Ketika membeli sebuah domain, Anda diharuskan untuk mengisi detail informasi pemilik website, seperti nama, alamat, hingga nomor telepon. Informasi pribadi ini akan disimpan di database WHOIS, dengan tujuan ketika website terindikasi melakukan pelanggaran hukum, maka identitas pemilik website dapat dilacak.
Bagi Anda yang masih awam dengan industri domain, WHOIS adalah layanan internet yang menampilkan informasi sebuah domain, meliputi nama, alamat, nomor telepon, email, dan sebagainya.
Meskipun tujuan pengumpulan detail informasi pemilik domain ini berguna untuk mendeteksi dan melacak pemilik domain jika domain tersebut melakukan pelanggaran hukum, namun karena data ini dapat dilihat oleh semua orang, maka ada kemungkinan data tersebut disalahgunakan. Mulai dari serangan spam sampai pencurian identitas dapat terjadi karena data terekspos di internet. Solusinya, Anda dapat menggunakan layanan WHOIS Protection.
Apa itu WHOIS Protection? WHOIS Protection adalah fitur atau layanan tambahan dari penyedia domain untuk melindungi data pribadi Anda, sehingga hanya pihak berwenang saja yang dapat melihat detail informasi pribadi yang didaftarkan.
Pemberlakuan GDPR
Sejak adanya peraturan GDPR, layanan WHOIS Protection tidak perlu lagi digunakan. Hal ini karena data pribadi yang bersifat sensitif, seperti nama lengkap, alamat, dan nomor telepon tidak dapat dilihat oleh seluruh netizen.
GDPR (Global Data Protection Regulation) atau Regulasi Perlindungan Data Umum adalah serangkaian peraturan yang disahkan oleh Uni Eropa dan mengatur mengenai pengumpulan data dan penggunaan data pribadi oleh pemerintah dan sektor wisata dengan tujuan memperkuat perlindungan data pribadi di seluruh Uni Eropa.
Data-data pribadi yang dikontrol berdasarkan GDPR meliputi informasi dasar seperti nama, nomor identitas, alamat; data web seperti lokasi, alamat IP, cookies, dan RFID (Radio Frequency Identification); data kesehatan dan genetik; data biometrik; data etnis dan ras; opini politik; dan orientasi seksual.
Meskipun GDPR yang dibuat di Uni Eropa, namun peraturan ini juga diberlakukan untuk perusahaan di luar Uni Eropa, termasuk Indonesia, yang bergerak di bidang pengolahan data atau penawaran barang dan jasa.
Baca juga artikel : Privasi Data : Realitas atau Mitos?
Layanan PPMC
Sebagai ganti layanan WHOIS Protection, Rumahweb menyediakan layanan Privacy Protection & Managed Contact (PPMC). Apa fungsi fitur ini dan bagaimana perbedaannya jika tidak menggunakan PPMC?
Pesan atau inkuiri dari pihak luar, misalnya dari calon pelanggan atau pihak yang berminat untuk membeli domain, akan dikirimkan ke Rumahweb Indonesia. Tanpa layanan PPMC, pesan masuk ini secara default akan langsung ditolak. Berbeda jika Anda mengaktifkan layanan PPMC, maka pesan yang masuk akan tetap dilayani melalui portal Domain Data Guard dan selanjutnya diteruskan kepada Anda untuk direspon lebih lanjut atau tidak dihiraukan.
Sederhananya, Layanan PPMC bermanfaat bagi Anda yang tetap ingin membuka kesempatan pihak luar, misalnya orang yang ingin membeli domain, untuk dapat menghubungi Anda. Untuk mengaktifkan layanan ini, Anda cukup membayar Rp10.000/tahun saat melakukan pemesanan domain.
Demikian artikel tentang apa itu whois protection pada domain dari Rumahweb, semoga bermanfaat.