Apa itu personal branding? Personal branding adalah rangkaian proses untuk membentuk, membuat, dan memelihara persepsi tentang diri sendiri di mata masyarakat demi tercapai sebuah citra positif.
Istilah personal branding semakin dikenal luas seiring dengan perkembangan teknologi. Seperti halnya branding dalam sebuah perusahaan, personal branding juga bertujuan agar diri Anda dapat lebih mudah diingat orang.
Apa itu Personal Branding?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, personal branding adalah gambaran diri yang bisa ditunjukkan melalui apa saja, baik secara langsung maupun melalui medium tertentu, misalnya media sosial.
Personal branding berkaitan dengan persepsi orang lain tentang diri Anda dan apa yang bisa Anda tawarkan secara profesional.
Personal branding dapat terbentuk dari hal apapun yang melekat pada diri Anda, tidak hanya sikap tetapi juga fisik, seperti cara berpakaian, gadget yang digunakan, atau kendaraan yang dikendarai.
Meski personal branding adalah penilaian diri dari hal yang melekat, namun personal branding dapat dibentuk dengan sengaja.
BACA JUGA: Langkah Ampuh Meningkatkan Brand Awareness
Tujuan Personal Branding
Tujuan utama dari personal branding tentu adalah untuk menginformasikan identitas diri ke orang lain. Selain itu beberapa tujuan lain dari personal branding adalah sebagai berikut:
1. Lebih Dikenal Khalayak
Tujuan pertama dari personal branding adalah agar seorang individu dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. Personal branding juga dapat menjadi pembeda antara satu individu dengan individu lain.
Dalam dunia professional, personal branding yang baik dapat membuat Anda lebih dilirik oleh perusahaan.
2. Menginformasikan Identitas Diri
Tujuan lain dari personal branding adalah memberitahu orang lain tentang informasi diri, seperti keterampilan, skill, identitas, atau hal lain yang berhubungan dengan nilai tambah seseorang.
3. Meningkatkan Daya Tarik
Personal branding yang unik dan menarik dapat meningkatkan daya tarik orang lain terhadap diri Anda. Hal ini tentu akan bermanfaat dalam dunia kerja, karena orang lain jadi berpikir bahwa Anda lebih unggul.
Fungsi Personal Branding
Fungsi personal branding sebenarnya dapat dilihat dari tujuannya, yakni sebagai pembeda, hingga media promosi diri sendiri.
1. Pembeda
Fungsi personal branding adalah menjadi pembeda antara satu individu dengan individu lain. Walau memang setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun melalui personal branding, Anda dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
2. Media Promosi
Fungsi lain dari personal branding adalah sebagai media promosi. Tidak hanya produk yang membutuhkan promosi, namun sejatinya setiap individu juga memerlukan promosi, terutama jika menyangkut dunia profesional.
Mempromosikan diri sendiri dapat dilakukan dengan membuat CV semenarik mungkin, membuat portofolio, atau membuat konten dan feeds yang keren di media sosial.
3. Membentuk Kesan Baik
Fungsi terakhir dari personal branding adalah sebagai alat untuk membentuk kesan positif di mata orang lain. Dengan personal branding, Anda dapat meyakinkan orang tentang kemampuan dan nilai lebih yang Anda miliki.
BACA JUGA: Contoh Analisis SWOT Diri Sendiri
Cara Meningkatkan Personal Branding
Ada beragam cara untuk meningkatkan personal branding, berikut ini merupakan beberapa di antaranya:
1. Kenali Diri Sendiri
Sebelum melakukan personal branding, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali diri sendiri, agar Anda dapat lebih mudah menunjukkan kemampuan dan skill, serta mempromosikannya pada orang lain.
Untuk lebih mengenal diri sendiri, mulailah dengan menjawab pertanyaan seperti “apa bidang yang saya ungguli dan minati?”, dan lain sebagainya.
2. Tentukan Tujuan
Langkah selanjutnya dalam meningkatkan personal branding adalah menentukan tujuan branding yang ingin dilakukan. Hal ini penting agar personal branding bisa lebih terarah.
Sebagai contoh, Anda ingin melakukan personal branding untuk melamar pekerjaan. Dengan tujuan ini, maka Anda dapat menentukan langkah-langkah ke depannya dengan lebih terarah.
