Apakah Anda pernah mengakses situs tertentu, kemudian merasa perangkat yang digunakan tiba-tiba lemot, atau muncul banyak pop-up iklan, bahkan tiba-tiba mengarah ke website lain? Bisa jadi, malware adalah penyebabnya!
Tidak menutup kemungkinan, malware juga dapat mengganggu sistem operasi perangkat, bahkan bertanggung jawab atas data yang hilang atau rusak. Lalu, apa itu malware dan bagaimana cara menghindarinya? Simak penjelasan berikut ini!
Apa itu Malware?
Malicious Software atau malware adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak sistem jaringan komputer atau server tanpa sepengetahuan dan izin dari pemilik atau pengguna perangkat tersebut.
Tentu saja hal ini akan merugikan pemilik server, karena dapat berdampak pada kerusakan sistem komputer, hingga aksi kriminal seperti pencurian data yang dimiliki.
Malware memiliki beberapa metode penyerangan yang digunakan untuk merusak sistem jaringan komputer, seperti melalui lampiran email, aplikasi ilegal, USB Drive yang terinfeksi virus, hingga modus melalui pesan teks.
Mengunduh aplikasi atau mengunjungi situs-situs ilegal juga bisa menjadi penyebab kemunculan malware.
Secara umum, beberapa gejala perangkat yang digunakan terjangkit malware adalah sebagai berikut:
- Pengalihan ke halaman website lain.
- Website menampilkan tampilan konten yang tidak pernah Anda unggah sebelumnya.
- Website tidak dapat tampil dengan maksimal, dan justru menampilkan notifikasi peringatan bahaya dari browser.
Jenis-jenis Malware
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa malware adalah salah satu ancaman yang perlu dihindari. Oleh karena itu, memahami jenis-jenis malware adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya kerusakan sistem jaringan pada perangkat dan juga pencurian data yang dimiliki.
Adapun jenis-jenis malware adalah:
1. Virus
Seperti yang telah kita ketahui bersama, virus merupakan salah satu jenis malware yang dirancang untuk menyerang operasi sistem perangkat. Virus dapat menyebabkan penggunanya kehilangan data pada perangkat yang dimiliki.
Sebagai perangkat lunak yang melekat pada dokumen atau file, virus tidak akan bereaksi jika file atau data tersebut dibuka atau diakses. Biasanya, virus banyak ditemui pada lampiran email. Selain itu, unduhan file aplikasi bajakan yang tersebar di internet juga dapat menjadi tempat virus disembunyikan.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati jika menemukan link atau lampiran yang mencurigakan, karena akan berdampak pada perangkat dan data yang dimiliki.
2. Worm
Jenis malware kedua yang harus diperhatikan adalah worm. Worm adalah salah satu jenis malware yang biasanya menyebar secara mandiri ke perangkat lain melalui jaringan internet atau file yang diunduh, tanpa membutuhkan pemrograman lebih lanjut.
Worm akan aktif dengan menggandakan dirinya setelah data atau file berhasil diunduh, tanpa perlu campur tangan dari pemilik. Jenis malware ini juga dapat menyebabkan kehilangan data pada perangkat yang terinfeksi.
3. Trojan
Trojan adalah jenis malware yang akan merusak data dan sistem jaringan pada perangkat terinfeksi. Berbeda dengan worm dan virus, Trojan dapat dikategorikan sebagai malware yang berbahaya dan membutuhkan perhatian khusus.
Trojan akan menyamar sebagai aplikasi atau software resmi yang tidak mencurigakan, sehingga bisa menipu para penggunanya. Selain itu, trojan juga bisa dengan sendirinya mendapatkan akses lain dari perangkat, dan akan aktif dengan memata-matai data sensitif di perangkat penggunanya.
Bahkan, trojan dapat memodifikasi, menyalin data, memblokir, menghapus, bahkan mengganggu sistem operasi pada perangkat yang digunakan.
4. Ransomware
Ransomware pada malware adalah jenis malware yang biasa digunakan untuk melakukan kejahatan online (cybercriminal), dengan mengunci perangkat terinfeksi, dan memberi ancaman untuk meminta uang tebusan kepada pengguna.
