Bagi sebagian orang yang baru mendalami dunia teknologi, mungkin ERD adalah salah satu istilah yang cukup asing didengar. Lalu, apa itu ERD hingga cara membuatnya? Simak penjelasan lengkap dari Rumahweb berikut!
Pernahkah Anda melihat silsilah yang menggambarkan garis keturunan dari sebuah keluarga besar? Jika disederhanakan, demikianlah gambaran yang bisa Anda bayangkan ketika mendengar istilah ERD.
Jadi, apa itu ERD? Secara sederhana, ERD adalah diagram yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang hubungan antar objek-objek data yang memiliki hubungan. Simak detailnya berikut ini!
Apa itu ERD?
ERD adalah kepanjangan dari Entity Relationship Diagram, yakni arketipe sistem atau data dalam database yang berfungsi memodelkan struktur antar objek-objek data yang memiliki hubungan relatif kompleks.
Umumnya, ERD adalah teknik yang dipakai oleh System Analyst untuk memodelkan kebutuhan data suatu organisasi dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan suatu sistem. Berikut adalah contoh ER Diagram
Bagi sebuah perusahaan, keberadaan sistem ERD sangatlah penting untuk mengelola data-data yang mereka miliki.
Ada beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk menggambarkan hubungan antar objek-objek data dalam bentuk diagram, di antaranya:
- Notasi : lambang-lambang yang bisa digunakan untuk menggambarkan data.
- Simbol : penanda lambang.
- Bagan : rancangan yang dapat dipakai untuk membantu penafsiran.
- dan lain-lain.
BACA JUGA: Apa itu Template? Arti, Fungsi, dan Contohnya
Komponen Penyusun ERD
Setelah mengetahui apa itu ERD, selanjutnya Anda perlu mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatannya. Karena ERD adalah pemodelan struktur antar objek-objek data, maka diperlukan komponen utama sebagai penyusun (notasi) yang memodelkan sistem tersebut, di antaranya:
1. Entitas
Komponen pertama penyusun ERD adalah entitas, yang biasanya digambarkan dengan lambang persegi panjang. Entitas adalah kumpulan objek yang bisa diidentifikasi berbeda atau unik antara objek yang satu dengan lainnya.
Ada juga yang disebut dengan “entitas lemah” yang biasanya digambarkan dengan lambang persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Entitas lemah adalah entitas yang harus terhubung langsung dengan entitas lain, sebab tidak bisa diidentifikasi secara unik.
2. Atribut
Komponen kedua penyusun ERD adalah atribut. Di dalam entitas pasti terdapat atribut yang menjelaskan karakteristik dari entitas tersebut. Berikut beberapa jenis atribut yang sering dipakai dalam ERD:
Atribut Kunci (Key Attributes)
Jenis atribut pertama yang sering dipakai dalam ERD adalah Atribut Kunci atau Key Attributes. Untuk menentukan data penting, dibutuhkan Atribut Kunci atau Key Attributes yang biasanya berbentuk numerik atau angka.
Salah satu contoh dari Atribut Kunci misalnya, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), NPWP, No. KTP, dan lain sebagainya. Lambang dari Atribut Kunci adalah lingkaran lonjong dengan keterangan di dalamnya yang bergaris bawah.
Atribut Simpel
Jenis atribut kedua yang sering dipakai dalam ERD adalah Atribut Simpel, yakni atribut yang bernilai tunggal dan tak bisa dipecah lagi. Salah satu contoh dari Atribut Simpel adalah nama penerbit, tahun terbit buku, alamat kantor, dan lain sebagainya.
Atribut Multinilai atau Multivalue Attributes
Atribut Multinilai atau Multivalue Attributes adalah atribut yang memiliki lebih dari satu nilai. Contohnya adalah website artikel yang mempunyai beberapa penulis, atau bisa juga nama beberapa penulis dari sebuah buku antologi puisi atau cerpen.
Atribut Gabungan atau Composite Attributes
Atribut Gabungan atau Composite Attributes terdiri atas beberapa atribut berukuran lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Contohnya, sebuah nama yang terdiri atas nama depan, nama tengah, dan nama belakang.
Atribut Derivatif
Jenis atribut terakhir yang sering dipakai dalam ERD adalah Atribut Derivatif yang dihasilkan dari atribut lain dan atributnya tidak wajib untuk dituliskan dalam ERD. Contohnya, usia, selisih harga, serta kelas.
