User Generated Content atau yang disingkat menjadi UGC adalah konten yang berasal dari pengguna. Dalam dunia bisnis, UGC menjadi terobosan baru untuk membuat calon pelanggan tertarik membeli atau menggunakan suatu produk/jasa.
Salah satu hal yang mendasarinya adalah karena konten dari pengguna banyak dianggap lebih berpengaruh terhadap keputusan pembeli jika dibandingkan dengan konten hard selling biasa.
Dalam artikel kali ini, Rumahweb Indonesia sudah merangkum berbagai informasi penting terkait UGC. Yuk, simak artikel di bawah ini hingga selesai!
Apa Itu User Generated Content
User Generated Content adalah konten yang dibuat oleh pengguna suatu brand tanpa memperoleh bayaran. UGC berbeda dengan konten promosi atau endorse. Hal ini karena jika konten endorse atau promosi, endorser akan menerima bayaran dari brand.
Ada berbagai jenis konten yang termasuk dalam User Generated Content, misalnya, konten review, feedback, studi kasus, maupun postingan di media sosial.
Di era media sosial seperti saat ini, konten UGC banyak ditemukan dan menjadi strategi pemasaran yang cukup efektif.
Alasan utama di balik efektivitas konten User Generated Content adalah karena konten UGC terkesan memiliki sifat lebih natural dibanding konten promosi atau endorse. Kreator UGC juga dianggap lebih terpercaya karena biasanya memberikan ulasan jujur, berdasarkan pengalaman pribadi.
BACA JUGA: Apa itu Brand Awareness dan Cara Meningkatkannya
Fungsi User Generated Content
Konten UGC tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan promosi produk atau barang saja. Beberapa fungsi User Generated Content adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Brand Loyalty
Fungsi pertama dari User Generated Content adalah meningkatkan brand loyalty. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, konten UGC adalah konten buatan pengguna.
Hal ini berarti pengguna secara tidak langsung terlibat dalam proses branding dan pemasaran. Dengan begitu, loyalitas pembeli dapat terbangun.
2. Membuat Konten yang Autentik dan Natural
Karena merupakan buatan pengguna, UGC otomatis termasuk konten yang autentik dan natural. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan, karena konten dibuat berdasarkan pengalaman nyata.
Jenis konten ini tentu dapat bermanfaat dalam membangun kepercayaan konsumen serta kredibilitas sebuah merek.
3. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Terhadap Brand
Fungsi lain dari User Generated Content adalah meningkatkan kepercayaan pelanggan. Konten yang berasal dari pengguna kebanyakan adalah berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
Dengan demikian, tidak ada kesan dibuat-buat, yang akan membantu konsumen semakin percaya terhadap brand tersebut.
4. Memengaruhi Keputusan Calon Pembeli
Kepercayaan yang meningkat akan otomatis memengaruhi keputusan pembeli. Apalagi, jika konten yang dibuat berdasarkan pengalaman positif terkait produk maupun layanan yang digunakan.
Calon pelanggan jadi punya alasan kuat untuk ikut menggunakan produk atau layanan tersebut.
5. Mengurangi Biaya Promosi
Fungsi terakhir dari User Generated Content adalah membantu perusahaan mengurangi cost atau anggaran pemasaran. Hal ini karena konten UGC berasal dari pengguna tanpa bayaran apapun. Meski didapatkan secara gratis, konten ini dapat dijadikan strategi pemasaran yang cukup efektif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan User Generated Content, perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensi kampanye pemasaran.
BACA JUGA: Apa itu Content Creator? Jenis, Tugas, dan Gajinya
Manfaat User Generated Content untuk Bisnis
Setelah mengetahui tentang fungsi-fungsi UGC, pada bagian ini akan dibahas tentang manfaatnya untuk bisnis. Dari segi bisnis, beberapa manfaat User Generated Content adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Brand Awareness
Salah satu manfaat User Generated Content adalah membantu bisnis meningkatkan brand awareness. Brand awareness dapat diukur dari sejauh mana brand dikenali konsumen.
Sebetulnya, butuh waktu dan proses yang cukup panjang untuk dapat membangun brand awareness. Konten UGC adalah salah satu cara meningkatkan brand awareness lewat ulasan positif dari pelanggan secara terus-menerus.
2. Meningkatkan Traffic Organik
Dalam konten UGC biasanya akan disebutkan nama brand yang digunakan. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan traffic organik dari sebuah brand.
