Dalam dunia marketing, tagline adalah salah satu elemen penting yang dapat menarik perhatian calon konsumen. Tak hanya sekadar slogan, tagline juga dapat menjadi identitas merek dan dikenal sebagai ciri khas suatu merek atau brand.
Untuk lebih jelasnya, Rumahweb akan menguraikan apa itu tagline, contoh, hingga cara membuatnya. Silakan disimak!
Apa itu Tagline
Tagline adalah kalimat singkat yang mampu mendeskripsikan brand sehingga mudah diingat dan dikenal oleh audiens. Biasanya, tagline terdiri atas dua hingga tujuh kata yang disusun sedemikian rupa agar menarik.
Tagline adalah salah satu elemen penting untuk branding karena dianggap bisa meningkatkan brand awareness. Hal ini karena tagline mampu mempengaruhi pengambilan keputusan calon konsumen.
Pada umumnya, posisi tagline berada di sisi bawah logo, dan memuat isi pesan yang kuat untuk target audiensnya. Tagline dan logo dianggap sebagai poin utama dalam menunjukkan unique selling point (USP) sebuah bisnis, sehingga ada perbedaan yang jelas antara satu bisnis dengan bisnis lainnya meski produknya sama.
Hal penting lain yang perlu Anda ketahui terkait tagline adalah terkait perbedaannya dengan slogan. Meski serupa, tapi keduanya tak sama. Tagline merepresentasikan brand secara keseluruhan, sedangkan slogan umumnya digunakan sebagai campaign promosi produk tertentu.
Misalnya, ketika Apple memiliki tagline “Think Different”, kemudian slogan salah satu produknya, yakni iPad Air adalah “The power of lightness”. Perbedaannya terlihat, bukan?
Manfaat Tagline
Dari uraian di atas, Anda tentu bisa memahami secara umum manfaat dari tagline. Beberapa manfaat lain dari tagline adalah:
1. Memperkuat Identitas Bisnis
Salah satu manfaat tagline adalah untuk memperkuat identitas sebuah brand. Tagline dianggap mampu mendekatkan brand dengan konsumen. Contohnya, KFC dengan tagline “Jagonya Ayam”.
Tagline ini terbukti mampu memperkuat brand KFC sebagai perusahaan makanan yang memproduksi ayam goreng krispi.
Jadi, ketika seseorang mendengar produk ayam goreng krispi, brand pertama yang muncul di ingatan adalah KFC. Bahkan, ayam goreng krispi di pinggir jalan pun sengaja meniru nama KFC, misalnya BFC, MFC, dan lain sebagainya.
2. Merepresentasikan Visi dan Misi Bisnis
Pemakaian tagline juga menjadi jurus yang tepat untuk merepresentasikan visi dan misi bisnis pada konsumen. Misalnya, Disneyland dengan tagline “The Happiest Place on Earth”.
Dari tagline tersebut, kita bisa mengetahui bahwa Disneyland adalah tempat yang mendatangkan kebahagiaan. Orang-orang yang ke sana akan merasa sangat bahagia dengan beragam wahana, produk, hingga makanan yang ditawarkan.
Tidak mengherankan jika Disneyland menjadi salah satu destinasi wisata impian banyak orang, karena ingin merasakan kebahagiaan tersebut.
3. Pembeda dengan Kompetitor
Memiliki saingan bisnis yang menjual produk yang sama tentu bukanlah hal yang mustahil. Akan selalu ada kompetitor dengan produk yang sama Oleh karena itu, tagline adalah strategi bisnis yang bisa digunakan untuk membedakan brand Anda dengan kompetitor.
Baca juga artikel: Manfaat Website Untuk Bisnis bagi Para Pelaku Usaha
Contoh Tagline
Sebelum mempelajari cara membuat tagline yang menarik, berikut kami rangkum contoh tagline sejumlah perusahaan terkenal di dunia. Mana tahu, berbagai tagline ini bisa jadi inspirasi Anda.
Nama Perusahaan | Tagline |
Disneyland | The Happiest Place on Earth |
Nike | Just Do It |
Samsung | Do What You Can’t |
BMW | The Ultimate Driving Machine |
KFC (Indonesia) | Jagonya Ayam |
McDonald’s | I’m Lovin It |
Adidas | Impossible is Nothing |
Indomie | Indomie Seleraku |
Traveloka | Traveloka Dulu |
Rumahweb | Painless Hosting Solution |
Cara Membuat Tagline yang Menarik
Tentu Anda sudah memahami bahwa tagline adalah elemen penting dalam branding. Oleh karena itu, kalimatnya haruslah semenarik mungkin, karena tidak menutup kemungkinan bahwa keputusan konsumen dalam melakukan pembelian dapat dipengaruhi juga oleh tagline.
