Rumahweb Blog
banner artikel - Apa Itu Screening Adalah

Apa Itu Screening? Arti, Fungsi, Jenis, dan Tahapannya

Secara sederhana, arti screening adalah penyaringan. Namun, tahukah Anda apa itu screening dalam konteks rekrutmen karyawan? Dalam konteks rekrutmen, screening adalah salah satu tahapan yang penting dilakukan oleh perusahaan untuk mempermudah proses pencarian kandidat yang paling sesuai.

Prosedur screening perlu dilakukan demi memperoleh karyawan yang berkualitas dan profesional. Karena di dalam proses tersebut terdapat penyaringan ketat serta pengamatan tajam terhadap seluruh calon karyawan yang mendaftar pekerjaan. Proses ini umum dikenal dengan sebutan background check, karena memang, perusahaan memeriksa betul latar belakang para kandidat.

Lalu, apa itu screening, fungsi, jenis, serta bagaimana tahapannya? Semuanya akan diulas lengkap oleh Rumahweb Indonesia dalam artikel berikut!

Apa itu Screening

Jika diterjemahkan dari Bahasa Inggris, screening adalah penyaringan. Istilah screening berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, diubah menjadi kata serapan skrining. Skrining dalam bahasa Indonesia adalah evaluasi yang dilakukan sebagai bagian dari survei atau tes untuk melihat kesesuaian seseorang pada pekerjaan tertentu.

Dalam dunia kerja, khususnya dalam momen perekrutan, screening adalah tahapan yang perlu dilakukan perusahaan untuk menyaring kandidat yang berkualitas dan cocok dengan lowongan pekerjaan.

Proses seleksi paling awal ini dilakukan oleh tim perekrut atau HR dengan melakukan background check alias memeriksa latar belakang calon kandidat. Tim akan mengecek informasi yang ada pada CV atau resume, mulai dari identitas, skill, latar pendidikan, hingga kepribadian yang bersangkutan.

Pindah Hosting ke Rumahweb Gratis

Pada tahap background check tersebut, perusahaan melakukan verifikasi: Apakah para calon karyawan pernah terlibat tindak kriminal? Apakah para kandidat pernah melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang? Dan masih banyak lagi lainnya. Anda pasti tahu bahwa sebetulnya proses ini bisa dilakukan cukup dengan menyerahkan Surat Keterangan Kelakukan Baik (SKKB) dari kepolisian, atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Akan tetapi, demi keakuratan hasil, perusahaan-perusahaan sudah mulai melakukan background check sendiri. Sehingga, dalam praktiknya, calon karyawan tidak hanya mengumpulkan SKCK dan SKKB sebagai salah satu syarat dalam melamar pekerjaan. Namun, perusahaan juga melakukan background check. Inilah yang disebut dengan penyaringan ketat dan pengamatan tajam dalam menyeleksi calon karyawan.

BACA JUGA: Assessment: Pengertian, Jenis dan Tujuannya Bagi Perusahaan

Fungsi Screening

Fungsi screening adalah untuk melakukan seleksi awal terhadap pelamar dalam jumlah besar. Dengan begitu, perekrut dapat lebih fokus memilih kandidat yang memang memiliki kualifikasi atau pengalaman sesuai posisi serta berkompeten.  

Dengan adanya screening, perusahaan juga akan lebih hemat waktu dan biaya, karena tidak perlu memilah satu per satu, atau melakukan tahapan selanjutnya ke semua pelamar. Jadi, hanya pelamar yang tersaring saja yang akan lanjut ke tahap perekrutan berikutnya.

Fungsi lain dari screening adalah menjaga perusahaan tetap aman atau kondusif. Selain dari segi dokumen, perekrut juga akan memastikan bahwa calon karyawan memiliki kepribadian yang baik.

Hal ini dapat diperiksa melalui berbagai cara, misalnya catatan kriminal atau riwayat sosial media. Dengan begitu, perusahaan tetap bisa menjaga reputasi dan menghindari hal berbahaya di tempat kerja yang mungkin terjadi.

