Rumahweb Blog
banner artikel - Pseudocode adalah

Pseudocode: Pengertian, Fungsi, Struktur, hingga Contohnya

Pseudocode adalah salah satu ilmu penting yang perlu Anda pahami ketika sedang mempelajari pemrograman, karena fungsinya yang akan memudahkan penulisan program, membantu memecahkan masalah, dan mempersingkat waktu coding

“Jika Anda tidak dapat menjelaskan suatu hal secara sederhana, artinya Anda belum cukup paham.” itulah kata fisikawan teoretis kelahiran Jerman, Albert Einstein.

Demikian pula pseudocode bekerja, yakni dengan menyajikan kode pemrograman sederhana yang mudah dibaca serta dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun. Dengan demikian orang-orang tidak perlu pusing karena harus berkenalan dengan kode-kode yang rumit. 

Ingin tahu lebih jauh tentang pengertian pseudocode, fungsi, struktur, hingga contohnya? Simak artikel yang telah Rumahweb ulas berikut!

Pengertian Pseudocode

Bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, maka pseudocode adalah kode palsu yang bertujuan agar mudah dibaca oleh manusia, bukan mesin. Pseudocode adalah deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural dari suatu bahasa pemrograman.

Jika dipreteli, maka pseudo memiliki makna imitasi, dan code berarti kode yang dihubungkan dengan perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman atau kode bahasa komputer. Sehingga jika diartikan secara bebas, maka pseudocode adalah tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemrograman.

Pindah Hosting ke Rumahweb Gratis

Kata kunci dalam pseudocode adalah sederhana. Tujuan dibuatnya pseudocode adalah untuk membuat orang-orang merasa bahwa memahami sebuah algoritma ternyata sangatlah mudah.

Oleh karena itu, meski menggunakan struktur bahasa pemrograman, pseudocode tidak mengikuti aturan penulisan di dalam bahasa pemrograman manapun.

Selain itu, elemen-elemen detail yang tidak perlu untuk dipahami manusia dari sebuah algoritma juga biasanya tidak digunakan oleh pseudocode, misalnya seperti deklarasi variabel, kode, maupun subrutin untuk sistem yang spesifik.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pseudocode adalah kode palsu, tiruan, atau imitasi. Sifatnya pun juga hanya menyerupai kode program saja: tidak dapat dimengerti atau dipahami langsung oleh mesin komputer.

Namun, Anda juga bisa membuat kode di pseudocode terbaca oleh suatu bahasa pemrograman, jika Anda mengubah aturan penulisannya menggunakan bahasa C, C#, C++, Golang, Pascal, Java, dan lain sebagainya.

Sampai di sini, dapat disimpulkan bahwa pseudocode adalah suatu bahasa untuk menggambarkan logika secara berurutan dari sebuah program tanpa perlu memahami bahasa pemrogramannya.

Dengan pseudocode, programmer tak perlu memikirkan code atau syntax dari bahasa pemrograman tertentu, tetapi bisa langsung berpikir terhadap suatu permasalahan yang harus segera dipecahkan.

Fungsi Pseudocode

Sebelum membuat makanan, seorang koki harus mengetahui menu apa yang akan dimasak. Sama halnya dengan programmer yang wajib memahami tentang algoritma yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, sebelum membuat program.

Maka dari itu penting bagi seorang programmer agar memiliki susunan pemecahan terhadap suatu masalah.

Sebagaimana telah dibahas di awal, bahwa pseudocode adalah “malaikat penolong” yang bisa membantu Anda memudahkan penulisan serta pemetaan dari sebuah algoritma. Pseudocode memudahkan deteksi kerumitan program yang akan dibuat. Tak hanya itu, pseudocode juga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  1. Alat dokumentasi.
  2. Mempermudah pengguna memahami serta memperjelas cara menyelesaikan masalah.
  3. Membantu pengguna menuliskan sebuah algoritma yang akan dibuat.
  4. Dapat digunakan dengan ringkas dan mudah karena tidak bergantung pada suatu sistem tertentu.

Pseudocode adalah jawaban bagi programmer yang menginginkan kemudahan dalam memahami bahasa pemrograman. Selain itu, prinsip utama dalam sebuah algoritma juga tampak dalam pseudocode yang relatif ringkas dan tidak memiliki ketergantungan dengan sistem tertentu.