Untuk itu, bagi Anda yang ingin menciptakan tagline untuk bisnis yang baru saja dirintis, berikut kami rangkum cara membuatnya agar menarik dan bisa mewakili visi dan misi bisnis Anda:
1. Tentukan Unique Selling Point (USP) Bisnis
Unique selling point (USP) yang dimaksud dalam tagline adalah keunikan yang ditawarkan bisnis Anda kepada audiens atau konsumen.
Anda bisa menentukan USP dari tujuan bisnis, mengapa bisnis Anda lebih baik dari kompetitor, dan bagaimana produk Anda bisa membantu pelanggan. Berdasarkan poin-poin tersebut, selanjutnya Anda bisa membuat tagline yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.
2. Tagline Singkat dan Jelas
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tagline tidak perlu terlalu panjang. Usahakan jumlah kata yang digunakan seminimal mungkin dalam rentang dua sampai tujuh kata.
Susun kalimat agar mudah dipahami dan jangan sampai membingungkan audiens.
3. Sesuaikan dengan Produk yang Dijual
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat tagline adalah menyesuaikannya dengan layanan atau produk yang Anda tawarkan, agar audiens atau konsumen lebih mudah mengenali produk yang ditawarkan.
Misalnya seperti KFC, dengan tagline “Jagonya Ayam”. Dari tagline ini, KFC berusaha menjelaskan bahwa bisnis mereka menjual produk ayam yang terbaik di niche-nya.
4. Kenali Audiens atau Target Konsumen
Selain fokus dengan pembuatan kalimat tagline, mengenali audiens atau target konsumen juga penting dilakukan. Dengan demikian, Anda dapat menyasar target konsumen yang tepat bagi bisnis Anda, dan mengaplikasikannya pada tagline yang akan dibuat.
5. Buat Tagline Sepersuasif Mungkin
Jenis kalimat yang dipakai dalam tagline juga memiliki pengaruh. Buatlah tagline yang bersifat persuasif atau mengajak. Hal ini efektif untuk membuat konsumen ingat dengan produk Anda, termasuk memengaruhi mereka dalam mengambil keputusan pembelian.
6. Brainstorming
Yang dimaksud dengan brainstorming dalam tagline adalah dalam proses penyusunan, libatkan seluruh anggota tim. Tulis semua ide yang muncul, dan dari kumpulan ide tersebut, Anda bisa meramu sebuah tagline yang paling menarik.
Baca juga artikel : Cara Agar Lokasi Usaha Muncul di Google Maps
7. Tidak Melebih-lebihkan
Poin lain yang tak boleh Anda abaikan dalam membuat tagline adalah menunjukkan identitas bisnis secara jujur dan apa adanya. Jangan sampai melebih-lebihkan demi membuat tagline yang menonjol.
Hal ini karena tagline tersebut bisa saja disalahartikan dan membuat audiens berekspektasi terlalu tinggi. Jika ekspektasi mereka tak sesuai dengan kenyataan, maka akan muncul kekecewaan yang tentu saja berdampak buruk pada brand Anda.
8. Hindari Meniru Tagline yang Sudah Ada
Tagline adalah elemen unik yang dapat merepresentasikan sebuah bisnis. Oleh karena itu, Anda tidak meniru apalagi menggunakan tagline brand lain secara terang-terangan, karena orisinalitas bisnis Anda otomatis akan dipertanyakan.
Apalagi, jika tagline tersebut sudah memiliki copyright. Bisa-bisa Anda dikenakan sanksi yang tentunya akan memperburuk citra brand.
9. Menentukan Desain Logo Bisnis
Biasanya, tagline tidak berdiri sendiri. Tagline akan berdampingan dengan logo brand. Bukan tanpa alasan, logo ini berfungsi untuk memperkuat tagline secara visual.
Oleh karena itu, buatlah logo yang seirama, agar tagline tetap lebih menonjol dan tidak membingungkan audiens.
Itulah penjelasan seputar tagline yang dapat membantu Anda dalam mempromosikan bisnis dan meningkatkan brand awareness. Apakah sudah terbayang tagline seperti apa yang cocok dengan bisnis Anda?