Scammer adalah sebutan bagi pelaku penipuan online yang berusaha mengelabui korban untuk mendapatkan uang, data pribadi, atau akses ke akun penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Scammer, bagaimana cara kerja mereka, serta langkah-langkah efektif untuk menghindari dan mengatasinya.
Kejahatan dunia siber semakin marak beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi, yang hingga saat ini menjadi momok bagi semua orang. Sistem yang serba online tidak luput dari rencana kejahatan siber seperti scam, sehingga membuat orang lain menjadi rugi.
Aksi kejahatan scam sering kali dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisir untuk menggiring dan meyakini para korban untuk melakukan suatu tindakan seperti transaksi keuangan.
Hingga artikel ini dibuat, kejahatan dunia siber seperti Scamming masih sangat tinggi dengan menyasar target yang tidak memiliki pemahaman dasar tentang keamanan. Pelaku kejahatan scam memiliki panggilan scammer, orang-orang yang memiliki resource yang cukup untuk melakukan aksi penipuannya.
Pada artikel ini, kami akan membongkar tentang apa itu scammer, cara kerja hingga ciri-ciri seorang scammer. Anda wajib membaca ulasan ini hingga selesai agar tidak menjadi salah satu korbannya!
Apa itu Scammer?
Scammer adalah julukan atau panggilan dunia maya bagi pelaku kejahatan scam. Sementara itu, scam adalah aktivitas kejahatan transaksional yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan mengelabui korban untuk mencari keuntungan dengan cara menipu dan manipulasi.
Scammer lebih sering menyerang dengan cara random atau lempar umpan, sehingga memungkinkan mendapatkan korban lebih banyak. Tujuan utama seorang scammer adalah untuk mengeksploitasi ketidakpahaman atau kepercayaan korban demi mendapatkan keuntungan.
Cara kerja scammer dan contohnya
Scammer memiliki beberapa metode kejahatan yang digunakan untuk manipulasi, seperti melalui panggilan telepon, video call, pesan teks atau melalui halaman website palsu.
Jika Anda sedang melakukan transaksi keuangan, pastikan untuk selalu memperhatikan URL yang diakses dan tidak mudah percaya terhadap tombol link yang disediakan. Scammer sangat lihai, mereka dapat membuat suatu konten yang sangat mirip dengan aslinya.
Berikut adalah beberapa cara umum bagaimana scammer bekerja:
1. Penyamaran
Scammers sering menyamar sebagai individu atau organisasi terpercaya seperti bank, layanan pemerintah, atau perusahaan terkenal. Mereka menggunakan email, telepon, atau pesan teks untuk menghubungi korban.
2. Situasi Mendesak
Mereka menciptakan rasa urgensi dengan menyatakan bahwa ada masalah mendesak yang perlu diatasi, misalnya, “akun Anda akan ditutup” atau “Anda telah memenangkan hadiah, tetapi perlu segera mengklaimnya.”
3. Penggunaan Teknologi
Scammers sering memanfaatkan teknologi untuk menipu, contohnya phishing dan spoofing. Kedua teknik ini biasanya untuk mengelabui korban dengan email palsu untuk mencuri informasi data pribadi dan melalui nomor telepon dengan meyakinkan korban bahwa mereka merupakan representasi dari organisasi/lembaga yang sah.
4. Manipulasi Emosional
Selain dengan cara diatas, para scammer juga sering menggunakan manipulasi emosional dengan mencoba membuat korban merasa takut, bersalah, atau tertekan, sehingga korban lebih cenderung mengikuti instruksi mereka. Dalam hal ini, seperti contoh scammer mengaku sebagai pihak kepolisian yang telah menahan salah satu keluarga korban dengan alasan penemuan narkoba dan setelah itu meminta sejumlah uang untuk dibebaskan sebagai jalur damai.
5. Permintaan Data Pribadi
Scammers akan meminta informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial, atau informasi login. Mereka sering kali akan berusaha meyakinkan korban bahwa mereka membutuhkannya untuk “verifikasi” layanan.
6. Pembayaran dalam Bentuk yang Sulit Dilacak
Banyak scammers meminta pembayaran melalui metode yang sulit dilacak, seperti kartu hadiah, cryptocurrency dan melalui pembayaran proxy agar sulit di lacak dan mengembalikannya.
Dengan beberapa cara yang kami sampaikan diatas, Anda perlu lebih mewaspadainya agar tidak menjadi salah satu korbannya.
Ciri-ciri scammer
Setelah mengetahui apa itu scammer, selanjutnya akan kami bahas beberapa ciri scammer. Tidak mudah untuk membedakan mana produk asli dan palsu jika Anda tidak pernah melakukan riset terlebih dulu.
Sama halnya dengan scammer, akan sulit untuk membedakan jika tidak teliti. Namun demikian, scammer lebih sering memberikan iming-iming hadiah atau nilai keuntungan yang lebih besar daripada umumnya.
Kami akan memberikan beberapa klasifikasi scammer yang sampai sekarang masih sering dijumpai.
1. Jaminan keuntungan lebih banyak
Scammer lebih sering memberikan iming-iming tentang keuntungan dari produk dan layanannya daripada di tempat lain dengan keuntungan yang tidak masuk diakal sehat.
2. Meminta uang dan informasi pribadi
Bagian ini lebih sering para scammer membuat program khusus dengan iming-iming pinjaman dana (paylater), dengan meminta data korban dan meminta deposit sejumlah uang jika ingin mengajukan pinjaman dana agar pinjaman yang diberikan bisa lebih maksimal.
