Canonical Duplicate atau disebut juga duplikat kanonik, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan duplikasi URL pada website. Duplikat kanonik dianggap menjadi salah satu masalah, sehingga Anda disarankan untuk segera melakukan perbaikan. Dalam artikel ini, kami akan berbagi cara untuk memperbaiki ‘Duplikat Kanonik’ pada Google Search.
Ketika Anda mengubah URL pada halaman yang sudah diindeks sebelumnya, mesin pencari mungkin menganggapnya sebagai duplikat kanonik saat melakukan proses pengindeksan ulang. Biasanya, pesan error yang muncul adalah duplicate, Google chose different canonical than user dan Duplicate without user-selected canonical.
Situasi ini dianggap kurang baik oleh mesin pencari karena menunjukkan ketidakonsistenan. Namun, Anda dapat melakukan perbaikan agar halaman tersebut tidak lagi dianggap sebagai duplikat kanonik.
Apa Itu Kanonik?
Canonical atau kanonik adalah atribut dalam tag HTML yang digunakan untuk memberi tahu mesin pencari tentang halaman utama yang ingin di indeks. Tujuannya adalah untuk menghindari kebingungan mesin pencari saat melakukan pengindeksan, terutama ketika terdapat banyak konten yang mirip atau identik.
Berikut adalah contoh penulisan tag kanonik pada website atau blog:
<link rel="canonical" href="https://blog.rumahweb.com/url-halaman/"
Seringkali, karena optimasi atau perubahan konten, kita melakukan perubahan URL yang dapat menyebabkan URL baru dianggap duplikat atau berbeda dari hasil indeks sebelumnya di mesin pencari. Situasi ini dikenal sebagai duplikat kanonik.
Apa itu Duplikat Kanonik?
Duplikat kanonik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana beberapa URL pada sebuah situs memiliki konten yang sama atau sangat mirip. Duplikat kanonik terjadi ketika mesin pencari menemukan beberapa halaman di website Anda memiliki konten serupa, tetapi dengan URL yang berbeda.
Contoh duplikat kanonik bisa terjadi pada website yang menjual sepatu dengan dua URL berbeda, misalnya abcd.com/sepatu-hitam
dan abcd.com/sepatu-hitam?promo=2024
. Keduanya menampilkan konten yang sama, namun salah satu URL memiliki informasi tambahan, seperti promo 2024.
Dalam kasus ini, Google mungkin bingung menentukan URL mana yang seharusnya ditampilkan di hasil pencarian. Untuk mengatasi masalah duplikat kanonik, Anda bisa menetapkan URL “abcd.com/sepatu-hitam” sebagai halaman utama. Dengan demikian, Google hanya akan memilih canonical sesuai yang Anda pilih untuk memudahkan pengunjung menemukan produk sepatu tersebut.
Dari riset yang kami lakukan, Google membagi duplikat kanonik menjadi 2 bagian, yaitu:
Duplicate without user-selected canonical
Duplicate without user-selected canonical adalah istilah yang digunakan oleh Google, untuk menggambarkan situasi di mana ada beberapa halaman web dengan konten yang sangat mirip atau identik, tetapi tidak ada tag kanonik yang ditentukan oleh pemilik situs.
Berikut adalah contoh Duplicate without user-selected canonical di Google search.
Error ini biasanya di dominasi dari hasil pencarian artikel yang dilakukan secara langsung di website. Pada CMS WordPress, hasil url pencarian biasanya menggunakan format namadomain/?s=kata_yang_dicari
. Ketika Anda view source pada halaman tersebut, maka Anda tidak akan menemukan tag canonical yang dideklarasikan.
Pada dasarnya, ini bukanlah sebuah kesalahan karena Google tidak menampilkan halaman duplikat. Namun, jika Anda merasa Google telah memilih URL kanonik yang tidak sesuai dengan keinginan Anda, maka Anda bisa menandai secara eksplisit URL kanonik untuk halaman tersebut.
Duplicate, Google chose different canonical than user
Duplicate, Google chose different canonical than user adalah pesan dari Google Search Console yang menunjukkan bahwa Google telah menemukan beberapa halaman dengan konten yang mirip atau identik di situs Anda.
Dalam kasus ini, Google telah memilih URL kanonik (URL utama) yang berbeda dari yang Anda tetapkan sebagai kanonik untuk halaman tersebut.
Ini berarti Google menganggap URL lain lebih relevan atau lebih cocok untuk ditampilkan di hasil pencarian daripada yang ditandai oleh Anda.
Error ini biasanya terjadi karena perubahan URL pada halaman tersebut, sedangkan pada source code website Anda, URL masih mengarah ke alamat yang lama. Berikut adalah contoh kasusnya.