BACA JUGA: Waktu-Waktu Terbaik Untuk Posting di Media Sosial

Jenis Screening

Jika Anda seorang pencari kerja, maka Anda juga perlu mengetahui jenis screening yang biasanya dilakukan perekrut. Dengan begitu, Anda bisa mempersiapkan diri agar dapat lolos pada tahapan ini. Jenis-jenis screening adalah sebagai berikut:

1. Screening melalui Telepon

Jenis screening ini dilakukan perekrut dengan melakukan wawancara melalui telepon atau via suara saja. Bagi kandidat, screening seperti ini mungkin tidak terlalu membuat stres.

Di sisi lain, bagi perekrut, screening via telepon memiliki kelemahan, seperti tidak bisa melihat gerakan atau bahasa tubuh kandidat.

2. Screening melalui Video

Jenis berikutnya yang biasa dilakukan oleh perekrut dalam proses screening adalah melalui panggilan video. Perekrut dapat melakukan tatap muka melalui layanan konferensi video atau melalui rekaman video yang memperlihatkan kandidat yang menjawab pertanyaan yang telah dikirimkan sebelumnya.

Screening seperti ini memungkinkan perekrut melihat bahasa tubuh kandidat yang bisa menggambarkan kejujuran, kemampuan berkomunikasi, hingga kepercayaan diri.

3. Screening melalui Kuesioner

Jenis screening satu ini akan lebih menghemat waktu perekrut karena tidak harus berkomunikasi satu per satu dengan kandidat. Perekrut hanya perlu membuat kuesioner yang berisikan sejumlah pertanyaan.

Biasanya kuesioner berisi pertanyaan umum hingga spesifik yang mengarah pada kualifikasi dan kompetensi kandidat terkait posisi yang dilamar.

BACA JUGA: Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Tahapan Screening

Tak hanya bagi orang yang bekerja di bagian HR, tahapan screening juga perlu diketahui oleh para pelamar kerja agar bisa mempersiapkan dokumen dan diri dengan lebih baik lagi. Beberapa tahapan yang dilakukan HR dalam screening adalah:

1. Review CV/Resume dan Cover Letter

Hal pertama yang akan dilakukan perekrut tentu saja melakukan review CV/resume dan cover letter yang dikirim pelamar, baik secara manual maupun melalui sistem. Perekrut akan berfokus pada skill, latar pendidikan, pengalaman kerja yang relevan, performa, hingga prestasi yang telah dicapai pelamar.

Selain itu, perekrut juga akan melakukan review cover letter, karena melalui hal inilah pelamar menunjukkan keunggulannya.

2. Memeriksa Keabsahan Dokumen

Agar terhindar dari pemalsuan dokumen, terutama yang bersangkutan dengan identitas, perekrut juga akan memeriksa keabsahan dokumen. Misalnya mengecek NIK di KTP, nomor ijazah, dan lain sebagainya.

3. Screening melalui Media Sosial

Beberapa tahun terakhir, perekrut juga melakukan screening melalui media sosialnya. Perekrut dapat menilai soft skill pelamar dari bijak atau tidaknya mereka dalam menggunakan media sosial.

Karena itulah, beberapa tahun terakhir, akun media sosial pelamar dilampirkan dalam CV/resume.

4. Screening melalui Telepon, Video, atau Kuesioner

Setelah menyaring kandidat yang sesuai dengan kualifikasi, perekrut akan melakukan screening melalui telepon, video, atau kuesioner. Hal ini untuk memastikan kandidat dapat dihubungi dan bersedia lanjut ke tahap perekrutan berikutnya.

5. Penentuan Kandidat yang Lanjut ke Tahap Perekrutan Selanjutnya

Tahapan terakhir adalah memilih kandidat yang sesuai dengan kualifikasi, berkompeten, dan memiliki latar belakang yang baik atau bersih. Perekrut kemudian memberikan nama-nama para kandidat pada user atau manajer terkait.

Screening adalah sebuah tahapan awal dari proses perekrutan karyawan. Itulah penjelasan mengenai apa itu screening. Semoga para pencari kerja bisa memahami prosesnya, lalu mempersiapkan dokumen dan diri lebih baik lagi. Semangat!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 0 / 5. Vote count: 0

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Hairum Fellayati

Scrolling, Writing and Editing

banner pop up - Pindah Hosting ke Rumahweb