3. Menekan korban karena waktu
Scammer selalu berusaha menekan para korban dengan alasan bantuan dana atau hadiah yang dihibahkan akan dibatalkan jika melewati batasan waktu tertentu sambil terus mempengaruhi korban untuk melakukan langkah-langkah yang mereka instruksikan melalui telepon. Kejahatan seperti ini juga sering terjadi melalui situs web dan media email.
4. Mengaku sebagai orang berpengaruh
Kejahatan scammer selanjutnya dengan mengaku-ngaku sebagai orang berpengaruh atau memiliki kenalan orang tertentu yang sedang dicari para korban. Dengan harapan, para korban dapat menyelesaikan urusan pribadi mereka melalui jalur orang dalam dan mengirimkan sejumlah uang dengan nominal yang lebih tinggi tanpa mempertimbangkannya.
5. Iming-iming kerjaan dengan penghasilan fantastis
Ciri-ciri scammer berikutnya dengan melakukan penipuan online atau verbal dengan mengaku sebagai agen tertentu. Para korban akan diminta memberikan data pribadinya untuk keperluan administrasi. Lebih parahnya lagi jika mengaku akan mendapatkan penghasilan yang cukup besar sebagai karyawan magang atau karyawan baru.
6. Alamat web atau URL di samarkan (Typosquatting)
Penipuan selanjutnya dengan melakukan penyamaran pada alamat website atau link web yang menyerupai aslinya. Contohnya adalah rumahweb.com menjadi runahweb.com atau rumahvveb.com. Untuk beberapa orang yang tidak teliti, mereka akan percaya dengan link tersebut dan melakukan proses transaksi.
Tips terhindar dari scammer
Cara terhindar dari scammer atau penipuan online yaitu dengan melakukan pengecekan ulang dan validasi informasi yang diterima. Harus memiliki tingkat kewaspadaan dan tentunya memiliki pengetahuan tentang scammer.
Berikut kami akan memberikan beberapa tips untuk menghindari para scammer.
1. Jangan mudah percaya dengan janji
Apabila ada penawaran dari suatu produk yang tidak wajar seperti nominal hadiah yang terlalu tinggi, sebaiknya untuk menghentikannya. Terkadang para scammer memiliki kelompok dengan akun bodong untuk menekan para korban agar melanjutkan transaksi dengan alasan bahwa itu benar alias bukan penipuan.
2. Kenali Ciri-ciri scammer
Memiliki pemahaman dasar tentang hal ini adalah kunci penting agar terhindar dari modus scammer. Anda bisa membaca ulasan kami sebelumnya tentang ciri-ciri scammer.
3. Jangan klik sembarang tautan
Dengan tidak mengklik link/url dari suatu pesan digital seperti email, sms dan media sosial, akan sangat membantu Anda untuk terhindar dari kejahatan para scammer. Link yang dilampirkan dalam kolom chat, biasanya akan disamarkan untuk dialihkan ke situs berbahaya yang memuat permintaan informasi data pribadi termasuk user dan password.
4. Jangan menerima panggilan digital
Panggilan digital saat ini bisa berupa telepon sosial media (WA, FB, IG dll)atau video call. Saat ini banyak teknologi deep face untuk memanipulasi wajah para scammer dan mengaku sebagai orang terkenal untuk mengelabui korbannya.
5. Periksa ulasan dan reputasi
Saat ini banyak aplikasi yang dapat membantu Anda untuk mencari informasi terkait apakah yang bersangkutan adalah scammer atau bukan. Contohnya aplikasi Get Contact yang menampilkan tagging dari nomor telp yang menghubungi Anda, atau melalui website cekrekening.id untuk melihat nomor rekening Bank seseorang apakah bermasalah atau tidak. Google maps juga membantu ketika Anda ditujukan ke alamat tertentu, sehingga bisa melihat rating dan ulasan yang diberikan orang lain.
6. Hindari permintaan uang mendadak
Para scammer biasanya akan berpura-pura menjadi salah satu keluarga korban dan meminta sejumlah uang untuk biaya tebusan suatu peristiwa yang tidak diketahui si korban. Jika Anda menerima pesan tersebut, diharapkan untuk melakukan validasi terlebih dulu apakah benar scammer adalah salah satu keluarga/kerabat.
7. Menggunakan aplikasi keamanan
Aplikasi keamanan saat ini sudah banyak dan dilengkapi fitur anti scam, phishing dan spam. Dengan menggunakan tambahan aplikasi ini, meminimalkan Anda menjadi korban penipuan para scammer.
9. Bertanya ke orang sekitar yang lebih mengerti
Scammer bisa berpura-pura menjadi orang atau organisasi tertentu yang berhubungan dengan korban. Jika Anda ragu-ragu dengan informasi yang didapatkan, alangkah baiknya untuk konsultasi dengan orang sekitar yang mungkin saja sudah mengetahui modus kejahatan tersebut.
10. Perbarui pengetahuan tentang kejahatan siber
Cara terbaik berikutnya yaitu dengan belajar dan memahami apa itu kejahatan siber dan cara mengatasinya. Dengan mengupdate pengetahuan, Anda jadi siap untuk mengatasi semua hal yang tidak wajar tersebut.
Media sosial saat ini sudah memiliki beragam forum keamanan yang bisa Anda gabung untuk pelajari ilmu yang mereka share, gunakan manfaat tersebut untuk membentengi diri sendiri dari kejahatan siber.
Demikian artikel kami tentang apa itu scammer hingga beberapa tips agar terhindar dari scammer. Semoga bermanfaat.