Umumnya Ransomware dapat masuk ke perangkat Anda dengan beberapa cara, misalnya melalui flash drive yang terinfeksi, atau dari situs-situs ilegal. Ransomware dapat ditemui pada email, website, atau bahkan SMS, berupa link atau tautan penipuan.
Dalam beberapa kasus, korban malware ini akan membayar uang tebusan. Selanjutnya, pelaku kejahatan akan mengirimkan kode beserta instruksi untuk mendapatkan kembali data di perangkat tersebut.
Namun, ada juga pelaku yang tidak menindaklanjuti perbuatan mereka dan membawa seluruh dana yang sudah mereka terima bersama dengan perangkat yang sudah dikunci, sehingga data pengguna hilang secara permanen.
Baca juga artikel : Cara Mengatasi Deceptive Site ahead di Google Chrome
5. Spyware
Spyware adalah jenis malware yang dipasang secara diam-diam tanpa sepengetahuan pemilik perangkat. Malware ini biasanya dipasang untuk mengintai data tertentu, bahkan juga dapat mengirimkan data tersebut ke pihak ketiga tanpa persetujuan dan sepengetahuan pemilik data.
Tipe-tipe data yang dikumpulkan oleh malware ini pun beraneka macam misalnya, data dari website yang sering dikunjungi, file yang sering diunduh, email yang diterima dan dikirim, bahkan username dan password media sosial yang dimiliki.
Beberapa orang tidak sadar bahwa perangkatnya terkena spyware, karena biasanya spyware muncul dengan menyamar dengan pop-up notifikasi anti viru, atau pop-up login media sosial.
Oleh karena itu, Anda tidak boleh memberikan izin, atau melakukan login ke akun apapun secara sembarangan, untuk mencegah malware ini masuk ke perangkat yang Anda gunakan.
6. Adware
Adware, atau advertising software, merupakan sebuah iklan yang didistribusikan secara online melalui screen user. Secara kasat mata, terlihat tidak ada sesuatu yang janggal dengan pengertian adware. Namun, Adware merupakan salah satu jenis malware yang dimanfaatkan untuk mencari penghasilan melalui iklan online.
Umumnya, adware muncul sebagai iklan pop-up ketika mengunjungi situs ilegal. Meskipun terkesan tidak berbahaya dan tidak seagresif jenis malware lainnya, namun jenis adware ini perlu diwaspadai karena juga dapat berdampak pada kerusakan data dan keamanan perangkat, karena dapat mengirim malware lain, seperti spyware.
7. Rootkit
Pada daftar terakhir jenis malware adalah rootkit. Rootkit merupakan jenis malware yang juga berbahaya. Malware jenis ini tersembunyi dan dirancang untuk menyembunyikan program atau proses data dari metode deteksi biasa.
Rootkit seringkali melakukan perubahan pada sistem operasi perangkat yang digunakan, kemudian memasang dirinya sebagai modul inti. Hal ini tentu sangat berbahaya terhadap keamanan data dan perangkat Anda, karena Rootkit akan memberikan akses dan kontrol jarak jauh ke komputer atau sistem lainnya.
Contoh Malware
Setelah mengetahui jenis malware yang harus dihindari, selanjutnya Rumahweb memberikan beberapa contoh malware yang ada sering ditemui. Beberapa contoh malware adalah sebagai berikut:
1. AZORult
Daftar pertama dalam contoh malware adalah AZORult, yang bertanggung jawab pada rusak dan hilangnya data dari perangkat yang terinfeksi. Malware ini ditemukan pada tahun 2016, dan dikenal sebagai agen pencuri informasi data internet cookies, history browser, ID dan password banking, bahkan cryptocurrency.
Metode yang biasa digunakan pelaku kejahatan ini adalah melakukan spam email berkedok invoice atau dokumen tagihan pembayaran palsu, yang kemudian mengelabui pemilik perangkat untuk membuka isi dokumen tersebut.
