Pernahkah Anda bertanya di mana sebenarnya file yang pernah Anda unggah di internet disimpan? Jawabannya adalah data center. Singkatnya, data center adalah tempat yang dirancang secara khusus untuk menyimpan, mengelola rak-rak server serta perangkat jaringan dalam sebuah lokasi.
Setiap website dan aplikasi bergantung pada jaringan listrik dan koneksi internet yang tidak boleh mati, supaya dapat terus diakses atau digunakan. Karena itu, mengelola server secara pribadi di rumah bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan mudah.
Guna menjamin jaringan listrik dan internet, Anda dapat “menitipkan” server Anda di berbagai layanan data center yang tersedia.
Istilah data center mungkin masih terasa asing, terutama bagi Anda yang masih baru dalam dunia teknologi. Berikut Rumahweb Indonesia telah merangkum tentang apa itu data center, jenis, cara kerja, hingga klasifikasinya berdasarkan tier.
Apa itu Data Center
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, server website dan aplikasi memerlukan koneksi internet yang tidak boleh mati. Hal ini agar website dan aplikasi yang ada di dalamnya dapat terus digunakan dan diakses dengan baik.
Bahkan, pemadaman listrik yang terjadi beberapa detik saja dapat berakibat fatal. Misalnya, pemadaman ini memengaruhi server layanan perbankan. Bisa saja hal ini berpengaruh pada hilangnya saldo nasabah yang sedang melakukan transaksi. Bayangkan jika yang terdampak ada ratusan bahkan ribuan nasabah? Tentu ini menjadi mimpi buruk bagi semua pihak.
Untuk memastikan server mendapat aliran listrik serta keamanan yang terjamin, penyedia server harus dapat memilih data center yang tepat untuk “menitipkan” servernya.
Lalu, apa itu data center? Sederhananya, data center adalah penyedia fasilitas penitipan server, yang akan menjamin kelistrikan, keamanan, dan suhu ruangan. Jadi, website atau aplikasi dapat selalu diakses dan digunakan dengan baik.
Ada banyak ISP, perusahaan telekomunikasi, content provider, hosting provider, pemerintah, hingga perusahaan komersial meletakkan server serta perangkat komunikasi dan melakukan interkoneksi (saling koneksi) di data center.
BACA JUGA : 10 Daftar Data Center yang Ada di Indonesia
Fungsi Data Center
Setelah memahami tentang apa itu data center, Anda juga perlu mengetahui berbagai fungsi dari data center. Fungsi data center adalah sebagai berikut:
1. Penyimpanan
Data center menawarkan ruang penyimpanan yang terdiri atas rak-rak server. Setiap rak ini dapat disewakan ke pengguna. Nantinya, server pengguna dapat disimpan di dalam rak yang telah mereka sewa.
2. Penyedia Layanan
Selain menyewakan rak penyimpanan server, data center juga menyediakan listrik dan AC untuk memastikan server terus menyala, dan suhu ruangan tetap dingin. Tak hanya menyediakan kelistrikan, data center juga menjamin aliran listrik tidak padam.
Hal ini dilakukan dengan mempersiapkan solusi jika terjadi pemadaman listrik, berupa sumber kelistrikan lain, misalnya UPS serta genset, yang siap membackup kebutuhan listriknya.
3. Manajemen Jaringan
Pihak data center juga bertanggung jawab atas manajemen jaringan, untuk menghubungkan perangkat dan infrastruktur yang ada di dalamnya. Selain itu, data center juga memastikan konektivitas serta keamanan server.
4. Keamanan
Keamanan juga menjadi salah satu elemen yang sangat diperhatikan, agar data di dalam server pelanggan tidak rusak atau bahkan dicuri. Biasanya, hanya pemilik atau pengelola server yang dapat memasuki area data center.
Tak hanya itu, gedung data center biasanya dibangun dengan standar tersendiri, dan sudah disiapkan untuk mengantisipasi bencana, seperti kebakaran, banjir dan lainnya.
Cara Kerja Data Center
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, data center melakukan beberapa proses, berikut diantaranya:
Media Penyimpanan Fisik
Langkah pertama yang harus dilakukan agar data center dapat bekerja adalah menyediakan rak perangkat penyimpanan yang cukup canggih. Rak-rak inilah yang nantinya akan berfungsi sebagai media penyimpanan data center.
Superkomputer Canggih
Fungsi komponen superkomputer canggih adalah sebagai server, pengelola, serta pelindung data. Bersama dengan superkomputer, dibutuhkan jaringan networking yang memungkinkan superkomputer terhubung dengan dunia luar.
Hasilnya, Anda dapat mengakses, menambah, dan mengelola data. Contoh paling mudah adalah ketika Anda bisa menonton video di YouTube.
Jaringan Penyimpanan Virtual
Jaringan penyimpanan virtual atau cloud storage digunakan untuk menghapus, menambah, atau mengakses file dengan mudah dari perangkat apapun. Google Drive adalah hal sederhana yang dapat dijadikan contoh.
Komponen Data Center
Data center dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang berperan untuk menyediakan layanan yang andal, aman, dan scalable. Komponen data center adalah sebagai berikut:
1. Networking
Jaringan digunakan untuk menghubungkan server, penyimpanan, dan perangkat lain yang ada di data center. Jaringan juga digunakan untuk menghubungkan server dengan internet.