Bayangkan jika kreator UGC adalah seorang publik figur dengan jumlah pengikut yang tinggi. Akan ada banyak audiens yang penasaran dan mengunjungi akun media sosial brand. Tentu saja hal ini otomatis akan meningkatkan traffic organik brand tersebut.
3. Memperkuat Digital Presence
Digital presence atau kehadiran online merupakan hal yang penting dimiliki oleh sebuah bisnis. Brand dengan digital presence yang kuat, otomatis akan dikenal publik secara luas.
Manfaat lain UGC adalah untuk memperkuat digital presence tersebut. Semakin sering brand dibicarakan, semakin kuat digital presence-nya.
Contoh User Generated Content dalam Bisnis
Ada berbagai contoh brand global maupun lokal yang memanfaatkan konten UGC untuk branding. Contoh User Generated Content adalah sebagai berikut:
1. Carasun
Review dan testimoni merupakan bentuk UGC yang sering dimanfaatkan oleh sebuah brand, salah satunya Carasun.
Carasun adalah brand skincare asal Indonesia yang kerap mengunggah review positif pelanggan di feed Instagram. Konten semacam ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk.
2. Canon
Contoh lain dari User Generated Content adalah dari penggunaan hashtag, seperti yang dilakukan Canon Indonesia.
Canon meminta audiensnya untuk mengunggah foto mereka dengan menambahkan hashtag #canonimagingindonesia yang selanjutnya diunggah ulang di Instagram resmi Canon.
3. Jawa Timur Park 3
Contoh terakhir dari User Generated Content adalah tagged foto dan video.
Jawa Timur Park 3 pernah membagikan video yang diunggah oleh salah satu pengunjung. Video tersebut berisi momen saat pengunjungnya berkunjung ke sana. Video UGC ini dapat sekaligus menjadi konten promosi dari Jawa Timur Park 3.
Tips menjalankan UGC
Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan User Generated Content:
Aturan dan Pedoman yang Jelas
Tentukan aturan dan pedoman yang jelas untuk pengguna dalam mengirimkan konten. Pastikan mereka memahami apa yang diizinkan dan apa yang tidak diperbolehkan. Ini harus mencakup masalah seperti konten yang tidak pantas, pelecehan, atau pelanggaran hak cipta.
Moderasi Konten
Selalu lakukan moderasi terhadap UGC. Ini memungkinkan Anda untuk mengawasi konten yang dikirimkan oleh pengguna dan menghapus atau memoderasi konten yang melanggar aturan atau pedoman yang telah ditetapkan.
Verifikasi Akun Pengguna
Meminta pengguna untuk membuat akun atau mendaftar sebelum mereka dapat mengirimkan UGC dapat membantu meminimalkan konten spam atau konten yang melanggar aturan.
Sistem Pelaporan
Sediakan sistem pelaporan yang mudah digunakan oleh pengguna. Hal ini memungkinkan mereka melaporkan konten yang melanggar aturan dengan cepat.
Transparansi Privasi
Pastikan untuk menjelaskan kepada pengguna bagaimana data mereka akan digunakan jika mereka mengirimkan UGC. Kejelasan tentang privasi adalah kunci.
Beri Penghargaan pada Konten Berkualitas
Berikan penghargaan atau pengakuan kepada pengguna yang menghasilkan UGC berkualitas tinggi. Ini dapat memberi insentif kepada pengguna untuk terus berpartisipasi dan menghasilkan konten yang bernilai.
Edukasi Pengguna
Edukasikan pengguna tentang aturan, hak cipta, dan etika dalam membuat UGC. Ini dapat membantu mengurangi pelanggaran yang tidak disengaja.
Monitoring Terus-menerus
Lakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap UGC Anda. Perubahan dalam aturan atau kebijakan mungkin diperlukan seiring dengan perkembangan platform dan komunitas.
Kepatuhan Hukum
Pastikan bahwa UGC Anda mematuhi hukum hak cipta, privasi, dan regulasi lainnya yang berlaku. Konsultasikan dengan ahli hukum jika perlu.
BACA JUGA: Pengertian Promosi dan Penerapan Strategi yang Paling Ampuh
Jadi, dapat disimpulkan bahwa User Generated Content adalah salah satu jenis konten yang bermanfaat bagi suatu bisnis. Karena sekarang Anda telah mengetahui berbagai manfaat UGC, apakah Anda tertarik untuk menerapkannya?