Ketika pemilik perangkat membuka dokumen ini, berarti ia telah mengaktifkan malware AZORult ke dalam perangkat mereka.
2. Backdoor
Backdoor adalah salah satu contoh malware trojan yang berdampak pada pencurian data. Pasalnya, Backdoor merupakan portal yang tidak terlihat dan bekerja dengan cara mengizinkan administrator untuk masuk ke dalam sistem untuk melakukan troubleshooting.
Backdoor sering kali digunakan untuk kejahatan hacking. Seorang hacker bisa saja mendistribusikan malware melalui backdoor yang terpasang pada server web untuk mendapat keuntungan. Jenis malware yang biasa didistribusikan adalah adware dan ransomware.
3. Wabbit
Wabbit merupakan salah satu contoh malware worm yang dapat bersarang pada perangkat dan sulit untuk dikendalikan. Hampir sama seperti malware worm lainnya, Wabbit juga dapat menggandakan diri, kemudian merusak file atau data yang terdapat pada perangkat.
Apabila Anda merasakan komputer yang tiba-tiba melambat dengan drastis dan sering mengalami error, ada kemungkinan bahwa data-data pada perangkat Anda “dimakan” oleh malware ini.
Meskipun demikian, Wabbit dan worm memiliki sebuah perbedaan. Perbedaan di antara kedua malware adalah kemampuan merusak file ketika diprogram secara sengaja oleh penggunanya.
Cara Menghindari Malware
Setelah mempelajari pengertian, jenis, hingga contoh malware, selanjutnya Anda juga harus memahami berbagai langkah untuk menghindari malware. Berikut Rumahweb rangkum cara yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari malware.
1. Mengakses Aplikasi dan Situs Legal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa malware adalah software berbahaya yang seringkali dijumpai pada situs dan aplikasi ilegal.
Dengan mengunjungi situs dan mendownload aplikasi ilegal, sama saja dengan memberikan izin malware untuk mengakses perangkat yang dimiliki. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada data dan sistem jaringan perangkat.
Oleh karena itu, pastikan Anda hanya mendownload aplikasi dari situs atau platform legal, misalnya Play Store, Appstore, dan lainnya.
2. Hindari Link Mencurigakan
Sebagian besar malware dapat aktif ketika Anda mengklik link dan mengunduh dari situs tertentu, atau melalui lampiran dokumen pada email. Tautan yang dilampirkan bisa menjadi penyebab awal hilang dan rusaknya data yang Anda miliki.
Untuk itu, pastikan Anda tidak terburu-buru dalam mengakses atau mengklik suatu link, dan mengidentifikasi link tersebut lebih jauh lagi.
3. Selalu Mengupdate Versi Browser dan Password Akun
Melakukan update pada browser dan password adalah hal yang harus Anda lakukan secara rutin. Pasalnya, web browser yang belum di update akan sangat rentan terhadap serangan malware ketika mengakses website tertentu.
Tak hanya memperbarui versi web browser, Anda juga perlu secara rutin mengganti password akun media sosial, website login, email, bahkan e-banking. Sebagai catatan, gunakan password dengan perpaduan huruf kapital, angka, dan karakter spesial agar tidak mudah dikenali oleh orang lain.
4. Menambahkan Fitur Pendeteksi Malware di Server
Selain tiga hal di atas, Anda juga bisa menambahkan fitur pendeteksi malware. Terdapat beberapa fitur tambahan yang bisa digunakan agar terhindar dari bahaya malware, salah satunya fitur Security360.
Security360 adalah fitur yang diciptakan untuk memindai malware dengan cepat dan mudah. Fitur ini bisa digunakan untuk mengamankan data pada hosting, server, atau website yang Anda miliki, agar terhindar dari malware atau tindakan hacking.
Baca juga artikel: Cara Mengatasi Deceptive Site ahead di Google Chrome
Malware adalah salah satu ancaman yang perlu diperhatikan agar data yang Anda miliki terhindar dari kerusakan dan pencurian data. Pastikan untuk selalu berhati-hati dan teliti setiap mengakses sebuah website agar terhindar dari ancaman malware.