Sebuah perusahaan biasanya sudah memiliki staf marketing atau sales yang bertanggung jawab untuk memasarkan produk. Namun faktanya, untuk memasarkan produk dan menjangkau lebih banyak pembeli, Anda juga dapat mengandalkan konsumen. Istilah ini sering dikenal sebagai advocacy marketing.
Apa itu Advocacy Marketing?
Tanpa disadari, konsumen juga menjadi bagian dari pemasaran. Hal ini dapat terjadi ketika konsumen merekomendasikan produk yang mereka gunakan ke orang lain, baik dari mulut ke mulut, maupun dengan mengunggah review produk di internet. Strategi pemasaran yang mengandalkan konsumen ini yang disebut sebagai advocacy marketing.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Nielsen tahun 2015, sebanyak 83% konsumen memercayai rekomendasi yang diberikan oleh teman atau keluarganya. Kemudian, sebanyak 66% konsumen memercayai rating yang diunggah oleh seseorang secara online.
Kedua hasil riset tersebut membuktikan bahwa dibandingkan dengan direct advertising, orang-orang cenderung lebih percaya dengan rekomendasi yang diberikan oleh keluarga, kerabat, atau orang lain sudah yang lebih dahulu menggunakan produk tersebut.
Strategi advocacy marketing
Terdapat tiga cara yang dapat Anda lakukan untuk menarik konsumen agar melakukan advocacy marketing, di antaranya:
1. Menciptakan Konsistensi
Anda dapat menciptakan konsistensi pada bisnis Anda di berbagai bidang. Misalnya, customer service harus dapat menjawab pertanyaan masuk pada hari yang sama. Produk harus dikirimkan 1-2 hari setelah pesanan terkonfirmasi, stok barang di website harus selalu di-update, dan sebagainya.
Dengan cara ini, konsumen akan merasa bisnis Anda terpercaya dan dapat diandalkan. Dengan meningkatkan rasa kepercayaan ini, kemungkinan konsumen untuk merekomendasikan bisnis Anda akan lebih besar.
2. Berikan Kualitas Terbaik
Umumnya, konsumen akan memiliki ekspektasi tersendiri pada barang yang mereka hendak dapatkan. Ketika konsumen mendapatkan barang yang melebihi nilai ekspektasinya, mereka akan merasa sangat puas dan ingin merekomendasikan produk tersebut ke orang lain.
Oleh karena itu jangan lupa pastikan kembali kualitas produk yang akan dikirimkan.
3. Bangun Brand Narrative
Brand narrative dapat diartikan sebagai narasi atau cerita yang dibangun oleh suatu brand untuk menjelaskan mengenai brand mereka dan apa yang ingin diraih oleh brand tersebut.
Meskipun kualitas dan pelayanan sudah maksimal, namun tanpa brand narrative yang baik, konsumen akan dengan mudah melupakannya. Brand narrative akan membantu konsumen untuk mengingat brand Anda.
Advocacy marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang hampir tidak membutuhkan biaya, karena Anda cukup menginvestasikan pada kualitas produk dan pelayanan. Pelanggan yang puas dengan produk dan pelayanan Anda akan dengan senang hati merekomendasikannya ke teman atau keluarga mereka.
Itu tadi pembahasan tentang advocacy marketing strategy dari Rumahweb, semoga bermanfaat.