3. Tentukan Target
Selain menentukan tujuan, menentukan target juga penting dilakukan agar personal branding yang dibentuk tidak sia-sia.
Misalnya, jika tujuan personal branding adalah untuk melamar pekerjaan, target Anda adalah para rekruter. Dengan demikian, Anda bisa menyesuaikan bentuk personal branding sesuai target yang dituju.
4. Membuat dan Membagikan Portofolio
Langkah selanjutnya dalam membuat dan meningkatkan personal branding adalah membuat portofolio. Portofolio dapat berisi kumpulan karya, project, atau pekerjaan yang pernah Anda lakukan.
Ada beragam medium yang dapat digunakan untuk membuat portofolio mulai dari bentuk dokumen, konten di media sosial, maupun website. Namun, jika tujuan Anda adalah mencari pekerjaan, portofolio berbentuk dokumen akan lebih cocok untuk digunakan.
Setelah portofolio jadi, jangan lupa untuk dibagikan, bisa lewat media sosial, jejaring sosial, email perusahaan, dan lain sebagainya.
5. Memperluas Koneksi
Supaya personal branding Anda dapat lebih dikenal, Anda juga perlu memperluas koneksi. Semakin banyak koneksi, semakin berpotensi juga Anda dikenal luas oleh khalayak.
Proses ini memang memakan waktu yang lama. Rajin-rajinlah mengikuti workshop, seminar, atau acara-acara serupa di mana banyak orang yang satu bidang dengan Anda berkumpul untuk meningkatkan jumlah koneksi.
BACA JUGA: Cara Membangun Personal Branding yang Benar dan Menarik
Manfaat Personal Branding
Terdapat beragam manfaat personal branding, berikut ini merupakan beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Diri
Manfaat personal branding adalah untuk meningkatkan kredibilitas diri. Hal ini dapat tercapai jika personal branding dilakukan dengan baik. Selain itu, personal branding juga dapat membuat Anda lebih percaya diri, karena keunggulan yang Anda tampilkan di hadapan publik.
2. Melatih Kejujuran
Personal branding juga berkaitan dengan kejujuran. Apa yang Anda bentuk mengenai diri Anda di mata orang lain, harus sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jadi, jangan sampai membuat persona palsu yang hanya akan merugikan diri sendiri.
3. Meningkatkan Nilai Diri
Manfaat lain personal branding adalah dapat meningkatkan nilai diri sendiri serta membedakan diri dengan orang lain. Ketika personal branding Anda berhasil, otomatis “daya jual” Anda juga akan meningkat, sehingga orang jadi lebih percaya pada Anda.
BACA JUGA: Apa Itu Brand? Pengertian, Contoh, dan Strateginya
Contoh Personal Branding
Ada beragam contoh personal branding yang mungkin Anda cukup familiar. Berikut ini merupakan beberapa di antaranya:
1. Jerome Polin
Jerome Polin merupakan mantan mahasiswa Indonesia di salah satu universitas di Jepang. Namanya melejit berkat konten-konten edukatif yang diunggah di akun YouTube-nya.
Jerome membuat personal branding bagi dirinya sendiri sebagai seseorang yang cerdas, suka matematika, dan gemar membagikan informasi mengenai budaya Jepang.
2. Najwa Shihab
Contoh lain personal branding adalah Najwa Shihab, yang dikenal sebagai sosok wanita cerdas dan kritis lewat acara-acara yang pernah dibawakan. Personal branding Najwa Shihab ini juga terbentuk dari gaya bicaranya dan cara ia merespon suatu isu.
3. Bill Gates
Contoh terakhir dari personal branding adalah Bill Gates, pendiri perusahaan Microsoft. Berkat latar belakang profesinya ini, ia dikenal sebagai orang yang melek teknologi. Selain itu, ia juga memiliki yayasan Bill Gates Foundation, yang membentuk image sebagai sosok yang peduli pada orang berkekurangan.
Personal branding adalah proses membentuk citra diri di hadapan orang lain, dengan berbagai tujuan. Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu personal branding beserta tujuan dan fungsinya dari Rumahweb Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!