Karena pseudocode tidak memiliki suatu standar, maka jangan heran bila sebuah program yang masih berbentuk pseudocode tidak bisa dijalankan. Sederhananya, pseudocode adalah prototipe dari program yang akan dibuat atau dijalankan.

Jika dalam bidang desain sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau dibuat dalam skala massal, maka demikianlah fungsi pseudocode: dipakai dalam perencanaan pengembangan program komputer untuk membuat sketsa atas struktur sebuah program sebelum program yang sebenarnya dibuat atau ditulis.

Struktur Pseudocode 

Pada film atau novel, ada struktur tiga babak, pada struktur gambar film dua dimensi, Anda juga bisa menemukan banyak dari mereka yang belajar menggambar bermodalkan buku Let’s Draw karya Tatsu Maki serta buku-buku How to Draw lainnya.

Artinya, ada banyak karya di dunia ini yang bila dibedah ternyata mengandung struktur di dalamnya, termasuk pseudocode yang secara umum memiliki tiga struktur sebagai berikut:

1. Judul

Judul merupakan roh bagi isi yang dikandungnya. Pseudocode adalah sesuatu yang butuh identifikasi secara jelas, sehingga Anda perlu memberikan judul algoritma. Lazimnya, judul diawali kata Program kemudian diikuti dengan nama dari algoritma yang akan dibuat. Berikut beberapa aturan dalam penulisan judul:

  • Tidak boleh menggunakan spasi, tetapi bisa digantikan underscore(_).
  • Tidak boleh menggunakan angka.
  • Tidak boleh menggunakan istilah yang biasanya jadi keyword bahasa pemrograman tertentu.
  • Bebas menggunakan huruf kapital selama tidak melanggar aturan-aturan sebelumnya.

2. Deskripsi atau Deklarasi

Pseudocode adalah kode yang di dalamnya terdapat bagian deskripsi untuk mendeklarasikan jenis variabel atau konstanta yang digunakan dalam penulisan algoritma.

Terdapat bilangan desimal, pecahan, bilangan bulat, dan variabel lainnya yang digunakan sebagai variabel-variabel tersebut.

3. Implementasi

Inti dari pseudocode adalah implementasi, karena dalam konteks pseudocode, bagian implementasi ini akan menunjukkan jalannya algoritma. Terdapat sekumpulan perintah algoritma yang berupa perulangan, kondisional, atau runtutan pada bagian implementasi.

Contoh Pseudocode Sederhana

Setelah memahami seluruh teori di atas, langkah selanjutnya dalam memahami pseudocode adalah dengan mempelajari beberapa contoh sederhana berikut:

Contoh Pseudocode Luas Segitiga

Rumus luas segitiga adalah LABC=1/2*alas*tinggi. Jika alas segitiga 10 dan tinggi 15, langkah penyelesaian menggunakan pseudocode adalah sebagai berikut:

program hitung_luas_segitiga

deklarasi

var luas,alas,tinggi:integer;
algoritma:

alas=10;

tinggi=15;

luas=1/2 * alas * tinggi
write(luas)

Contoh Pseudocode Luas Persegi Panjang

Luas persegi panjang adalah panjang x lebar. Langkah menghitung luas persegi panjang dengan pseudocode adalah:

program hitung_luas_persegi_panjang

deklarasi

var panjang, lebar, luas:integer;
algoritma:
read (panjang);
read (lebar);
luas= panjang* lebar;
write(luas);

Contoh Pseudocode Luas Lingkaran 

begin
   numeric nRad, nArea
   display "ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : "
   accept nRad
   nArea = nRad*nRad*22/7
   display "AREA OF CIRCLE : " nArea
end

Demikianlah beberapa penjelasan penting terkait pseudocode, mulai dari pengertian, fungsi, struktur, hingga contohnya. Semoga membantu!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rating rata-rata 5 / 5. Vote count: 2

Belum ada vote hingga saat ini!

Kami mohon maaf artikel ini kurang berguna untuk Anda!

Mari kita perbaiki artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat meningkatkan artikel ini?

VPS Alibaba

Ahmad Mufid

Hai, saya Mufid. Bekerja di Rumahweb sebagai Freelance Content Writer. Saya suka membaca dan menulis. Semoga bisa membantu Anda memahami hal-hal teknis dengan lebih mudah melalui tulisan-tulisan yang saya bagikan.