Ada dua jaringan penting di data center, yakni jaringan perangkat keras dan jaringan perangkat lunak. Jaringan perangkat keras, contohnya seperti router, switch, dan firewall. Sedangkan jaringan perangkat lunak digunakan untuk mengatur lalu lintas data yang ada di data center.
BACA JUGA : Apa itu Jaringan Komputer? Definisi, Jenis, dan Topologinya
2. Sistem Pendingin
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, data center adalah layanan yang tidak hanya menawarkan penyimpanan data. Di dalam data center, suhu dan kelembaban juga diatur dengan ketat. Hal ini untuk memastikan server tetap dingin dan mencegah terjadinya overheating.
3. Sistem Listrik dan Penggunaan Daya
Data center membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan andal. Pihak data center juga menyiapkan alternatif kelistrikan, UPS, dan generator yang dapat menyala otomatis jika sewaktu-waktu ada gangguan di aliran listrik utama.
4. Keamanan
Keamanan dalam data center adalah sebuah komponen yang luas. Singkatnya, data center menyediakan jaminan keamanan perangkat server dari akses yang tidak sah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan CCTV atau teknologi firewall.
5. Recovery Disaster
Komponen terakhir dari data center adalah pemulihan bencana atau recovery disaster. Data center telah menyiapkan strategi pemulihan saat terjadi bencana atau ancaman dari luar lainnya, seperti gempa, banjir, bahkan kebakaran dan cyber attack.
BACA JUGA : Apa itu Syn Flood Attack dan Cara Mengatasinya
Jenis Datacenter
Data center dapat dibagi menjadi empat jenis atau tipe, antara lain sebagai berikut:
1. Enterprise Data Center
Enterprise data center biasanya dibangun dan digunakan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan sistem internalnya. Biasanya, enterprise data center digunakan oleh perusahaan telekomunikasi, bank, dan sejenisnya.
2. Colocation Data Center
Colocation data center adalah tipe data center yang berfungsi sebagai penyewaan properti. Maksudnya, ruangan, fasilitas, dan sumber daya di dalamnya dibuat untuk disewakan pada suatu perusahaan atau organisasi.
3. Manage Service Data Center
Hampir sama dengan colocation data center, manage service data center juga memiliki tujuan untuk disewakan. Namun, tipe data center ini menawarkan layanan tambahan, seperti menawarkan IT Network Service, data storage, dan lainnya.
4. Cloud Data Center
Tipe data center ini biasanya tersebar dan ditawarkan ke pelanggan melalui pihak ketiga, sebagai manage service provider.
Tier Data Center
Selain berdasarkan jenis atau fungsinya, data center juga dapat dikelompokkan berdasarkan tier, yakni standar yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan, ketersediaan, dan redudansi infrastruktur data center.
Ada 4 tingkatan tier, yang dapat digunakan untuk mengelompokkan data center, semakin tinggi tier data center tersebut, semakin tinggi keandalannya.
Tier I
Tier I adalah tingkat paling dasar dari tier data center. Biasanya, Tier 1 menggunakan infrastruktur tingkat dasar, termasuk dari segi listrik dan pendinginan. Pada data center Tier I, tingkat down time cenderung lebih tinggi, karena akses bergantung pada satu jalur daya yang digunakan.
Tier II
Tier II memiliki tingkat keandalan yang lebih tinggi dari Tier I. Pada DC dengan Tier II biasanya memiliki redundant capacity component infrastructure yang berarti beberapa komponen penting sudah memiliki backup. Karena itu, penanganan downtime-nya menjadi lebih baik.
Tier III
Tier III merupakan standar umum yang banyak digunakan pada data center. Umumnya, Tier III memiliki sistem redudansi penuh untuk memastikan ketersediaan daya dan pendinginan yang cukup. Selain itu, data center tier III juga memiliki kemampuan perawatan dan pemeliharaan tanpa perlu mengganggu kinerja data center.
Tier IV
Tier IV merupakan tingkat tertinggi dari data center. Pada Tier IV memiliki semua fitur Tier III, namun memiliki tingkat redundansi yang lebih baik untuk menangani kegagalan komponen tanpa mengganggu layanan.
Lokasi Data Center Rumahweb
Sebagai penyedia layanan hosting terbaik di Indonesia, Rumahweb menggunakan lima data center tier III dan IV untuk menjamin uptime layanan Anda. Data Center yang digunakan saat ini antara lain:
- DCI (Data Center Indonesia) : Bekasi
- TVI (Biznet) : Bogor
- DTP Cyber : Jakarta
- NEX : Jakarta
- CDC : Jakarta
Anda juga dapat memilih deployment di 2 availability zone yang berbeda pada layanan VPS Indonesia di Rumahweb. Didukung multiple backbone, DDOS Protection, dan storage SSD, VPS Rumahweb menawarkan kecepatan dan reliabilitas tak tertandingi!
Kesimpulan
Data center adalah penyedia layanan dan fasilitas penitipan server yang menjamin kelistrikan, keamanan, hingga suhu ruangan terjaga. Hal ini dilakukan untuk memastikan website atau aplikasi dapat diakses dan digunakan dengan baik.
Dengan kata lain, data center adalah salah satu komponen penting yang memastikan server dapat selalu diakses. Semoga artikel ini membantu!