3. Relasi
Komponen ketiga penyusun ERD adalah Relasi atau Relation yang merupakan hubungan antara satu atau lebih entitas. Relasi ini juga sering disebut proses. Digambarkan dengan lambang belah ketupat, dan memiliki tiga jenis relasi yang dipakai dalam ERD.
One to One
Jenis relasi pertama yang sering dipakai dalam ERD adalah one to one, yakni sebuah kondisi di mana setiap entitas hanya bisa memiliki relasi dengan satu entitas lain. Contoh dari relasi ini adalah data pegawai dengan NIP (Nomor Induk Pegawai).
One to Many
One to many adalah sebuah kondisi di mana satu entitas dapat memiliki relasi dengan beberapa entitas, dan sebaliknya. Contohnya, divisi kantor dengan pegawainya.
Many to Many
Jenis relasi terakhir yang sering dipakai dalam ERD adalah many to many, yakni sebuah kondisi di mana setiap entitas yang ada bisa mempunyai relasi dengan entitas lain, dan sebaliknya. Contoh dari relasi ini adalah siswa dengan data tentang Ekskul (Ekstrakurikuler).
4. Garis
Komponen penyusun ERD yang terakhir adalah garis. Dipakai untuk menunjukkan hubungan (menjadi penghubung) entitas dalam ERD. Selain itu, garis juga bisa menunjukkan alur atau flow dari suatu ERD.
BACA JUGA: Apa itu Flowchart? Pengertian, Fungsi, Simbol, dan Contohnya
Cara Membuat ERD
Setelah mengetahui apa itu ERD beserta komponen-komponen penyusunnya, sekarang kami akan mengulas bagaimana cara membuat ERD secara sederhana. Berikut beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam membuat ERD:
1. Mengidentifikasi Entitas
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika membuat ERD adalah mengidentifikasi semua entitas yang akan dipakai. Anda bisa memasukkan setiap entitas ke kolom persegi dan memberi catatan singkat tentang informasi yang akan disimpan.
Langkah di atas membuat semua entitas yang ingin dipakai dapat memiliki sistem dan struktur yang baik, serta menghindari potensi ada entitas yang tertinggal. Sediakan juga bagian kosong untuk memberi informasi tambahan dari entitas tersebut.
2. Mengidentifikasi serta Menjelaskan Hubungan Entitas
Hal kedua yang perlu dilakukan ketika membuat ERD adalah mengidentifikasi dan menjelaskan relasi antara beberapa entitas.
Namun sebelumnya, Anda perlu mencari dua entitas yang memiliki hubungan. Selanjutnya, sambungkan pada dua entitas tersebut dengan sebuah garis, dan berikan deskripsi bagaimana relasi itu bisa terjadi. Terakhir, beri simbol khusus hubungan (belah ketupat) pada penjelasan relasi tersebut.
3. Menambahkan Atribut
Hal ketiga yang perlu dilakukan ketika membuat ERD adalah menambahkan atribut kunci pada setiap entitas. Anda bisa menggunakan simbol oval dan menambahkan beberapa atribut sesuai fungsi atribut yang telah ditentukan.
4. Mengisi Diagram ERD Secara Keseluruhan
Tahap terakhir yang perlu dilakukan ketika membuat ERD adalah melakukan hal yang sama (sesuai langkah 1-3) pada semua entitas yang ada. Anda tidak perlu merasa khawatir jika ada entitas yang tak mempunyai relasi atau jika satu entitas memiliki banyak relasi dengan entitas lain.
Periksalah kembali setiap entitas yang telah Anda deskripsikan dengan entitas lain: adakah yang perlu ditambah atau dihapus?
Agar lebih menarik serta memudahkan pemahaman terhadap diagram yang Anda buat, pakailah pengelompokan warna untuk membedakan setiap entitas.
Kesimpulan
ERD adalah kepanjangan dari Entity Relationship Diagram di mana terdapat diagram yang tidak hanya menjelaskan korelasi antar objek-objek data yang memiliki hubungan saja. Dibutuhkan berbagai komponen penyusun, seperti entitas, atribut, relasi, dan juga garis, untuk mengelola data-data yang dimiliki.
Itulah artikel dari Rumahweb mengenai apa itu ERD, komponen penyusun, hingga cara membuatnya. Semoga artikel bermanfaat!