Pada contoh diatas, deklarasi canonical pada category titan adalah /journal/category/titan/
, sedangkan Google memilih canonical /journal/category/email/titan/
.
Dari hasil pengecekan, hal ini disebabkan karena perubahan child category yang kami lakukan sebelumnya dan query di salah satu artikel kami tidak update. Oleh karena itu, kami perlu menyesuaikan canonical URL category tersebut ke URL yang benar, dalam case diatas category yang dipilih oleh Google sudah benar.
Cara Cek Duplikat Kanonik
Dalam melakukan perbaikan duplikat kanonik, Anda dapat melakukan pengecekan dahulu melalui tools Google Search Console. Anda dapat mengikuti langkah berikut:
- Silahkan pergi ke halaman Google Search Console
- Kemudian bisa pergi ke “halaman” pada bagian Penyusunan Indeks, dan bisa klik pada menu “Halaman alternatif dengan tag kanonis yang tepat”
- Pada page “Halaman alternatif dengan tag kanonis yang tepat” tersebut akan ada informasi untuk url mana saja yang diidentifikasi sebagai duplikat.
Cara Mengatasi Duplikat Kanonik
Setelah mengetahui apa itu duplikat kanonik dan cara mengecekannya, selanjutnya Anda perlu melakukan perbaikan sesuai dengan hasil pengecekan. Pada dasarnya, perbaikannya dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari CMS, Plugin hingga skrip yang Anda gunakan.
Namun, kami akan menjelaskan beberapa solusi untuk mengatasi duplikat kanonik pada CMS WordPress. Berikut beberapa referensi yang dapat Anda coba.
1. Menggunakan Redirect 301 pada Halaman Duplikasi
Pada cara pertama, Anda dapat menggunakan fitur redirect 301. Penjelasan singkatnya, redirect 301 adalah pengalihan permanent dari satu URL ke URL lain.
Jadi nantinya, untuk setiap halaman yang terdeteksi duplikasi akan dapat di redirect atau dialihkan ke halaman asli.
Cara ini cukup mudah diterapkan dan sederhana untuk mengatasi kendala Duplikat Kanonik. Anda dapat mempersiapkan pengalihan melalui penyedia hosting website.
2. Menambahkan Canonical Tag
Cara selanjutnya, Anda bisa menambahkan canonical tag (rel=”canonical”) pada halaman duplikat. Tag ini memberitahu mesin pencari bahwa hanya ada satu halaman yang seharusnya dianggap sebagai halaman asli. Contohnya penerapannya seperti berikut:
<link rel="canonical" href="https://www.example.com/halaman-utama">
Penambahan tag canonical sangat penting untuk menghindari kebingungan dan memastikan bahwa pengunjung menemukan informasi yang mereka cari dengan mudah.
Selain itu, menggunakan canonical tag juga dapat meningkatkan peringkat halaman utama website Anda di hasil pencarian.
3. Gunakan URL Secara Konsisten
Untuk cara terakhir, Anda dapat menggunakan URL secara konsisten. Pastikan bahwa semua tautan internal di situs Anda mengarah ke URL kanonik yang Anda pilih.
Konsistensi URL membantu mengurangi kebingungan baik bagi pengunjung maupun mesin pencari seperti Google. Misalnya, jika Anda memiliki halaman produk, pastikan semua tautan ke halaman tersebut menggunakan format URL yang sama setiap kali ditampilkan di situs.
Bagi Anda yang terpaksa melakukan perubahan URL pada artikel atau halamannya, pastikan bahwa link canonical telah di update ke alamat URL yang baru. Hal ini berfungsi untuk memberitahu Google URL yang baru, dan agar Google melakukan update di hasil pencariannya.
Kesimpulan
Duplikat Kanonik adalah kondisi di mana beberapa URL di situs web memiliki konten yang sama atau mirip, yang dapat membingungkan mesin pencari seperti Google dalam menentukan halaman mana yang harus ditampilkan.
Untuk mengatasi masalah ini, pemilik website dapat menggunakan tools seperti Google Search Console untuk mengidentifikasi URL duplikat dan kemudian menerapkan solusi seperti redirect 301, menambahkan tag kanonik, dan memastikan konsistensi URL.
Dengan cara ini, pemilik website dapat memastikan bahwa hanya satu alamat yang muncul pada Google Search, sehingga memudahkan pengunjung menemukan informasi yang mereka cari.
Selain itu, menggunakan Tools SEO juga dapat membantu Anda untuk mengoptimalkan hasil pencarian di Google. Gunakan RankingCoach yang dapat membantu Anda untuk menyusun tugas optimasi, beserta menganalisa hasil pencarian di search engine.
Demikian artikel kami tentang duplikat kanonik di Google Search dan cara memperbaikinya, semoga bermanfaat.