dan setiap orang bisa terkena dampak yang berbeda-beda. Ini dia beberapa dampak buruk dari FOMO:
1. Gangguan Kesehatan Mental
Dampak buruk yang akan terasa dari perilaku FOMO adalah saat semakin sering seseorang bermain media sosial, dan semakin besar juga rasa ketakutan yang muncul.
Kekhawatiran berlebihan akan berdampak buruk pada pola tidur hingga kegiatan sehari-hari, yang bisa memicu berbagai penyakit berbahaya lainnya.
2. Berpengaruh Buruk pada Hubungan Sosial
Efek negatif lain dari perilaku FOMO adalah akan memperburuk hubungan sosial, baik di dunia maya maupun kehidupan nyata.
Tidak adanya batasan dalam media sosial membuat seseorang berpotensi untuk menyakiti perasaan orang lain, dan membuat dirinya terlihat buruk di dunia maya. Perilaku ini juga bisa merembet ke kehidupan nyata.
3. Finansial yang Terganggu
Dampak buruk ketiga dari perilaku FOMO adalah keadaan finansial yang akan terganggu, apabila terus mengikuti tren yang sedang dibicarakan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk dapat bijak dalam menggunakan uang sehingga tidak mengganggu kemampuan finansial.
4. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Efek buruk terakhir dari FOMO adalah bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang, karena tidak bisa mengikuti sebuah tren. Hal ini bisa dicegah dengan cara memilah mana tren yang baik dan yang buruk.
Strategi Menghindari FOMO
Setelah mengetahui dampak buruk FOMO, tidak ada salahnya jika Anda harus mengetahui cara yang bisa dilakukan untuk menghindari FOMO, seperti berikut:
1. Mengurangi Screen Time
Lebih disiplin dalam pengaturan waktu penggunaan gadget, atau screen time, ternyata cukup ampuh untuk menghindari perilaku FOMO.
Selain itu, hal yang perlu Anda perhatikan dalam menghindari perilaku FOMO adalah melakukan filter pada informasi apa yang Anda tangkap di internet dan berpikir berulang kali sebelum melakukan sesuatu.
2. Lebih Fokus pada Kehidupan Dunia Nyata
Strategi selanjutnya untuk menghindari perilaku FOMO adalah dengan bertemu dan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bersosialisasi di kehidupan nyata. Perbanyak kegiatan “quality time” bersama keluarga, pasangan, atau teman, daripada fokus pada hal yang terjadi di media sosial.
3. Menghargai Diri Sendiri
Cara terakhir untuk menghindari FOMO adalah menghargai diri sendiri dan paham jika diri Anda itu sangatlah berharga. Jangan lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri, atau biasa disebut dengan istilah “me time” sesekali, untuk bisa lebih mencintai diri sendiri.
Perbedaan JOMO dan FOMO
Setelah mengetahui tentang FOMO, saatnya Anda juga tahu tentang istilah JOMO (Joy of Missing Out). Kebalikan dari FOMO, JOMO adalah perilaku acuh pada tren yang sedang diperbincangkan.
Orang dengan perilaku JOMO biasanya sudah merasa cukup dengan kehidupannya saat ini, dan merasa tidak perlu untuk mengikuti hal-hal yang sedang trending.
Perilaku JOMO membuat seseorang akan menjadi lebih fokus pada hal yang disenangi, sehingga memprioritaskan semua waktu, tenaga, dan materi, pada hal yang dianggap sebagai prioritas.
Kesimpulan
Fenomena FOMO dan JOMO menjadi hal yang lumrah di era masyarakat digital seperti saat ini. Untuk menghindari perilaku FOMO, ada baiknya jika Anda membatasi waktu di dunia maya dan menggunakan media sosial sesuai porsinya.
Demikian ulasan mengenai FOMO dari Rumahweb Indonesia, semoga bermanfaat!